Virus Corona Merebak di Korea Utara, Ini Faktanya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 Mei 2022

Korea Utara mendadak mengumumkan kasus positif COVID-19 pada 1,7 juta penduduknya. Hal ini dikhawatirkan bisa memicu virus corona varian baru.

Virus Corona Merebak di Korea Utara, Ini FaktanyaVirus Corona Merebak di Korea Utara, Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta – Virus Corona merebak di Korea Utara, di saat negara lain di dunia perlahan mulai mengumumkan pelonggaran terhadap serangan virus ini. Kabar buruknya, kondisi yang terjadi di Korea Utara dikhawatirkan memicu munculnya varian baru dari virus yang masih menjadi pandemi hingga saat ini. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan, serangan virus di Korut tidak boleh disepelekan begitu saja. 

Di sisi lain, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, masih belum merespons tawaran bantuan dari negara-negara lain. Virus yang diduga merebak di negara ini adalah varian omicron. Biar lebih jelas, cari tahu fakta seputar kondisi pandemi di Korea Utara di artikel berikut ini! 

Fakta Sebaran Virus Corona di Korea Utara

Virus corona merupakan penyebab COVID-19, yang sudah sekitar 2,5 tahun ini menjadi pandemi hampir di seluruh dunia. Selama waktu tersebut, Korea Utara menjadi satu negara yang menyatakan “bebas COVID-19”, juga menolak dilakukannya vaksinasi. 

Namun tiba-tiba, pekan lalu, Korut mengumumkan sejumlah penduduknya mengalami gejala demam yang dikonfirmasi sebagai COVID-19 dari varian omicron. 

Lonjakan infeksi virus corona terus terjadi di Korut, berikut beberapa fakta singkatnya: 

  1. Lebih 1 Juta Penduduk Mengalami Demam 

Gejala penyakit yang dilaporkan terjadi adalah demam. Melansir pemberitaan di media, hingga kini, Rabu (18/5) setidaknya ada 1,7 juta penduduk yang dinyatakan positif COVID-19. Angka ini diduga akan terus bertambah. Sejak pertama kali diumumkan pekan lalu, setidaknya ada 62 orang meninggal dunia karena virus ini. 

  1. Belum Divaksin 

Korea Utara adalah negara yang sejauh ini belum menjalankan vaksinasi COVID-19. Hal ini yang kemudian membuat situasi pandemi di sana menjadi perhatian WHO, dan negara lain pada umumnya. 

Kekebalan tubuh penduduk Korut dikhawatirkan sangat rentan terhadap infeksi. Selain belum divaksin, alat pemeriksaan dan pendeteksi COVID-19 di sana juga minim, ditambah pusat pelayanan kesehatannya yang kurang memadai. 

  1. Potensi Memunculkan Varian Baru 

Wabah virus corona di Korut dikhawatirkan akan memunculkan varian baru dari virus tersebut. WHO dan sejumlah ahli mengatakan bahwa kemungkinan tersebut cukup besar. 

  1. Negara Menjalani Isolasi 

Setelah melaporkan adanya kasus infeksi COVID-19, Kim Jong Un kemudian memerintahkan lockdown alias isolasi negara. Kendati begitu, hal ini dianggap masih bisa memengaruhi kondisi dunia karena virus tidak mengenal batasan. 

  1. Menolak Bantuan 

Meski sedang berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan, pemerintah Korut masih bergeming terhadap tawaran bantuan dari beberapa negara. Respons yang minim dari negara tersebut bisa menghambat penanganan infeksi COVID-19. 

Dikenal sebagai Negara Tertutup 

Sejauh ini, Korea Utara memang dikenal sebagai negara yang tertutup dan tidak banyak melakukan interaksi dengan negara lain. Dunia juga mempertanyakan transparansi data infeksi virus corona yang sejauh ini sudah dirilis. Apakah angka yang diberitakan merupakan jumlah sebenarnya atau tidak. Serta, apakah gejala yang dialami oleh penduduk di sana memang hanya demam. 

Meski Korea Utara  masih menutup diri, WHO telah menyatakan tetap akan mendukung penanganan situasi pandemi di sana. Faktanya, hal ini bisa memengaruhi banyak aspek di seluruh dunia jika dibiarkan begitu saja. 

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter segera? Pakai aplikasi Halodoc saja. Lebih mudah menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja. Sampaikan masalah kesehatan dan dapatkan rekomendasi terbaik dari ahlinya. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Referensi:
ABC News. Diakses pada 2022. What’s going on with North Korea’s COVID-19 crisis? What is Kim Jong Un’s regime saying about it? Are they telling the truth?
Reuters. Diakses pada 2022. COVID-19 may spread rapidly in North Korea, WHO warns. 
Kompas.com. Diakses pada 2022. Bagaimana Virus Corona di Korea Utara dari Nol Menjadi 1,7 Juta Kasus?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan