Urine Berbuih Benarkah Jadi Pertanda Terkena Sindrom Nefrotik?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 November 2018
Urine Berbuih Benarkah Jadi Pertanda Terkena Sindrom Nefrotik?Urine Berbuih Benarkah Jadi Pertanda Terkena Sindrom Nefrotik?

Halodoc, Jakarta - Sindrom nefrotik adalah sebuah jenis gangguan yang dapat menyerang bagian organ ginjal pada manusia. Sindrom ini akan menjadi pertanda apabila ginjal seseorang telah tidak berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan tubuh manusia dapat kehilangan banyak protein yang dibuang lewat urine. Protein yang keluar bersamaan dengan urine tersebut biasanya akan terlihat berbuih.

Sindrom nefrotik dapat terjadi pada semua orang dengan semua rentang umur walaupun termasuk langka. Pertama kali sindrom ini terdeteksi pada anak-anak dengan rentang usia 2 hingga 5 tahun. Gangguan ini harus segera mendapatkan penanganan karena dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius.

Gejala Sindrom nefrotik

Gejala yang dapat timbul pada seseorang yang mengidap sindrom nefrotik adalah:

  1. Urine Berbuih

Salah satu gejala sindrom nefrotik adalah urine berbuih. Hal tersebut terjadi karena urine mengandung protein tinggi yang disebabkan oleh gangguan pada ginjal. Selain itu, seorang anak yang mengidap sindrom ini umumnya akan menjadi jarang buang air kecil dan air yang dikeluarkan pun lebih sedikit.

  1. Penumpukan Cairan pada Jaringan Tubuh

Gejala sindrom nefrotik lainnya yaitu terjadinya penumpukan cairan pada jaringan tubuh. Hal tersebut dikarenakan berkurangnya kadar protein di dalam darah. Kondisi tersebut mengakibatkan air bertumpuk pada jaringan tubuh dan membuat pembengkakan pada bagian tubuh, seperti pergelangan kaki dan kaki. Selain itu, pengidapnya dapat mengalami kenaikan berat badan.

  1. Pembekuan pada Darah

Tubuh mengalami pembekuan pada darah juga salah satu gejala sindrom nefrotik yang mungkin terjadi. Protein-protein yang mempunyai fungsi untuk mencegah gumpalan darah ikut terbawa bersamaan dengan urine ke luar dari tubuh. Sehingga, penyakit yang serius karena pembekuan darah meningkat dengan kekurangannya protein

  1. Tubuh Rentan terhadap Infeksi

Protein dalam darah juga berfungsi sebagai antibodi untuk melawan infeksi dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Ketika antibodi dalam tubuh berkurang, tubuh menjadi rentan terhadap infeksi yang merupakan gejala sindrom nefrotik. Infeksi dan virus akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh yang kekurangan antibodi.

  1. Tekanan Darah Tinggi

Seseorang yang mengidap sindrom ini akan mengalami gejala tekanan darah tinggi. Hal tersebut dikarenakan ginjal tidak berfungsi dengan baik untuk mengatur tekanan darah pada tubuh. Selain itu, perubahan pada kebutuhan protein dalam darah akan memicu terjadinya tekanan darah tinggi.

  1. Kelainan pada Kadar Darah

Pengidap sindrom nefrotik mungkin tubuhnya akan mengalami kadar albumin pada darah menjadi rendah, lipid darah menjadi tinggi, dan pembengkakan yang signifikan. Sindrom ini umumnya disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal yang berfungsi menyaring limbah dan air yang berlebih pada darah manusia.

Pengobatan Sindrom Nefrotik

Pengobatan yang dapat dilakukan untuk sindrom ini adalah mengatasi kondisi yang menyebabkan hal ini terjadi dan meminum obat. Sindrom nefrotik dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami infeksi dan pembekuan darah. Direkomendasikan untuk seseorang yang mengidap gangguan ini agar mengubah pola makan. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat sindrom nefrotik.

Selain itu, anak yang mengidap sindrom pada kelainan ginjal ini akan mendapatkan infus yang memiliki kandungan albumin. Dokter juga akan menyarankan dialisis atau cuci darah dan operasi transplantasi ginjal agar cepat diatasi. Tingkat kesembuhannya tergantung dari penyebab, tingkat keparahan, dan respon tubuh pada pengobatannya.

Itu lah pembahasan tentang gejala sindrom nefrotik. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!

Baca juga :

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan