Vaksinasi Corona Tetap Berguna Meski Tetap Bisa Terinfeksi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Januari 2021
Vaksinasi Corona Tetap Berguna Meski Tetap Bisa TerinfeksiVaksinasi Corona Tetap Berguna Meski Tetap Bisa Terinfeksi

Halodoc, Jakarta - Pada Rabu, 27 Januari, Presiden Joko Widodo telah mendapatkan dosis kedua dari vaksin Sinovac. Sebagai orang pertama yang telah menerima vaksin pada 13 Januari silam, maka orang nomor satu di Indonesia ini telah mendapat perlindungan yang maksimal untuk terhindar dari COVID-19

Namun, nyatanya proses vaksinasi di Indonesia tidak selalu berjalan mulus. Misalnya saja ada kabar yang cukup menarik perhatian dari Bupati Sleman, yakni Sri Purnomo yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona, padahal sepekan silam ia telah mendapatkan suntikan pertama vaksin corona.

Media sosial pun ramai memperbincangkannya dan mempertanyakan mengapa Sri Purnomo bisa terinfeksi meski sudah divaksin. Ada beberapa warganet yang akhirnya mempertanyakan dan meragukan efektivitas vaksin Sinovac yang digunakan pemerintah. 

Baca juga: 6 Vaksin Corona yang Digunakan di Indonesia

Ingat, Vaksin Sinovac Butuh Dua Dosis Suntikan

Sebelum kamu jadi ikut meragukan efektivitas vaksin Sinovac, maka sebaiknya kamu pahami dahulu bahwa vaksin COVID-19 produksi Sinovac yang digunakan di Indonesia ini memerlukan dua dosis suntikan. Suntikan kedua akan diberikan dua pekan setelah suntikan pertama. Sehingga vaksin membutuhkan waktu yang tidak instan untuk membentuk antibodi atau kekebalan pada tubuh.

Ketika seseorang baru mendapatkan satu kali suntikan, maka antibodi tidak langsung terbentuk. Senyawa di dalam vaksin perlu waktu mengenali dulu, menyiapkan sel penghasil (antibodi) baru setelah 12 hari dia muncul semacam prototype. Kemudian, antibodi akan mulai diproduksi sedikit dan memasuki hari ke-14, ia akan mendapat vaksin kedua. Suntikan kedua ini akan membantu melonjakkan jumlah produksi antibodi. 

Kenaikan antibodi ini juga tidak langsung terjadi setelah suntikan kedua. Dibutuhkan waktu sekitar dua pekan dari suntikan kedua untuk akhirnya mencapai level antibodi yang cukup. Namun, memasuki hari pertama hingga ke-7 dari penyuntikan pertama, pertahanan spesifik pada tubuh belum terbentuk. Alhasil, seseorang yang telah divaksin masih sangat mungkin terinfeksi dan tetap memiliki kemungkinan bergejala ringan, sedang maupun berat seperti mereka yang belum divaksin. Terlebih jika mereka tidak mengindahkan protokol kesehatan, maka kasus seperti Bupati Sleman akan terjadi juga pada orang lain. 

Selain itu, Sri Purnomo juga tidak terinfeksi COVID-19 akibat vaksin yang diberikan. Alasannya, vaksin Sinovac berisi virus yang sudah dalam kondisi mati, sehingga vaksin yang diberikan tidak mungkin menyebabkan positif terinfeksi. 

Baca juga: Vaksin Corona Tidak Cukup Sekali Suntik, Ini Alasannya

Vaksin Tetap Bisa Memberikan Perlindungan

Vaksin Sinovac memang memiliki efikasi hanya sebesar 65,3 persen, yang mana ini sangat jauh dari vaksin buatan Barat yang efikasinya bisa lebih dari 90 persen. Namun, ini bukanlah masalah yang perlu dipusingkan. Sebab, dengan adanya vaksin Covid-19 ini, seseorang seperti memiliki 3 perisai pelindung. Sementara, yang tidak divaksin hanya memiliki satu perisai saja.

Oleh karena itu, seseorang yang sudah mendapat vaksin, maka ia akan mengalami gejala tiga kali lebih kecil jika terinfeksi virus corona, dibandingkan mereka yang tidak mendapatkan vaksin. Coba bandingkan dengan mereka yang tidak divaksin, mereka hanya mengandalkan imunitas alamiah tubuh saja untuk melawan virus corona, sementara mereka yang divaksin memiliki perlindungan tambahan. Meskipun masih mungkin terinfeksi, antibodi yang ia miliki lebih banyak, sehingga mungkin ia tak akan mengalami gejala berat yang mengancam nyawa. 

Saat ini vaksin COVID-19 berguna untuk memberikan kekebalan agar tidak sampai timbul gejala seandainya terinfeksi virus corona, meski sudah divaksin. Proteksi yang diharapkan adalah mencegah timbulnya gejala walaupun masih terpapar virus corona. 

Baca juga: WHO Ungkap Vaksin Corona Terbaru Bisa Dilakukan Lewat Hidung

Jadi, saat kamu nanti sudah mendapatkan vaksin, protokol kesehatan tetap harus dipatuhi. Tetap terapkan physical distancing, cuci tangan dengan sabun, dan pakai masker saat berada di tempat umum. Kamu juga perlu konsumsi suplemen yang bisa meningkatkan imun untuk membantu mencegah penyakit. Tenang saja, kini semua kebutuhan kesehatan di tengah pandemi seperti suplemen, obat, masker, hingga hand sanitizer tersedia di Halodoc. Kamu bisa dengan mudah memesannya melalui fitur beli obat, sehingga kamu tak perlu repot lagi keluar rumah untuk membelinya.

Referensi:
Bloomberg. Diakses pada 2021. China Vaccine’s Low Efficacy Due to High-Risk Group, Says Sinovac CEO.
CNN. Diakses pada 2021. Chinese Covid-19 Vaccine Far Less Effective Than Initially Claimed in Brazil, Sparking Concerns.
Kompas. Diakses pada 2021. Sudah Suntik Vaksin Tetap Bisa Terinfeksi, Lalu Apa Gunanya Vaksin?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan