Urine Berwarna Kuning Saat Puasa, Tanda Kurang Minum?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 April 2019
Urine Berwarna Kuning Saat Puasa, Tanda Kurang Minum?Urine Berwarna Kuning Saat Puasa, Tanda Kurang Minum?

Halodoc, Jakarta - Melihat warna urine dapat menjadi cara awal untuk mendeteksi adanya suatu penyakit dalam tubuh. Ketika urine berwarna kuning misalnya, kita perlu waspada dan meningkatkan asupan cairan yang kita minum, sebab bisa jadi itu tanda awal dari dehidrasi. Namun, ketika puasa, kita tidak makan dan minum apapun seharian. Jika urine tetap berwarna kuning, apakah itu tanda kurang minum?

Urine adalah produk buangan yang terdiri atas berbagai zat yang tidak diperlukan, bahkan menjadi racun bagi tubuh, yang berasal dari makanan ataupun minuman yang kita konsumsi. Ketika urine berwarna kuning, itu sebenarnya hal yang wajar, meski saat sedang puasa sekalipun. Warna kuning pada urine disebabkan oleh zat kimia urobilin, serta peranan pigmen urochrome.

Warna urine pun dapat berbeda-beda, tergantung seberapa banyak air yang dikonsumsi. Semakin banyak air yang dikonsumsi, semakin jernih warna urine yang dikeluarkan tubuh. Namun, perubahan warna urine terjadi ketika terdapat gangguan atau masalah dalam tubuh. Itulah sebabnya urine dapat menjadi indikator medis yang dapat menunjukkan status kesehatan seseorang.

Baca juga: Urine Berwarna, Hati-hati 4 Penyakit Ini

Beberapa Hal yang Menyebabkan Warna Urine Berubah

Seperti dikatakan sebelumnya bahwa urine dapat menjadi indikator gangguan dalam tubuh, berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan warna urine berubah:

1. Dehidrasi

Dehidrasi merupakan gejala ketika tubuh mengalami kekurangan cairan. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai dampak seperti pusing, kehilangan fokus, kelelahan, dan urine berubah warna. Penyebab paling sering yang ditemukan pada perubahan warna pada urine menjadi warna kuning tua adalah dehidrasi.

Ketika tubuh kekurangan cairan, hal ini akan meningkatkan konsentrasi pewarna urine dalam tubuh yaitu urobilin. Urobilin merupakan bilirubin yang terdapat di sistem kandung kemih dan merupakan hasil zat sisa yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah oleh hati.

2. Makanan

Tentu saja apa yang kita konsumsi akan berpengaruh pada warna, konsentrasi, serta bau dari urine yang dikeluarkan. Ini termasuk ketika mengonsumsi makanan yang memiliki warna yang pekat seperti buah bit, vitamin B, beta-karoten yang dapat menimbulkan warna oranye, dan beberapa pewarna makanan. Kadar pigmen yang pekat pada makanan tidak berubah ketika melalui proses pencernaan. Hal ini yang dapat menyebabkan warna pada urine berubah.

Baca juga: Warna Urine Normal pada Bayi

3. Obat-Obatan

Jika kamu sedang dalam pengobatan atau mengonsumsi obat dari dokter, maka jangan kaget jika urine yang dikeluarkan berwarna kuning tua. Beberapa obat seperti antibiotik, laksatif, dan anti-inflamasi dapat menyebabkan urine berwarna kuning tua, contohnya, obat yang dikonsumsi orang yang terkena penyakit infeksi saluran kemih. Selain itu, jenis obat rifampin, warfarin, dan phenazopyridine juga dapat menyebabkan warna urine menjadi kuning tua.

4. Hematuria

Hematuria adalah kondisi ketika di dalam urine terdapat darah. Jumlah darah yang sedikit saja dapat menyebabkan perubahan warna urine. Hematuria dapat muncul disebabkan oleh adanya kanker pada ginjal atau kandung kemih dan peradangan pada kandung kemih, saluran kandung kemih, atau pun ginjal.

5. Penyakit Seksual

Orang yang mengidap penyakit seksual ternyata menimbulkan gejala urine berwarna kuning. Penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi chlamydia merupakan infeksi yang paling sering menimbulkan perubahan warna pada urine.

Baca juga: Penyebab Urine Berbau Tidak Sedap

6. Gangguan pada Hati

Perubahan warna urine menjadi lebih gelap dapat disebabkan oleh gangguan pada hati, seperti hepatitis, sirosis, dan kanker hati. Masalah pada hati  biasanya diawali dengan peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti virus dan bakteri. Kemudian, peradangan terjadi terus-menerus dan berakibat pada kerusakan dan kematian jaringan hati.

Kerusakan jaringan hati membuat hati tidak berfungsi dengan baik untuk memproduksi dan menyalurkan bilirubin. Bilirubin masuk ke dalam darah dan menyebabkan tubuh menjadi kuning. Bilirubin yang masuk pada sistem kandung kemih disebut urobilin dan jika kadarnya terlalu banyak dapat mengubah warna urine menjadi sangat pekat.

Itulah sedikit penjelasan tentang penyebab urine berwarna kuning. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan