Update Vaksin Corona: Indonesia Jadi Pusat Produksi Vaksin

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 November 2020
Update Vaksin Corona: Indonesia Jadi Pusat Produksi VaksinUpdate Vaksin Corona: Indonesia Jadi Pusat Produksi Vaksin

 Halodoc, Jakarta - Pandemi COVID-19 membawa dampak besar pada berbagai aspek kehidupan di berbagai negara. Baru-baru ini, dikabarkan Pemerintah Federal Australia mengumumkan komitmen bantuan sebesar 500 juta dolar (sekitar 5 triliun Rupiah), untuk vaksin corona bagi negara Asia Tenggara dan Pasifik. 

Komitmen ini sebenarnya merupakan dana tambahan setelah sebelumnya Australia telah berkomitmen sebesar 3 triliun rupiah, untuk membantu negara-negara di Asia Pasifik yang mengalami kesulitan ekonomi, akibat pandemi. Kabar lainnya juga datang dari Pemerintah China, yang ingin Indonesia jadi pusat produksi vaksin. Seperti apa lengkapnya, simak pembahasan berikut hingga tuntas, ya!

Baca juga: Berjuang Hasilkan Vaksin COVID-19, Ini Kandidatnya

Tambahan Dana dari Australia untuk Distribusi Vaksin

Tambahan dana 5 triliun rupiah yang dikeluarkan Australia dimaksudkan untuk mendistribusikan vaksin corona yang jumlahnya jutaan dosis, ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik. Selain itu, dana tersebut juga akan dipergunakan untuk memberikan dukungan teknis, guna memastikan vaksinasi aman bagi penggunanya. 

Dalam pernyataan bersama, seperti diberitakan Kompas, Menteri Luar Negeri Marise Payne, Menteri Kesehatan Greg Hunt dan Menteri Pembangunan Internasional Alex Hawke, mengatakan bahwa program ini akan membantu memastikan negara-negara Pasifik bisa mendapatkan vaksinasi penuh, serta berkontribusi signifikan untuk upaya serupa di Asia Tenggara. 

Dengan begitu, diharapkan negara-negara di kawasan tersebut dapat segera pulih dari dampak kesehatan dan ekonomi, akibat pandemi COVID-19. Selain itu, mereka juga mengungkapkan harapan perilisan vaksin yang cepat dan aman di Asia Tenggara dan Pasifik dapat membuat perjalanan, pariwisata, dan perdagangan dengan para mitra di wilayah tersebut kembali normal. 

Baca juga: Uji Coba Vaksin Corona Lemah pada Lansia, Apa Alasannya?

Meski begitu, hingga saat ini, masih belum jelas vaksin corona mana yang akan didistribusikan. Sejauh ini, Pemerintah Australia mencapai kesepakatan dengan perusahaan farmasi asal Inggris, Astrazeneca, dan perusahaan lokal CSL untuk pembelian vaksin bagi warga Australia dan negara kawasan. 

Lewat kesepakatan itu, Pemerintah Australia bisa mengakses sekitar 85 juta dosis vaksin, jika kedua vaksin yang tengah dikembangkan perusahaan tersebut lolos uji coba keamanan dan efektivitas. Sekadar informasi, negara-negara di dunia kini berlomba mengembangkan dan mendistribusikan vaksin corona, sehingga mendorong terjadinya persaingan strategis. 

Pernyataan ketiga menteri Australia menyebutkan komitmen sebesar 5 triliun rupiah ini merupakan tambahan atas komitmen bantuan sebelumnya, serta tidak akan mengurangi program bantuan pembangunan lainnya. Kalangan LSM pun menyambut baik komitmen ini, setelah sebelumnya mengkritik kebijakan PM Morrison memotong bantuan pembangunan untuk negara berkembang. 

Ketua Dewan Australia untuk Pembangunan Internasional, Marc Purcell mengatakan bahwa komitmen ini sangat baik bagi negara tetangga Australia, serta untuk keamanan kesehatan regional dan bagi warga Australia sendiri. Meski akan diklasifikasikan sebagai bantuan luar negeri, komitmen ini sifatnya berupa tambahan saja, dan bukan peningkatan bantuan secara permanen.

Baca juga: Alasan Pandemi Belum Tentu Usai Meski Vaksin Corona Ditemukan

Beijing Ingin Indonesia Jadi Pusat Produksi Vaksin

Mengutip dari laman ABC News, pengumuman bersama yang dilakukan ketiga menteri tersebut menunjukkan tekad Australia untuk meningkatkan pengaruh regional pasca pandemi.

Pada awal tahun, Perdana Menteri Scott Morrison menyatakan Asia Pasifik dan negara-negara lain "mengharapkan" Australia untuk membantu negara berkembang dalam memerangi virus corona. 

Namun, Pemerintah China dan kalangan swasta setempat telah menyalurkan sumber daya yang sangat besar untuk memproduksi vaksin. Saat ini, perusahaan China tengah mengembangkan empat dari belasan vaksin potensial yang saat ini sedang diuji di seluruh dunia. 

Bahkan, Beijing telah menjanjikan kepada beberapa negara, seperti Filipina, Vietnam, dan Laos, bahwa mereka akan mendapat akses awal ke vaksin yang terbukti berhasil. Selain itu, Beijing juga menyatakan keinginannya agar Indonesia menjadi pusat produksi dan distribusi vaksin buatan China, di seluruh kawasan. 

Diberitakan Asia Times, Beijing juga dikatakan telah menyisihkan 15-20 juta dosis yang disiapkan untuk Indonesia pada 2021, asalkan perusahaan farmasi China dapat melakukan lebih banyak tahun depan. Menteri Luar Negeri Wang Yi, mengatakan bahwa dengan kapasitas produksi dan pembagian bahan dan teknologi China, Indonesia dapat menjadi pemasok utama vaksin di kawasan Asia Tenggara. 

Lalu, apakah Indonesia akan jadi pusat produksi dan distribusi vaksin buatan China? Sampai artikel ini ditulis, hal ini belum bisa dipastikan. Mari tunggu kabar selanjutnya mengenai perkembangan vaksin corona, sambil terus menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Kalau tidak enak badan, download aplikasi Halodoc untuk membicarakan keluhanmu pada dokter, ya. 

Referensi:
Kompas. Diakses pada 2020. Australia Gencar Diplomasi Vaksin Covid-19, China Ingin Indonesia Jadi Pusat Produksi.
ABC News. Diakses pada 2020. Australian Government backs effort to distribute coronavirus vaccine globally with foreign aid funds.
ABC News. Diakses pada 2020. Australia's new COVID-19 vaccines deals 'smart', but experts say logistics, manufacturing still a concern.
Asia Times. Diakses pada 2020. Beijing ramps up vaccine diplomacy for neighbors.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan