Usir Lemak Tingkatkan Protein, Coba Ornish Diet

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   28 Mei 2019
Usir Lemak Tingkatkan Protein, Coba Ornish DietUsir Lemak Tingkatkan Protein, Coba Ornish Diet

Halodoc, Jakarta – Rutin melakukan olahraga adalah cara untuk menjaga kestabilan berat badan tubuh. Selain berolahraga, kamu bisa ikut menjalani program diet yang paling cocok untuk kamu jalani.

Baca juga: Ini Resep Kolak Sehat dan Lezat yang Cocok untuk Diet

Belakangan, banyak jenis-jenis program diet yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan masalah lemak dalam tubuh serta menjaga kestabilan berat badan tubuh. Ada diet keto, diet mayo, diet OCD, dan diet ornish.

Sebaiknya kenali dulu yuk apa itu diet ornish. Diet ornish dibentuk pada awal tahun 1990 oleh Dean Ornish, seorang profesor klinis kedokteran di University of California. Diet ornish adalah salah satu program diet dengan rendah lemak yang difungsikan untuk menjaga kesehatan jantung. Kamu bisa mengonsumsi makanan yang dianjurkan untuk menjalani program diet ornish seperti sayuran, biji-bijian serta buah-buahan. Pada dasarnya, diet ornish menganjurkan pola makan tinggi karbohidrat komplek, serat tinggi, dan rendah lemak.

Diet ornish tidak hanya membatasi asupan lemak yang didapatkan dari makanan yang memang mengandung lemak tinggi, namuan makanan lain yang memiliki kandungan lemak di dalamnya menjadi salah satu makanan pantang bagi seseorang yang menjalani ornish diet. Selain untuk menekan kadar lemak dalam tubuh, menjalani diet ornish juga membantu menjaga kesehatan jantung agar kamu terhindar dari gangguan masalah jantung.

Untuk memudahkan seseorang yang ingin menjalani diet ornish, diet ini dibagi menjadi 5 bagian. Mulai dari kelompok 1 yang sering disebut sebagai The Most Healthful hingga kelompok 5 yang sering disebut sebagai The Least Healthful.

Kelompok 1 adalah makanan kaya karbohidrat, protein tinggi, dan, makanan yang menjadi sumber antioksidan. Misalnya buah, sayuran, biji-bijian, dan makanan mengandung omega 3. Kelompok 2 makanan yang mengandung sedikit lemak seperti alpukat atau minyak canola. Makanan yang masuk kelompok 3 adalah ikan dan seafood. Sedangkan makanan yang mengandung protein hewani dan turunannya seperti daging ayam, keju serta susu masuk dalam kelompok 4. Kelompok 5 merupakan jenis makanan yang masih memiliki banyak lemak seperti kuning telur hingga jeroan.

Menurut The Spectrum, buku yang ditulis oleh Dean Ornish, makanan pada kelompok 1 sebaiknya dipilih sesering mungkin agar tubuh mendapatkan asupan karbohidrat kompleks dan serat dalam jumlah yang cukup banyak. Sedangkan makanan dalam kelompok lain bisa kamu jadikan kombinasi dalam piring kecil.

Baca juga: Biar Berhasil, Ini Cara Diet Saat Puasa

Bagaimana Cara Memilih Diet yang Tepat?

Namun sebelum memutuskan untuk menjalani salah satu program diet, sebaiknya ketahui beberapa cara yang bisa digunakan untuk menentukan diet yang tepat bagi kesehatan, yaitu:

1. Lihat Sejarah Diet

Perhatikan diet yang pernah dilakukan sebelumnya. Jika program diet sebelumnya belum berhasil, lakukan evaluasi apa yang membuat program diet tidak berjalan dengan baik.

2. Diskusi dengan Dokter

Tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan dokter sebelum kamu menjalani satu program diet. Berdiskusi dengan dokter membuat kamu lebih mengenal tubuhmu dan mengetahui kondisi kesehatan sebelum memutuskan menjalani satu program diet.

3. Menjaga Komitmen

Cara terakhir agar diet kamu berhasil dengan menjaga komitmen agar diet yang kamu lakukan berhasil. Selalu motivasi diri agar berhasil mendapatkan tujuan yang ingin dicapai dengan menjalani program diet.

Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kesehatan tubuh selama kamu menjalani program diet. Kamu bisa gunakan Voice/Video Call atau Chat dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: Inspirasi Menu Sahur Bagi yang Ingin Diet Saat Puasa

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan