Wanita Berkumis Punya Kelainan Hormon?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 September 2018
Wanita Berkumis Punya Kelainan Hormon?Wanita Berkumis Punya Kelainan Hormon?

Halodoc, Jakarta - Semua orang pasti pernah melihat atau pun merasakan sendiri ketika seorang wanita mempunyai kumis. Hal tersebut disebut dengan hirsutisme. Hirsutisme adalah kondisi umum yang dimiliki oleh beberapa wanita berkumis karena faktor genetik. Hirsutisme umumnya dialami kurang lebih satu dari 20 wanita.

Hirsutisme dapat diartikan secara umum sebagai kondisi pertumbuhan rambut yang berlebihan pada wanita mengikuti pola pertumbuhan rambut pada pria. Jika umumnya hanya bulu-bulu halus, hirsutisme menyebabkan pertumbuhan rambut yang kaku, kasar, dan berwarna gelap seperti pada posisi pria biasanya mengalami tumbuh bulu.

Pada umumnya, penyebab hirsutisme adalah produksi berlebihan dari hormon androgen, terutama testosteron. Wanita dapat menghasilkan hormon testosteron yang umumnya lebih sedikit dibandingkan pria. Pemicu testosteron untuk menumbuhkan rambut berlebih juga dipengaruhi sensitivitas folikel rambut pada hormon androgen.

Sebagian besar kasus hirsutisme tidak tergolong parah. Walaupun, kadang kondisi hirsutisme menjadi salah satu pertanda adanya kondisi yang lebih serius, seperti polycystic ovary syndrome (PCOS) yang menyebabkan kista di rahim, karena ketidakseimbangan hormon.

Gangguan Sindrom Ovarium Polikistik

Gangguan sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS) akan menyebabkan berbagai gejala, antara lain haid yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang berlebih (kumis dan jenggot), dan tumbuh jerawat yang berlebih.

Wanita yang mengalami PCOS memiliki ovarium yang mengandung beberapa cairan yang biasa disebut folikel. Ovarium yang normal hanya memiliki satu folikel yang akan matang dan pecah menjadi menstruasi yang dapat dilihat melalui pemeriksaan USG folikel.

Hal tersebut juga dapat menyebabkan kadar hormon androgen pada tubuh menjadi tinggi. Kadar hormon androgen yang tinggi dapat memengaruhi perkembangan dan pelepasan sel telur pada masa ovulasi. Penyebab PCOS belum diketahui, tetapi diagnosis dan perawatan secepatnya dapat menurunkan komplikasi jangka panjang, seperti diabetes melitus dan penyakit jantung.

Penyembuhan Hirsutisme

Pengobatan hirsutisme tergantung pada penyebab dasarnya dan seberapa lebat pertumbuhan rambutnya. Mudahnya, pertumbuhan rambut berlebihan dapat diatasi dengan menghilangkan bulu dengan cara bercukur atau cabut bulu. Walau begitu harus diingat, terlalu sering mencukur atau mencabut bulu dapat menimbulkan folikulitis, yaitu peradangan atau infeksi di lubang tempat tumbuhnya rambut pada kulit.

Pengobatan untuk PCOS biasanya disesuaikan dengan gejalanya. Selain itu, perubahan gaya hidup juga harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Kebanyakan wanita yang mengalami PCOS memiliki berat badan yang berlebih, sehingga pengaturan pola makan dan peningkatan aktivitas fisik harus dilakukan. PCOS juga dapat ditangani dengan operasi pengangkatan kista.

Selain itu, konsumsi obat-obatan juga dapat membantu untuk mengurangi risiko dari gangguan sindrom ovarium atau PCOS. Obat-obatan seperti pil kontrasepsi dapat membantu mengontrol siklus menstruasi, menurunkan level hormon androgen, dan mengurangi gejala-gejala lain, seperti jerawat dan kulit berminyak. Walau begitu, ketika berhenti mengonsumsi obat tersebut, siklus menstruasi akan kacau kembali.

Obat-obatan anti-androgen seperti spironolactone juga dapat mencegah hormon androgen melekat pada tubuh reseptornya. Pemakaian obat ini harus dengan persetujuan dokter, karena berisiko menyebabkan cacat lahir pada bayi.

Ada juga cara lain yang dapat dilakukan di rumah yaitu dengan menggunakan zat depilator atau perontok rambut. Depilator tersedia dalam bentuk krim, losion, dan gel, yang bekerja dengan cara menghancurkan protein rambut agar rambut rontok secara alami. Penggunaan zat depilator juga harus dengan persetujuan dokter karena dapat menyebabkan alergi.

Jika kamu mempunyai masalah kesehatan, kamu bisa berdiskusi dengan dokter di aplikasi Halodoc. Komunikasi dengan dokter menjadi lebih mudah karena bisa dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call kapan saja dan di mana saja. Selain itu, kamu juga bisa membeli obat tanpa perlu keluar rumah dengan fitur Apotek Antar. Pesanan akan sampai dalam waktu kurang dari satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!

Baca Juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan