Viral Penyerangan Wiranto, Ini yang Terjadi pada Luka Tusuk

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 Oktober 2019
Viral Penyerangan Wiranto, Ini yang Terjadi pada Luka TusukViral Penyerangan Wiranto, Ini yang Terjadi pada Luka Tusuk

Halodoc, Jakarta - Kabar mengejutkan kembali menjadi berita utama berbagai media di Indonesia. Dikabarkan Menko Polhukam Wiranto ditusuk oleh dua orang yang tidak dikenal sesaat setelah turun dari mobil dan hendak menuju ke helikopter di Pandeglang, Banten. Saat itu, beliau baru saja selesai meresmikan Universitas Mathla’ul Awal di wilayah tersebut. 

Entah apa motif penusukan tersebut, pastinya kabar mengatakan bahwa Wiranto mendapat dua luka tusukan yang cukup dalam pada bagian perut sebelah kiri. Kondisi ini membuatnya harus dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta untuk menjalani operasi dan perawatan yang lebih intensif. Bahkan, beberapa orang lainnya, termasuk Kapolsek yang saat itu berada dekat sang menteri juga ikut terluka. 

Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Perawatan Luka yang Tepat

Begini yang Terjadi pada Tubuh ketika Alami Luka Tusuk

Meski dinyatakan selamat, tentu saja Wiranto harus mendapatkan perawatan intensif untuk penanganan dan pemulihan luka tusuk yang dialaminya. Pasalnya, luka tusukan tidak boleh dianggap remeh. Ada beberapa dampak yang terjadi pada tubuh ketika seseorang mendapatkan luka tusukan, seperti berikut ini. 

  • Terjadi Cedera Organ

Luka tusukan yang terjadi pada tubuh, terlebih jika luka tersebut cukup dalam seperti apa yang dialami oleh Wiranto, bisa membuat seseorang kehilangan banyak darah. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya sistem peredaran atau sirkulasi darah hingga bisa sebabkan kerja jantung yang lebih berat. 

Hal ini juga dapat menyebabkan kemungkinan cedera organ misalnya robekan usus atau cedera ginjal. Apabila darah yang keluar dari tubuh jumlahnya sangat banyak, sel bisa mengalami kematian karena tidak adanya asupan oksigen dan nutrisi, sehingga kematian pun bisa terjadi. 

Baca juga: Ini Alasan Luka Bisa Menjadi Sepsis

  • Syok

Setidaknya, tubuh akan kehilangan darah sekitar 20 persen atau lebih ketika mengalami luka akibat tusukan benda tajam. Ini bisa membuat korban mengalami syok hemoragik atau hipovolemik dengan gejala kulit memucat, terasa dingin, dan terganggunya kelembapan. Bahkan, syok hipovolemik bisa mengarah pada terjadinya hipotermia, kematian jaringan, kerusakan organ tubuh, serangan jantung, hingga kematian. 

  • Kerja Jantung Menjadi Lebih Berat

Keluarnya darah dari tubuh dalam jumlah banyak tentu saja akan membuat jantung bekerja keras untuk tetap memenuhi pasokan darah di dalam tubuh, sehingga peredaran darah tetap berjalan sebagaimana mestinya. Sayangnya, hilangnya darah dalam jumlah yang tidak sedikit menyebabkan jantung bekerja jauh lebih keras yang bisa memicu terjadinya masalah jantung yang berbahaya. 

  • Penurunan Fungsi Otak

Terakhir, berkurangnya jumlah darah yang ada di dalam tubuh karena luka tusukan membuat pasokan oksigen yang menuju ke otak akan berkurang dalam jumlah yang cukup signifikan. Hal ini membuat otak tidak bisa bekerja dengan optimal, sehingga sering kali korban merasa sakit kepala parah atau kebingungan. 

Baca juga: Ludah Menyembuhkan Luka, Benarkah?

Mengetahui dampak yang mungkin terjadi pada tubuh, tentu saja kamu tidak boleh mengabaikan luka tusukan. Terlebih jika terkena pada bagian tubuh yang terbilang mengancam nyawa. Tidak sempat tertolong, kematian menjadi jalan akhirnya. Segera lakukan pertolongan pertama, sebaiknya kamu tahu dulu bagaimana caranya. Tanyakan saja pada dokter melalui fitur Chat dengan Dokter di aplikasi Halodoc

Referensi: 
Radiopaedia. Diakses pada 2019. Stab Wound. Overview.
Munro, Ranald and Helen Munro. Science Direct. 2009. Diakses pada 2019. Wounds and Injuries.
Medscape. Diakses pada 2019. Abdominal Stab Wound Exploration.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan