Wajib Tahu, Kenali Penyebab Overfeeding pada Bayi

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Oktober 2022

“Ada banyak hal yang bisa jadi penyebab overfeeding pada bayi. Termasuk salah menafsirkan isyarat lapar dari bayi.”

Wajib Tahu, Kenali Penyebab Overfeeding pada BayiWajib Tahu, Kenali Penyebab Overfeeding pada Bayi

Halodoc, Jakarta – Terlalu banyak memberi makan bayi atau overfeeding bisa jadi hal yang serius. Ini dapat membuat pencernaan bayi terganggu, dan berbagai masalah lainnya. 

Oleh karena itu, penting untuk mengenali apa saja penyebab overfeeding pada bayi dan menghindarinya. Yuk simak pembahasannya!

Penyebab Overfeeding pada Bayi

Overfeeding pada bayi terjadi ketika orang tua menyusui atau memberi susu formula berlebihan pada bayi. Ada banyak hal yang bisa jadi penyebabnya, yaitu:

1. Kebiasaan Tidur Sambil Menyusu

Bayi mungkin tertidur di payudara ibu di bulan-bulan awal saat menyusui. Namun, ini bisa berlanjut di kemudian hari, dan menyebabkan hubungan terbentuk di benak bayi di antara tidur dan menyusu. 

Hal ini dapat menyebabkan bayi menginginkan susu padahal sebenarnya ia ingin tidur. Akibatnya, jika bayi terbangun di malam hari, ia tidak akan bisa kembali tidur kecuali disusui lagi. Skenario berulang seperti itu dapat membingungkan orang tua untuk mengetahui kapan bayi benar-benar lapar.

2. Citra Subjektif Anak Sehat

Overfeeding juga bisa disebabkan oleh citra subjektif anak sehat. Kesehatan secara medis ditentukan oleh serangkaian parameter dan nilai efektifnya, tetapi ini mungkin tidak berlaku untuk orang tua.

Bagi beberapa orang tua, bayi yang agak gemuk dianggap lebih sehat.  Padahal tidak selalu begitu. Beberapa bayi lahir secara alami dengan tubuh yang lebih kecil dan ramping, dan itu bukan berarti ia tidak sehat. 

Karena ada anggapan bahwa bayi gemuk berarti sehat, beberapa orang tua mungkin memaksa bayi untuk minum lebih banyak susu daripada yang dibutuhkan. Tentunya dengan niat yang baik, ingin anaknya tumbuh sehat. Padahal, ini dapat mengarah pada pemberian makan yang berlebihan alias overfeeding.

3. Mengabaikan Tanda dan Isyarat Bayi

Bayi umumnya tahu kapan mereka merasa puas. Ia biasanya berhenti makan secara otomatis, atau memberi tanda. Misalnya mendorong botol atau menjauhkan wajah mereka dari payudara setelah selesai menyusu. 

Semua tanda ini penting untuk diperhatikan ibu untuk memiliki penilaian yang lebih baik terhadap nafsu makan Si Kecil. Jika ini diabaikan, bayi berisiko lebih tinggi untuk overfeeding.

4. Memberi Makan dengan Terburu-buru

Hal ini biasanya menjadi masalah bagi sebagian besar bayi yang terbiasa menyusu lebih lambat dari biasanya. Terutama ketika mereka sudah lapar dalam waktu yang lama. 

Bayi biasanya akan memegang payudara atau botol begitu mereka mendapatkannya dan meneguk susu dalam jumlah besar dengan cepat. Selanjutnya, kecepatan aliran susu dari puting dan kemampuan bayi untuk mengisap dapat meningkatkan kecepatan secara ekstensif. 

Kejadian seperti itu dapat menyebabkan bayi menyusu lebih banyak dari yang dibutuhkan dan overfeeding. Karena tubuh membutuhkan waktu untuk merasakan perasaan puas dari perut.

5. Refleks Tidak Sengaja Mengisap Secara Aktif

Bayi umumnya dilahirkan dengan kemampuan mengisap, yang terintegrasi di dalamnya sebagai refleks. Karena hal ini tidak dapat dikendalikan, bayi yang berusia kurang dari 12 minggu tidak memiliki kapasitas untuk mengontrol aliran ASI. 

Dalam kasus seperti itu, jika botol atau puting susu memiliki laju aliran yang lebih tinggi atau lubang yang lebih besar, bayi akan cenderung minum susu dalam jumlah besar daripada yang dibutuhkan. 

6. Salah Tafsir Isyarat Lapar

Bayi hanya tahu bagaimana menangis, tidak peduli apa yang mereka rasakan. Namun, orang tua mungkin mengartikannya sebagai tanda lapar. Padahal, bisa jadi tangisannya berarti ia bosan atau mengantuk. Salah menafsirkan isyarat ini dapat menyebabkan overfeeding pada bayi. 

Kenali Tanda-tandanya

Ibu bisa mengenali overfeeding, jika bayi menunjukkan tanda-tanda seperti:

  • Bayi lebih rewel dari biasanya. 
  • Siklus tidur bayi terganggu.
  • Kotoran bayi menjadi sangat bau dan agak cair.
  • Sering kentut.
  • Sering gumoh dan sendawa. 

Itulah pembahsan mengenai overfeeding pada bayi. Jika ibu butuh saran dari ahlinya mengenai kesehatan bayi, download Halodoc saja untuk bertanya pada dokter anak melalui chat.

Referensi:
Firstcry Parenting. Diakses pada 2022. Overfeeding a Baby – Is It a Concern?
Parent Circle. Diakses pada 2022. 6 Tips To Avoid Overfeeding Your Child.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan