Vaksin Disebut Masih Efektif Melawan Varian Baru Virus Corona

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   18 Juni 2021
Vaksin Disebut Masih Efektif Melawan Varian Baru Virus CoronaVaksin Disebut Masih Efektif Melawan Varian Baru Virus Corona

“Varian baru dari virus corona terus bermunculan dan membuat khawatir. Beberapa di antaranya bahkan disebut lebih mudah menular dan berdampak lebih besar. Lantas, apakah penggunaan vaksin masih ampuh untuk melindungi?”

Halodoc, Jakarta – Virus corona diketahui terus bermutasi, sehingga semakin banyak varian baru yang ditemukan. Belakangan ini, perhatian dunia tertuju pada varian virus B.1.617.2 yang pertama kali ditemukan di India. Organisasi Kesehatan Dunia alias World Health Organization (WHO) kemudian menamai temuan virus tersebut dengan varian corona delta. Selain Corona Varian Delta, ada sejumlah mutasi virus lainnya yang juga diberi nama ilmiah oleh WHO. 

Dengan semakin maraknya penyebaran dan mutasi virus ini, tentu kewaspadaan harus ditingkatkan. Mengingat, virus corona masih menjadi pandemi dan terus menelan korban. Menerapkan protokol kesehatan, seperti rutin mencuci tangan, mengenakan masker, dan menghindari kerumunan masih menjadi kunci untuk menjaga diri. Selain itu, vaksinasi nyatanya juga masih menjadi andalan. Apakah vaksin COVID-19 yang saat ini tengah diberikan masih cukup efektif untuk melawan varian baru dari virus corona? 

Baca juga: Lakukan 3 Hal Ini untuk Mencegah Gelombang Kedua COVID-19

Vaksin untuk Menurunkan Risiko Penularan Virus Corona 

Mutasi virus corona harus diwaspadai. Sejauh ini, mutasi virus diketahui menghasilkan sejumlah varian baru. WHO memutuskan untuk memberi label atau nama untuk masing-masing varian. Tujuannya, untuk menghindari stigmatisasi terhadap negara yang melaporkan temuan varian virus, misalnya virus corona B.1.617.2 dari India. WHO menyebut bahwa sistem penamaan ini dilakukan untuk mempermudah pelacakan garis keturunan genetik SARS-CoV-2 dilakukan oleh GISAID, Nextstrain, dan Pango, yaitu kelompok pakar bentukan WHO. 

Kelompok inilah yang merekomendasikan penggunaan label dengan huruf Alfabet Yunani, yaitu Alpha, Beta, Gamma, untuk menamai varian virus. Tujuannya, untuk memudahkan dan membuat orang awam menjadi lebih mudah untuk membahas dan mengenali virus ini. Setelah virus bermutasi dan varian baru bermunculan, apakah vaksin COVID-19 masih cukup ampuh untuk melawannya? 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES) menyebut bahwa vaksin masih cukup efektif. Melansir Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi meyakini hal tersebut. Katanya, sejauh ini vaksin yang digunakan di Indonesia, yaitu vaksin Sinovac dan AstraZeneca masih ampuh melindungi. Ada juga riset dari Public Health England (PHE) yang menyebut bahwa vaksin AstraZeneca efektif dalam mencegah penularan virus corona varian alpha dan delta. 

Baca juga: 2 Vaksin COVID-19 Ini Dinilai Ampuh Atasi Varian Delta

Lansia Harus Waspada 

Orang yang sudah lanjut usia (lansia) harus meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, virus corona varian delta disebut bisa menurunkan kekebalan tubuh lansia. Kabar buruknya, risiko ini tetap ada meskipun lansia sudah mendapat dua dosis vaksinasi. Tidak hanya itu, jenis virus ini juga disebut berpotensi menyebabkan reinfeksi yang bisa melemahkan kekebalan tubuh penyintas COVID-19. 

Tidak hanya pada lansia, varian virus ini juga bisa melemahkan kekebalan tubuh orang yang sebelumnya sudah terinfeksi virus. Secara umum, virus corona varian delta diyakini sebagai jenis virus yang lebih cepat menular dan berdampak besar. Lansia memang berisiko, tetapi perlu diketahui bahwa orang yang belum pernah mendapat vaksin sama sekali menjadi kelompok yang paling rentan terserang virus corona. 

Baca juga: Virus Corona Delta Ada di 5 Wilayah RI, 60 Persen Lebih Menular

Jika kamu mengalami gejala penyakit dan belum pernah mendapat vaksin, sebaiknya segera cari bantuan ke rumah sakit. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk mencari daftar rumah sakit terdekat yang bisa dikunjungi. Halodoc juga bisa digunakan untuk membuat janji dengan dokter. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang si App Store atau Google Play!

Referensi:
Kompas.com. Diakses pada 2021. Dari Alpha sampai Lambda, Ini Nama dan Varian Lengkap SARS-CoV-2. 
Deutsche Welle. Diakses pada 2021. UN health body goes Greek to rename coronavirus variants. 
Kompas.com. Diakses pada 2021. Marak Varian Corona Alpha dan Delta, Kemenkes: Vaksin Covid-19 Masih Efektif. 
CNN Indonesia. Diakses pada 2021. Ahli: Corona Varian Delta Perburuk Kondisi Penyintas Lansia. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan