Update Vaksinasi Corona: Dari Jenis Hingga Dosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Februari 2021
Update Vaksinasi Corona: Dari Jenis Hingga DosisUpdate Vaksinasi Corona: Dari Jenis Hingga Dosis

Halodoc, Jakarta – Vaksinasi corona sudah dimulai dan masih terus dilakukan di seluruh dunia. Mengingat, hingga kini virus corona masih menjadi pandemi dan menelan banyak korban. Di Indonesia, vaksinasi juga masih terus dilakukan. Ada beberapa vaksin yang sudah maupun akan digunakan, di antaranya vaksin dari Sinovac, Cansino, dan G42/Sinopharm.

Sejumlah perusahaan di belahan dunia juga masih melakukan pengembangan untuk menemukan vaksin yang paling ampuh untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Belakangan ini, perhatian tertuju kepada vaksin corona yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi China CanSino. Kabar terbaru, vaksin CanSino diklaim memiliki efikasi hingga 65,7 persen dan tidak menunjukkan efek samping yang serius.

Baca juga: Vaksin Corona Tetap Dibutuhkan Meski Sudah Pernah Terinfeksi

Dosis Vaksin COVID-19 CanSino 

Perusahaan biofarmasi China CanSino mengembangkan vaksin COVID-19 dengan metode Ad5-nCoV. Dari hasil uji coba sementara, vaksin ini diklaim memiliki efikasi hingga 65,6 persen dan tidak menunjukkan efek samping yang serius. Tidak hanya itu, penggunaan alias dosis vaksin corona CanSino cukup satu kali suntikan. 

Hal ini berbeda dengan vaksin inaktif lain yang dikembangkan oleh sinopharm dan sinovac. Kedua jenis vaksin tersebut disarankan untuk diberikan sebanyak dua dosis atau dua kali suntikan dalam waktu yang berbeda. Dengan hasil sementara seperti itu, CanSino akan melanjutkan uji klinis vaksin corona tahap ketiga dan hasilnya di beberapa negara akan keluar pada pekan ini.

Vaksin ini dikembangkan oleh CanSino bersama Beijing Institute of Biotechnology. Berbeda dengan vaksin COVID-19 lain yang harus disuntikkan dua dosis, vaksin Ad5-nCoV dari CanSino cukup disuntikkan satu dosis. Setelahnya, vaksin diklaim bisa memberi dua perlindungan pada tubuh manusia, yakni imunitas humoral dan imunitas seluler dalam waktu bersamaan.

Baca juga: Vaksin COVID-19 di Australia Sebabkan HIV Positif Palsu, Ini Faktanya

Mengapa Vaksin harus Dua Kali Disuntikkan? 

Vaksin diberikan untuk membantu mencegah dan menurunkan risiko infeksi virus penyebab penyakit, dalam hal ini virus corona. Sejauh ini, pemberian vaksin yang sudah berjalan dilakukan sebanyak dua dosis atau dua kali suntikan untuk satu orang. Dosis atau pemberian vaksin dilakukan pada waktu yang berbeda dan dengan memperhatikan beberapa faktor. 

Pemberian vaksin yang diberikan lebih dari satu kali bertujuan untuk mendorong tubuh menghasilkan antibodi yang diharapkan dapat melindungi diri dari infeksi virus di masa mendatang. Agar mendapatkan hasil seperti itu, pemberian vaksin setidaknya harus diberikan sebanyak dua kali. Lebih baik lagi, jika vaksin bisa diberikan secara berkala dan dilengkapi dengan vaksin tambahan. 

Dua dosis vaksin corona yang diberikan diharapkan bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit. Ada penelitian yang menemukan bahwa tingkat antibodi penetral tertinggi setelah dosis kedua diberikan. Pemberian dosis kedua ini dilakukan satu minggu setelah dosis pertama diberikan.

Meski vaksinasi corona sudah mulai dilakukan, bukan berarti virus ini bisa diabaikan begitu saja. Apalagi saat ini sebaran vaksin belum merata di seluruh dunia, juga di Indonesia. Maka dari itu, tetap perlu meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan pencegahan penularan COVID-19. Pastikan untuk selalu menerapkan gaya hidup bersih, selalu mencuci tangan, mengenakan masker, serta menjaga kebugaran tubuh. 

Baca juga: Vaksin Corona Sinovac Dalam Proses Mendapatkan Izin Edar BPOM

Kalau sakit dan butuh saran dokter, coba pakai aplikasi Halodoc saja. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Sampaikan keluhan yang dialami dan dapatkan rekomendasi pengobatan dari dokter terpercaya. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Referensi:
Kompas.com. Diakses pada 2021. Vaksin Corona Butuh Lebih dari 1 Dosis Suntikan, Kenapa?
COVID-19 Vaccine Tracker. Diakses pada 2021. CanSino: Ad5-nCoV.
Bloomberg. Diakses pada 2021. China’s CanSino Covid Vaccine Shows 65.7% Efficacy.
Kompas.com. Diakses pada 2021. Update Corona di Dunia 3 Februari: 104 Juta Kasus | Vaksin CanSino Diklaim Aman, Cukup Suntik Satu Dosis. 


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan