Tren Kesehatan Kekinian, Coba Minum Air Kaktus

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Maret 2019
Tren Kesehatan Kekinian, Coba Minum Air KaktusTren Kesehatan Kekinian, Coba Minum Air Kaktus

Halodoc, Jakarta - Pergantian tahun selalu identik dengan resolusi baru, kebiasaan baru, hobi baru, dan tren baru, termasuk dalam hal kesehatan. Semakin lama, penggiat diet semakin bertambah jumlahnya. Konsumsi makanan minuman yang berbasis organik dan menyehatkan semakin menjadi incaran. Jika dulu air kelapa masih menjadi yang nomor satu, kini muncul air kaktus sebagai tren baru.

Kabarnya, minuman yang terbuat dari campuran air dan konsentrat buah kaktus ini menjadi menu yang baik untuk para pelaku diet keto, karena tidak mengandung gula dan memiliki sejumlah kecil karbohidrat. Pastinya, terdengar aneh ya, mengetahui bagaimana tumbuhan berduri ini bisa menjadi minuman sehat. Faktanya, beberapa negara di belahan bumi lain telah lama memperjual belikan minuman ini, bahkan dengan harga yang begitu memukau.

Sebenarnya, Apa Saja Manfaat Konsumsi Air Kaktus?

Campuran ekstrak kaktus, air, gula tebu organik, dan tambahan lemon organik dipercaya mampu membersihkan dan mendetoksifikasi tubuh dengan kombinasi elektrolit, vitamin, mineral, dan antioksidan langka yang dikenal sebagai betalain.

Antioksidan ini dipercaya mampu mencegah tubuh dari bahaya penyakit degeneratif. Tidak hanya itu, air kaktus baik untuk kulit dan mampu mendukung peningkatan kekebalan tubuh, sehingga tetap sehat setiap saat.

Baca juga: Makanan Kaya Protein Bisa Meningkatkan Metabolisme, Benarkah?

Lalu, ada pula Taurin, sejenis asam amino yang secara alami dibuat dalam tubuh. Sama halnya dengan betalain, taurin berfungsi sebagai antioksidan yang sangat kuat, sehingga mampu menghilangkan radikal bebas dan memulihkan kerusakan pada jaringan otot. Faktanya, tanaman ini begitu populer di wilayah Meksiko karena dipercaya menurunkan kadar gula darah yang terkait dengan diabetes tipe 2, begitu pula dengan kolesterol, obesitas, dan diare.

Berasal dari Kaktus Pir Berduri

Kaktus pir berduri yang disebut juga nopales atau nopalitos merupakan jenis kaktus yang diambil ekstrak atau airnya. Biasanya, tanaman ini dikonsumsi sebagai sayuran dan banyak digunakan untuk bahan baku masakan di beberapa restoran, terlebih di wilayah Meksiko.

Baca juga: Resolusi 2019, Coba Buah untuk Diet

Di wilayah aslinya, kaktus pir berduri digunakan dalam banyak hidangan, termasuk telur orak-arik dan lauk dengan campuran tomat dan bawang. Namun, tanaman berduri ini juga bisa dikonsumsi mentah. Bentuknya seperti paprika hijau, yang disajikan sebagai jus atau selai.

Dalam satu cangkir kaktus pir berduri, terkandung 14 kalori, 1 gram protein, lemak kurang dari 1 gram, 3 gram karbohidrat, 2 gram serat, 1 gram gula, 20 mikrogram vitamin A, 8 miligram vitamin C, 141 miligram Kalsium, dan 4,6 mikrogram vitamin K. Selain tiu, tanaman ini juga mengandung flavonoid kaempferol dan quercetin yang merupakan jenis antioksidan dengan fungsi antiinflamasi.

Jus yang terbuat dari nopal sering dicampur dengan jus lain, seperti nanas, jeruk, atau anggur. Perlu diperhatikan, jika telah dicampur maka kandungan gulanya menjadi lebih tinggi. Jadi, ekstrak airnya jauh lebih baik dikonsumsi untuk pengidap diabetes dibandingkan dengan diolah menjadi jus.

Baca juga: Diet Rendah Garam Benarkah Ampuh Atasi Kolesterol Tinggi?

Namun, bukan berarti kamu hanya mengandalkan air kaktus untuk menunjang kesuksesan diet yang sedang kamu jalani. Tetap saja, kamu harus mengimbanginya dengan konsumsi makanan bergizi, juga olahraga. Jika kamu masih ragu akan khasiat tanaman berduri ini, tidak ada salahnya untuk menanyakan pada dokter. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc dengan memilih layanan Tanya Dokter. Jadi, download aplikasi Halodoc sekarang, yuk!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan