Ulu Hati Terasa Sakit, Salah Satu Gejala DBD

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 April 2020
Ulu Hati Terasa Sakit, Salah Satu Gejala DBDUlu Hati Terasa Sakit, Salah Satu Gejala DBD

Halodoc, Jakarta - Tidak hanya malaria, demam berdarah dengue atau lebih akrab disapa DBD menjadi penyakit berbahaya lain yang terjadi karena gigitan nyamuk. Ketika nyamuk menggigit seseorang yang telah terinfeksi virus dengue, virus akan masuk ke tubuh nyamuk. Nah, saat nyamuk menggigit tubuh orang lain, virus memasuki aliran darah orang tersebut. Begitulah DBD bisa menular. 

Sayangnya, penularan DBD tidak hanya karena virus yang terbawa oleh nyamuk yang menggigit tubuhmu, tetapi bisa juga terjadi jika kamu terkena percikan darah yang sebelumnya telah terinfeksi. Infeksi ini bisa berkembang menjadi lebih serius dan menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

Ulu Hati Terasa Sakit, Salah Satu Gejala DBD

Banyak orang, terutama anak dan remaja mungkin tidak mengalami tanda atau gejala serius selama kasus DBD hanya bersifat ringan. Ketika gejalanya muncul, biasanya terjadi pada 4 atau 7 hari setelah tubuh tergigit nyamuk yang sudah terinfeksi virus.

Baca juga: 5 Gejala DBD yang Tidak Boleh Diabaikan

Salah satu gejala DBD yang bisa kamu kenali sudah pasti demam tinggi yang cenderung naik turun. Namun, rasa sakit pada ulu hati juga bisa menjadi indikasi bahwa kamu mengalami masalah kesehatan serius ini. Terlebih, jika kamu merasakan gejala lainnya, seperti dilansir dari Mayo Clinic, yaitu sakit kepala, nyeri otot, tulang, dan sendi, mual, muntah, nyeri pada bagian belakang mata, dan ruam. 

Kebanyakan orang bisa sembuh dalam waktu sekitar satu minggu, tetapi bisa juga lebih dari itu. Pada beberapa kasus, gejalanya bisa saja memburuk dan mengancam nyawa, karena seringnya, pembuluh darah mengalami kebocoran dan kerusakan sehingga mengakibatkan penurunan trombosit dalam darah. 

Kondisi ini perlu penanganan medis segera, terutama jika kamu mengalami sakit perut parah, muntah berkepanjangan, perdarahan pada gusi atau hidung, keluar darah dari urin maupun feses, memar, sulit bernapas atau bernapas menjadi sangat cepat, kelelahan, lekas marah atau sering gelisah. 

Baca juga: Pola Hidup Sehat agar Lekas Pulih dari Demam Berdarah

Sayangnya, demam sering menjadi gejala yang disepelekan, karena memang banyak sekali penyakit dengan gejala utama demam. Biasanya, memberikan obat penurun panas sudah cukup. Namun, jika kamu khawatir akan gejala DBD, kamu harus melakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat, sehingga penanganan bisa segera diberikan. Agar tidak perlu lagi mengantre, pastikan kamu pakai aplikasi Halodoc, ya!

Komplikasi dan Penanganan DBD

Healthline menyatakan, demam berdarah dengue yang tidak segera mendapatkan penanganan bisa mengakibatkan terjadinya sejumlah komplikasi kesehatan yang sangat serius, termasuk kejang, kerusakan otak, penggumpalan darah, kerusakan pada organ paru dan hati syok, kerusakan pada jantung, hingga kematian. 

Baca juga: Jenis-Jenis Pemeriksaan Demam Berdarah yang Perlu Diketahui

Sementara itu, laman CDC menganjurkan untuk menjaga asupan cairan pada pengidap DBD, agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik, dan demam tinggi bisa segera tertangani. Jangan lupa untuk banyak beristirahat dan mengurangi aktivitas yang bisa membuat tubuh kelelahan. Hindari mengonsumsi obat apa pun tanpa petunjuk atau arahan dari dokter, karena beberapa jenis obat justru akan membuat demam berdarah menjadi semakin buruk. Tidak lupa, selalu jaga kebersihan dalam dan luar rumah, ya!

Referensi: 
Center for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Dengue Fever.
Healthline. Diakses pada 2020. Dengue Hemorrhagic Fever.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan