Inilah yang Terjadi pada Tubuh Anak Saat Alami Croup

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Februari 2019
Inilah yang Terjadi pada Tubuh Anak Saat Alami Croup Inilah yang Terjadi pada Tubuh Anak Saat Alami Croup

Halodoc, Jakarta – Croup adalah infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini umumnya menyerang anak berusia 3 bulan hingga 5 tahun. Anak laki-laki berisiko lebih besar mengidap croup dibandingkan anak perempuan. Croup lebih sering terjadi pada saat cuaca dingin dan mudah menular.

Baca Juga: Si Kecil Mengidap Croup, Ibu Harus Apa?

Ketahui Penyebab dan Gejala Croup

Croup disebabkan oleh virus parainfluenza yang menginfeksi kotak suara (laring) dan batang tenggorokan (trakea). Gejala awalnya berupa flu, batuk kering, mengi, atau mengeluarkan bunyi khas yang dikenal sebagai “stridor”. Gejala lainnya berupa sesak napas, suara serak, batuk keras, timbul ruam kemerahan, mata memerah, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala croup cenderung memburuk saat Si kecil menangis atau tidur di malam hari. Durasinya berbeda-beda, tapi biasanya berlangsung beberapa hari hingga dua minggu. Meski jarang membahayakan, ibu perlu segera membawa Si Kecil ke rumah sakit jika croup membuatnya sesak napas dan gejala seperti berikut:

  • Lubang hidung Si Kecil mengembang.

  • Si Kecil menarik napas sangat dalam hingga tulang rusuknya tampak.

  • Si Kecil tidak bisa makan dan minum dengan nyaman akibat sulit menelan (disfagia).

  • Napas Si Kecil terdengar kasar saat ia bernapas.

  • Si Kecil mudah mengantuk.

  • Bibir Si Kecil membiru dan tubuhnya pucat.

Kondisi tersebut perlu mendapatkan penanganan medis karena bisa jadi, sesak napas disebabkan oleh tersumbatnya tenggorokan. Saat sesak napas terjadi, ibu perlu menjaga Si Kecil dalam kondisi tenang agar ia bisa mengendalikan jalan napasnya sambil mencari pertolongan medis.

Baca Juga: Ketahui 2 Jenis Gangguan Pernapasan Croup pada Si Kecil

Pengobatan dan Pencegahan Croup

Croup paling sering disebabkan oleh virus, sehingga penggunaan antibiotik tidak akan bekerja efektif. Antibiotik biasanya digunakan untuk mengobati infeksi akibat bakteri. Obat untuk mengatasi croup antara lain prednisolon oral atau deksametason (steroid). Obat ini bisa mengurangi gejala croup dengan cepat karena membantu mengurangi pembengkakan di tenggorokan.

Selain konsumsi obat-obatan, ibu juga perlu mencegah croup pada Si Kecil. Caranya dengan merawatnya hingga sembuh sebelum beraktivitas seperti biasa. Pasalnya, Si Kecil berpotensi menularkan virus penyebab croup pada teman-temannya. Pastikan juga Si Kecil mendapatkan vaksin influenza tiap tahun untuk mencegah croup dan flu.

Ibu juga bisa mengajari Si Kecil cara cuci tangan yang baik dan benar, terutama sebelum makan, setelah pergi ke toilet, setelah menyentuh hewan, serta setelah menutup mulut dan hidung pakai tangan saat bersin maupun batuk.

Baca Juga: Agar Tumbuh Cerdas, Terapkan 4 Kebiasaan Ini pada Anak

Jika Si Kecil memiliki gejala croup, segera bicara pada dokter Halodoc agar mendapatkan saran penanganan yang tepat. Ibu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan