Update Terbaru Vaksin Corona, Dari Pre Order Hingga Uji Klinis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Desember 2020
Update Terbaru Vaksin Corona, Dari Pre Order Hingga Uji KlinisUpdate Terbaru Vaksin Corona, Dari Pre Order Hingga Uji Klinis

Halodoc, Jakarta - Sampai saat ini, vaksin virus corona yang dikembangkan oleh PT Bio Farma (Persero) masih mengembangkan skema pembelian vaksin. Bisa dikatakan jika sistem pembelian sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan. Rencananya, BUMN akan menerapkan metode pembelian dengan pemesanan terlebih dulu, atau yang dikenal dengan istilah pre order. Berikut ini skema pembelian yang dilakukan, siapa yang memiliki prioritas utama untuk mendapatkan vaksin, serta sampai sejauh mana vaksin dikembangkan.

Baca juga: Jadi Gejala COVID-19, Ini Beda Delirium dan Depresi

Kapan Pre Order Vaksin Virus Corona Bisa Dilaksanakan?

Skema pembelian dengan memesan terlebih dulu akan diberlakukan secara mandiri. Hingga saat ini vaksin virus corona belum tahu kapan akan didistribusikan, karena PT Bio Farma masih mengembangkan sistem yang akan digunakan untuk memesan pre order vaksin, khususnya bagi mereka yang menempuh jalur mandiri untuk mendapatkannya. Hingga kini belum ada ketentuan terkait dengan masalah teknis dari pemerintah pusat.

Hal yang tidak kalah penting adalah, perizinan dari BPOM terkait penggunaan vaksin. Baru-baru ini Indonesia kedatangan 1.2 juta dosis vaksin dari Sinovac pada 6 Desember lalu. Saat ini, vaksin tersebut masih dalam proses evaluasi izin penggunaan dari BPOM berjalan. Selagi menunggu surat izin penggunaan vaksin, pemerintah sedang mempersiapkan bagaimana tata cara pelaksanaan vaksinasi virus corona.

Mengenai penyedia layanan vaksin, seperti rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya, saat ini proses pendaftaran dan verifikasi masih dilakukan. PT Bio Farma juga mengimbau kepada penyedia layanan untuk menunggu pengumuman resmi dari pemerintah terkait teknis pelaksanaan pemesanan atau pre order vaksin virus corona jalur mandiri.

Baca juga: Ini Alasan Cuaca Dingin Meningkatkan Potensi Penyebaran Covid-19

Sebagai Garda Terdepan, Tim Medis Memiliki Prioritas Utama 

Tim medis sebagai garda terdepan memegang prioritas utama dalam pemberian vaksin. Langkah tersebut akan dilakukan kepada tim medis berdomisili di tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali, yang kemudian akan diperluas ke tim medis non-komorbid di provinsi lainnya. Untuk diberikan pada tim medis, PT Bio Farma akan menyiapkan 3 juta dosis vaksin dari Sinovac dalam bentuk finish product yang akan terbagi dalam dua kali pengiriman.

Sebanyak 1.2 juta dosis vaksin telah dikirim terlebih dulu dalam bentuk kemasan dosis tunggal pada 6 Desember lalu. Hal tersebut menjadi langkah konkret dalam rangka mempercepat penanggulangan pandemi virus corona. Sebelum didistribusikan secara massal, vaksin harus memenuhi beberapa syarat dalam unsur keamanan, kecepatan, serta harus bisa dilakukan secara mandiri. Vaksin harus memiliki unsur keamanan, serta khasiat dan mutu yang terjamin oleh lembaga yang berwenang.

Baca juga: Vaksin Corona Pfizer Mulai Digunakan di Inggris

Sampai Sejauh Mana Vaksin Dikembangkan?

Dilihat dari progress pengembangan, vaksin Sinovac termasuk 1 dari 10 kandidat yang sudah masuk ke Uji Klinis tahap 3. Metode pembuatan vaksin sendiri menggunakan platform inactivated, yang sudah terbukti diakui oleh WHO. Pemberian vaksin untuk tim medis sudah dapat langsung diberikan setelah izin penggunaan dalam keadaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA), dikeluarkan oleh BPOM.

Jika kamu ingin mengetahui bagaimana perkembangan vaksin virus corona saat ini, silahkan download aplikasi Halodoc untuk memantau perkembangan selanjutnya. Jika kamu memiliki sejumlah masalah kesehatan yang ingin didiskusikan, silahkan bertanya langsung dengan dokter di Halodoc, ya.

Referensi:
Kompas.com. Diakses pada 2020. Tertarik Beli Vaksin Corona? Bio Farma Berencana Buka Pre-order.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan