Upaya Pengobatan untuk Mengatasi Pneumonia Aspirasi

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 Agustus 2019
Upaya Pengobatan untuk Mengatasi Pneumonia AspirasiUpaya Pengobatan untuk Mengatasi Pneumonia Aspirasi

Halodoc, Jakarta – Kamu mungkin sering mendengar seputar penyakit pneumonia. Penyakit pneumonia ada banyak jenisnya, salah satunya adalah pneumonia aspirasi. Jenis pneumonia ini disebabkan karena masuknya benda asing, seperti makanan, minuman atau benda asing lainnya ke dalam paru-paru dan saluran udara. 

Baca Juga: Korban Bencana Alam Bisa Kena Pneumonia Aspirasi, Benarkah?

Pengobatan pneumonia aspirasi tergantung pada tingkat keparahan pneumonia yang dialami. Hasil dan lamanya perawatan tergantung pada kondisi kesehatan dan seberapa canggih perawatan yang tersedia di rumah sakit.

Opsi Pengobatan untuk Mengatasi Pneumonia Aspirasi

Pengidap pneumonia memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Hal ini karena sebagian besar pengidap pneumonia aspirasi pasti kesulitan menelan, sehingga perlu berhenti mengonsumsi makanan melalui mulut. Pengidap dapat memerlukan perawatan suportif seperti oksigen tambahan, konsumsi obat steroid atau bantuan dari mesin pernapasan. 

Apabila pneumonia aspirasi masuk ke tahap kronis, pengidapnya memerlukan prosedur pembedahan. Pembedahan umumnya dilakukan apabila pengidap memiliki masalah menelan yang tidak menanggapi pengobatan. Dalam kasus ini, selang makanan dipasang pada pengidap agar tetap mendapatkan asupan makanan yang cukup.

Dokter juga meresepkan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri. Pastikan untuk minum antibiotik selama jangka waktu yang telah ditentukan oleh dokter. Umumnya, antibiotik perlu dikonsumsi dalam 1-2 minggu tergantung kondisi pengidap.

Faktor yang Menyebabkan Pneumonia Aspirasi

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengidap pneumonia aspirasi. Ketahui penyebab dan faktor risiko kondisi ini agar meningkatkan kewaspadaan. Pneumonia aspirasi sering dialami oleh orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah sehingga rentan menghirup benda yang mengandung banyak kuman. Normalnya, seseorang yang menghirup benda asing akan batuk yang otomatis mengeluarkan partikel-partikel asing. 

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Pneumonia Aspirasi Bisa Berbahaya

Namun, orang yang memiliki gangguan kemampuan batuk  lebih berisiko terserang infeksi karena menghirup benda asing, terutama jika objeknya besar atau sumber kuman. Individu yang mengidap kondisi medis di bawah ini lebih mudah mengalami pneumonia aspirasi, seperti:

  • Disfungsi esofagus;

  • Menggunakan pelemas otot, obat penenang, atau anestesi;

  • Penyalahgunaan alkohol atau narkoba;

  • Masalah gigi;

  • Gangguan neurologis;

  • Kanker tenggorokan;

  • Stroke;

  • Serangan jantung;

  • Koma;

  • GERD;

  • Gangguan yang merusak kondisi mental, seperti demensia.

Jenis kuman yang menginfeksi paru-paru atau saluran udara bisa berubah tergantung faktor penyebabnya. Jenis kuman yang sering menyebabkan pneumonia yaitu Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus, atau bakteri menular gram negatif.

Gejala Pneumonia Aspirasi yang Wajib Diwaspadai

Berikut ini gejala-gejala yang timbul saat seseorang mengalami pneumonia aspirasi, di antaranya sebagai berikut:

  • Demam tinggi; 

  • Kesulitan bernapas dan sulit menelan;

  • Mudah lelah;

  • Sakit di bagian dada;

  • Mengi;

  • Kulit membiru;

  • Berkeringat.

Apabila kamu atau orang di sekitar mengalami gejala-gejala ini, segera menghubungi dokter untuk mendapat diagnosis dan perawatan yang tepat. Kalau kamu masih ingin tahu lebih lanjut seputar pneumonia aspirasi, bicara saja dengan dokter Halodoc untuk tahu lebih mendalam. Download aplikasi Halodoc di sini

Baca Juga: Waspada Komplikasi yang Diakibatkan Pneumonia Aspirasi

Adapun cara untuk mencegah pneumonia yaitu dengan menghindari perilaku yang mengarah pada pneumonia aspirasi, seperti minum alkohol berlebihan atau menggunakan obat-obatan terlarang. Kamu perlu berhati-hati saat meminum obat yang menimbulkan kantuk. Lakukan perawatan gigi secara teratur dan konsumsi vitamin atau suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan