Wajib Tahu, Ini yang Dimaksud dengan Pemeriksaan TRAb

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 Agustus 2022

“Pemeriksaan TRAb direkomendasikan ketika ada indikasi masalah tiroid. Misalnya seperti, penurunan berat badan, detak jantung tidak teratur sampai benjolan di leher.”

Wajib Tahu, Ini yang Dimaksud dengan Pemeriksaan TRAbWajib Tahu, Ini yang Dimaksud dengan Pemeriksaan TRAb

Halodoc, Jakarta – Pemeriksaan thyroid hormone receptor antibody (TRAb) adalah tes darah untuk mengukur jumlah tiroid. Jenis hormon yang barusan disebutkan merupakan sebuah kelenjar di bagian leher yang berfungsi menghasilkan hormon tiroid. Hormon tersebut bertugas membakar kalori, mengatur irama jantung sampai mengatur suhu tubuh. 

Pemeriksaan TRAb umumnya digunakan untuk mendiagnosis penyakit Grave, yaitu masalah sistem kekebalan tubuh akibat tingginya hormon tiroid dalam darah. Dokter spesialis mata biasanya menyarankan pemeriksaan TRAb ketika ada indikasi masalah penglihatan akibat penyakit Grave. Contohnya, mata yang tampak menonjol atau pembengkakan dan gatal di kulit sekitar mata. 

Kapan Seseorang Perlu Melakukan Pemeriksaan TRAb?

Dokter akan langsung merekomendasikan tes TRAb jika kamu memiliki masalah hormon tiroid secara konsisten dan berkepanjangan. Gejala penyakit tiroid yang paling umum yaitu:

  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
  • Selalu merasa cemas
  • Mudah marah
  • Keringat berlebih
  • Mudah merasa panas meski di suhu yang dingin
  • Kelemahan otot
  • Rambut rontok
  • Detak jantung cepat dan tidak teratur
  • Kelelahan
  • Memiliki benjolan di leher (gondok)

Segera lakukan pemeriksaan apabila mendapati gejala-gejala di atas. Pasalnya, kondisi tersebut bisa mengindikasikan penyakit Grave. Supaya lebih mudah, kamu bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc.

Dengan menggunakan aplikasi ini juga kamu bisa melakukan pemeriksaan-pemeriksaan lain dengan mudah dan praktis. Untuk tahu lebih lanjut, klik gambar berikut:

homelab

Mengenal Penyakit Grave Lebih Mendalam

Penyakit Graves dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih rentan menimpa individu di atas 40 tahun. Faktor lain yang meningkatkan risiko penyakit Grave, yaitu:

  • Punya riwayat keluarga dengan penyakit Graves. Misalnya, orangtua yang mengidap penyakit ini bisa menurunkan gen penyakit Grave kepada anaknya.
  • Wanita lebih rentan mengidap penyakit Grave ketimbang pria. Hormon estrogen yang dimiliki wanita ditengarai menjadi penyebabnya. 
  • Orang yang punya masalah sistem kekebalan tubuh lebih rentan terkena penyakit Grave. 
  • Stres berkepanjangan mampu melemahkan sistem kekebalan tubuh. Pada akhirnya, lemahnya imun dapat memicu perkembangan penyakit Grave.
  • Kehamilan dapat meningkatkan risiko penyakit Grave pada wanita yang memiliki gen penyakit ini. Hormon kehamilan diketahui menjadi pemicu utamanya.
  • Merokok dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh sehingga risiko penyakit Grave meningkat. 

Bahaya Penyakit Grave yang Tidak Ditangani

Jika tidak segera ditangani, ada potensi komplikasi yang bisa muncul. Masalah kehamilan, misalnya. Penyakit Grave bisa membuat tekanan darah tidak stabil. Alhasil, ibu hamil rentan mengalami preeklamsia atau tekanan darah tinggi saat hamil.

Preeklamsia punya konsekuensi serius, seperti keguguran, kelahiran prematur, terhambatnya pertumbuhan janin sampai gagal jantung. Komplikasi lainnya yang perlu diwaspadai, yaitu:

  • Penyakit Graves dapat menyebabkan gangguan irama jantung, perubahan struktur dan fungsi otot jantung, serta ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
  • Terjadi badai tiroid, atau jumlah hormon tiroid yang sangat tinggi. Kondisi ini bisa meningkatkan detak jantung, tekanan darah dan suhu tubuh secara ekstrem.
  • Mengalami demam, berkeringat, muntah, diare, kelemahan, kejang, detak jantung tidak teratur, menguningnya kulit dan mata hingga koma akibat tingginya kadar tiroid. 
  • Peningkatan hormon tiroid yang terlampau tinggi juga dapat menyebabkan tulang lemah dan rapuh (osteoporosis). Pengidapnya lebih rentan mengalami patah tulang sebagai akibat dari osteoporosis. 
Referensi:
Verywell Health. Diakses pada 2022. What Is the Thyrotropin Receptor Antibody Test?
Mayo Clinic Laboratories. Diakses pada 2022. Thyrotropin Receptor Antibody, Serum.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan