Vaksin Corona Digratiskan, Ketahui Panduan Penerima Vaksin Pfizer

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Desember 2020
Vaksin Corona Digratiskan, Ketahui Panduan Penerima Vaksin PfizerVaksin Corona Digratiskan, Ketahui Panduan Penerima Vaksin Pfizer

Halodoc, Jakarta – Kabar terbaru mengenai vaksin corona adalah pemberian vaksin corona di Indonesia akan digratiskan. Indonesia akan menggunakan enam vaksin corona berbeda, yaitu Bio Farma (Persero), Astra Zeneca-Oxford, Sinopharm, Moderna, Pfizer-BioNTech, dan Sinovac.

Untuk vaksin Pfizer sendiri sudah disebar di 636 titik imunisasi di Amerika Serikat sejak Senin (14/12) sampai Rabu (16/12) lalu. Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan vaksin jenis ini. Ada kriteria sendiri yang harus dipenuhi oleh calon penerima vaksin Pfizer. Informasi selengkapnya baca di sini!

Kriteria Penerima Vaksin Pfizer

Centers Disease Control and Prevention menyarankan untuk orang yang akan menerima vaksin Pfizer supaya tidak mendapatkan vaksin jenis lain dua minggu sebelum dan dua minggu sesudah mendapatkan vaksin ini. Pemberian vaksin juga akan dilakukan dua kali, di mana suntikan kedua dilakukan 21 hari kemudian. Lantas, siapa sajakah yang dinilai aman untuk mendapatkan vaksin Pfizer? Berikut ini adalah kriteria penerima vaksin Pfizer!

Baca juga: Prioritas Penerima Vaksin Corona yang Tiba di Indonesia

1. Usia di Atas 16 Tahun

Sejauh ini mereka yang berusia di atas 16 tahun dinilai aman untuk mendapatkan vaksin jenis ini. Sampai saat ini masih belum ada kepastian apakah Pfizer aman digunakan untuk orang di bawah 16 tahun.

2. Bebas Alergi

Untuk mereka yang memiliki riwayat alergi parah, vaksin jenis ini tidak direkomendasikan untuk diberikan. Soalnya, ada bahan vaksin yang dinilai dapat memicu reaksi alergi buat mereka yang sensitif. 

3. Tidak Sedang Hamil

Vaksin jenis ini belum pernah diuji untuk ibu hamil, sehingga tidak direkomendasikan untuk diberikan pada ibu hamil. Bisa jadi akan ada risiko yang dikhawatirkan dapat memicu komplikasi.

Baca juga: Vaksin Corona Digratiskan, Kelompok Orang Ini Jadi Prioritas

4. Risiko untuk Ibu Menyusui

Vaksin ini juga belum diuji coba kepada ibu menyusui. Walaupun begitu, bayi yang masih minum ASI dinilai Centers for Disease Control and Prevention cukup aman untuk mendapatkan vaksin ini.

5. Pengidap HIV

Belum diketahui apakah pemberian vaksin Pfizer dapat berpengaruh pada kondisi kekebalan tubuh yang sensitif, seperti pada pengidap HIV. Jadi, jika pun pengidap HIV menerima vaksin ini, mereka perlu melakukan perlindungan diri untuk mencegah infeksi.

6. Lansia dan Pekerja Kesehatan

Sejauh ini pemberian vaksin Pfizer direkomendasikan untuk lansia di rentang usia 65 tahun ke atas serta para pekerja kesehatan yang bekerja di garda depan. 

Informasi mengenai vaksin corona memang kerap bikin bingung. Pastikan kamu mendapatkan informasi tepat mengenai vaksin corona di Halodoc. Kamu bisa menanyakan masalah kesehatan apapun ke Halodoc dan dokter terbaik di bidangnya akan memberikan solusi. Caranya mudah, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bahkan bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga: Tunggu Vaksin Corona Siap, Ketahui 3 Syarat Vaksinasi Ini

Pada dasarnya, vaksin ini dianggap sudah cukup mumpuni untuk diberikan secara massal karena sudah melalui uji klinis dan prosedur jelas. Dalam ilmu pengobatan tidak ada yang 100 persen aman, bahkan parasetamol sendiri memiliki risikonya sendiri saat dikonsumsi.  

Namun, jika kekebalan tidak bertahan lama maka mungkin diperlukan vaksin tahunan, seperti halnya untuk flu. Sejauh ini hasil penelitian menunjukkan kalau Pfizer melindungi 94 persen orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, tetapi tidak untuk mereka dengan sistem kekebalan lemah. 

Referensi:
Kompas.com. Diakses pada 2020. Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Ini Panduan Penerima Vaksin Pfizer-BioNTech.
Statnews. Diakses pada 2020. A guide to who can safely get the Pfizer/BioNTech Covid-19 vaccine.
BBC News. Diakses pada 2020. Covid: Who will have the Pfizer vaccine first and when can I get it?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan