Halodoc, Jakarta – Sebelum olahraga tidak ada salahnya untuk selalu melakukan pemanasan dan jangan lupa untuk tidak memaksakan kondisi tubuh saat kelelahan. Olahraga yang dilakukan terlalu keras dapat memicu berbagai risiko gangguan kesehatan, salah satunya bidai tulang kering. Kondisi ini merupakan rasa nyeri yang terjadi pada bagian tulang kering atau tulang tibia, yaitu tungkai bawah bagian depan.

Baca juga: Harus Tahu, Ini Gejala dari Bidai Tulang Kering

Meskipun kondisi ini bukanlah gangguan kesehatan yang serius, tetapi bidai tulang kering yang tidak diatasi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Bidai tulang kering menjadi salah satu kondisi yang bisa diobati secara mandiri di rumah. Namun, untuk menghindari kondisi yang berulang, tidak ada salahnya kamu mengetahui beberapa cara sederhana mencegah bidai tulang kering, di sini!

Kenali Faktor Pemicu Bidai Tulang Kering

Bidai tulang kering atau yang dikenal juga dengan medial tibial stress syndrome merupakan kondisi yang sangat umum terjadi dan dialami oleh orang-orang yang terlalu keras dalam berolahraga dengan gerakan yang berulang. Hal ini menyebabkan terjadinya peradangan pada permukaan tulang, otot dan juga tendon pada tungkai bawah bagian depan. 

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang alami bidai tulang kering, seperti obesitas, kondisi telapak kaki yang datar, otot betis yang kaku, jaringan pada pergelangan kaki yang lemah, dan juga penggunaan alas kaki yang tidak nyaman saat olahraga. Selain itu, kondisi ini lebih sering dialami oleh pelari. Peningkatan kecepatan hingga durasi berlari secara tiba-tiba berisiko tingkatkan bidai tulang kering. Sebaiknya perhatikan lokasi olahraga yang kamu lakukan. Olahraga pada permukaan yang terlalu keras atau tidak rata juga tingkatkan risiko alami bidai tulang kering.

Baca juga: Olahraga Terlalu Keras, Waspada Medial Tibial Stress Syndrome

Inilah Gejala Bidai Tulang Kering

Gejala bidai tulang kering yang paling umum adalah nyeri pada tungkai bagian bawah. Nyeri akan terasa di sepanjang tulang kering. Tidak jarang, kondisi ini menyebabkan pembengkakan ringan pada bagian kaki yang mengalami bidai tulang kering. 

Nyeri akibat bidai tulang kering biasanya akan dirasakan saat kamu melakukan kegiatan fisik atau olahraga. Namun, kondisi bidai tulang kering yang sudah terbilang cukup parah akan menyebabkan rasa nyeri, meskipun kamu sedang beristirahat. Bahkan, kondisi dapat bertambah parah ketika kamu melakukan aktivitas.

Bidai tulang kering yang ringan dapat diatasi dengan beberapa cara, seperti mengistirahatkan kaki kurang lebih selama 2 minggu. Saat beristirahat, letakkan kaki pada posisi yang lebih tinggi dan kompres bagian yang nyeri dengan kompres dingin selama 20 menit setiap 2–3 jam sekali. Jika nyeri terasa mengganggu, kamu bisa mengonsumsi obat pereda nyeri.

Cara Sederhana Pencegahan Bidai Tulang Kering

Segera kunjungi rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan kesehatan jika dalam 2–3 minggu kondisi nyeri tidak menghilang dan semakin memburuk. Namun, jika pengobatan mandiri berhasil kamu lakukan, sebaiknya lakukan beberapa cara berikut ini sebagai pencegahan bidai tulang kering agar tidak terjadi secara berulang.

1. Sebelum berolahraga jangan lupa untuk melakukan pemanasan. Kemudan, tidak lupa untuk beristirahat ketika kamu merasakan kelelahan akibat olahraga yang dilakukan. Hindari melakukan olahraga secara berlebihan karena dapat tingkatkan risiko bidai tulang kering.
2. Gunakan alas kaki yang nyaman dan tepat dengan jenis olahraga yang akan kamu lakukan.
3. Lakukan olahraga pada permukaan yang rata.
4. Lakukan secara perlahan peningkatan frekuensi atau durasi saat berolahraga.
5. Jangan memaksakan untuk berolahraga ketika kamu merasa tidak nyaman pada bagian kaki atau tulang kering.

Baca juga: Cedera Bidai Tulang Kering Bisa Mengincar Atlet

Itulah beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mencegah bidai tulang kering. Jangan ragu untuk gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter, ketika kamu mengalami cedera atau gejala bidai tulang kering saat melakukan olahraga. Penanganan pertama yang tepat tentunya dapat membuat kondisi ini lebih cepat untuk pulih. Yuk, download Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2020. Shin Splits.

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Shin Splints.

Jumpstarts by Web MD. Diakses pada 2020. What Are Shin Splints?

Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Shin Splints.