Ukuran dan Lingkar Mr.P Ditentukan Genetik Ibu, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   05 Februari 2021
Ukuran dan Lingkar Mr.P Ditentukan Genetik Ibu, Benarkah?Ukuran dan Lingkar Mr.P Ditentukan Genetik Ibu, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Banyak pria yang khawatir dan tidak percaya diri dengan ukuran atau tampilan penisnya. Ukuran penis, baik panjang maupun ketebalannya memang berbeda-beda pada setiap individu. Banyak mungkin yang bertanya-tanya, sebesar apa pengaruh genetik terhadap ukuran penis. 

Ukuran penis seorang pria memang dipengaruhi oleh sifat genetik ayah dan ibu. Pasalnya, sifat genetik ibu-lah yang berpengaruh besar terhadap ukuran dan ketebalan penis. Akan tetapi, jangan salahkan ayah dan ibu ketika ukuran penis kamu tidak memuaskan. Ini karena masih banyak faktor lain yang memengaruhi ukuran penis seorang pria. 

Baca juga: Mungkinkah Secara Medis Membesarkan Mr P?

Pengaruh Genetik dalam Ukuran dan Lingkar Mr. P

Gen merupakan bahan penyusun yang menentukan penampilan dan perilaku organisme hidup. Setiap manusia mewarisi dua salinan dari setiap gen, masing-masing satu dari setiap orang tua. Beberapa gen membentuk kromosom. 

Manusia memiliki 23 pasang kromosom. Dari jumlah tersebut, ada 22 autosom dan satu set kromosom kelamin. Kromosom kelamin seseorang menentukan jenis kelamin biologis dan karakteristik seksual sekundernya. 

Pria mewarisi satu kromosom Y dari ayah dan satu kromosom X dari ibu. Perempuan mewarisi dua kromosom X, satu dari setiap orang tua. Kromosom Y membawa gen yang mengawasi perkembangan alat kelamin dan kesuburan pria. 

Meskipun kromosom Y menentukan perkembangan penis dan testis, tetapi belum tentu ukuran atau lingkar penis. Karakteristik ini kemungkinan tergantung pada kromosom X, atau gen yang dibawa dari ibu. Hal ini mengingat kromosom X mengandung 900–1.400 gen, sedangkan kromosom Y hanya menampung sekitar 70– 200 gen. 

Perlu diketahui, tujuh minggu pertama perkembangan di dalam rahim, janin tidak memiliki penis. Pada delapan minggu, alat kelamin mulai berkembang dan berdiferensiasi. Janin yang diberi kromosom Y mulai menumbuhkan penis. Namun para ilmuwan tidak yakin, apakah pengaruh genetik ibu atau ayah mempengaruhi ukuran penis adalah 50:50, 60:40, atau rasio spesifik lainnya. 

Beberapa ahli menduga bahwa ada lebih banyak pengaruh dari dua kromosom X seorang ibu, mengingat saudara genetik bisa memiliki ukuran penis yang sangat berbeda. Jika ukuran seluruhnya dari kromosom Y, pria dengan ayah yang sama pada dasarnya memiliki penis yang sama. Tapi jika ukuran sebagian besar disebabkan oleh kromosom X, maka mungkin saja satu anak laki-laki mewarisi gen ukuran penis dari satu kromosom X, dan satu kromosom Y.

Perbedaan ini mungkin bisa menjelaskan mengapa ukuran penis antara saudara kandung dengan orang tua kandung yang sama bisa berbeda. Mutasi genetik juga bisa mempengaruhi ukuran dan penampilan penis serta karakteristik fisik lainnya. 

Meskipun langka terjadi, kondisi genetik terkadang memengaruhi ukuran penis, termasuk sindrom Kallmann dan sindrom Klinefelter. Jadi, ukuran penis bergantung pada kombinasi gen orang tua seseorang, gen unik pria sendiri, dan faktor eksternal lainnya. 

Baca juga: 5 Masalah Kesehatan Mr P yang Malu Dibahas Pria

Faktor Lain yang Mempengaruhi Ukuran Penis Pria

Faktor-faktor berikut ini juga turut andil dalam mempengaruhi ukuran penis seorang pria:

  • Hormon

Variasi kadar testosteron selama kehamilan bisa menyebabkan kelainan pada penis. Misalnya, ibu mungkin tidak menghasilkan cukup hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon hCG merangsang perkembangan testosteron pada janin. 

Kondisi langka, seperti defisiensi 5 alfa reduktase dan hiperplasia adrenal kongenital, juga memengaruhi kadar testosteron dan penampilan genital. Meskipun kadar testosteron normal, tetapi beberapa kondisi medis bisa membuat tubuh seseorang berhenti merespons testosteron dengan benar. Respon ini disebut insensitivitas androgen. 

  • Lingkungan Hidup

Polutan lingkungan, seperti pestisida, plasticizer, dan bahan kimia lainnya, berdampak negatif pada ukuran penis. Bahan kimia ini dapat bertindak sebagai pengganggu endokrin dan memengaruhi ekspresi gen dan hormon. 

  • Nutrisi

Malnutrisi dalam rahim dan sepanjang hidup dapat memengaruhi hormon dan pertumbuhan dan perkembangan janin. Malnutrisi pada masa remaja, seperti anoreksia atau bulimia, juga dapat memperlambat pubertas yang normal. Gejala pubertas tertunda termasuk penis dan testis yang lebih kecil. 

Baca juga: Begini Cara Ketahui Kondisi Kesehatan Mr. P Pasanganmu

Faktor lain termasuk tipe tubuh, kebugaran fisik, dan kondisi medis juga dapat memengaruhi penampilan penis dan persepsi seseorang. Namun yang penting untuk dipahami, bahwa kebanyakan orang termasuk dalam kisaran ukuran normal penis. 

Namun jika kamu khawatir dengan ukuran atau tampilan penis, sebaiknya bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan pemeriksaan atau mengetahui kemungkinan adanya masalah. Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:
Fatherly. Diakses pada 2021. Is Penis Size Genetic?
Medical News Today. Diakses pada 2021. What factors affect the size of a penis?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan