Wanita Lebih Rentan, Perlu Tahu 5 Gejala Anemia Sel Sabit

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   29 Januari 2019
Wanita Lebih Rentan, Perlu Tahu 5 Gejala Anemia Sel SabitWanita Lebih Rentan, Perlu Tahu 5 Gejala Anemia Sel Sabit

Halodoc, Jakarta – Selama ini, anemia dikenal sebagai kondisi saat tubuh tidak memiliki jumlah sel darah merah yang cukup untuk menghantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Ternyata, kondisi tersebut bisa terjadi karena berbagai macam hal, salah satunya adalah kelainan genetik. Adanya gen tidak normal yang biasanya diturunkan dari orangtua membuat sel darah merah tidak bisa terbentuk menjadi bulat sempurna, melainkan hanya terbentuk setengahnya saja, yaitu seperti sabit.

Itulah mengapa jenis anemia ini dinamakan anemia sel sabit. Walaupun bisa terjadi pada siapa saja, tapi anemia sel sabit lebih sering dialami oleh wanita. Ketahui apa saja gejala anemia sel sabit agar kamu bisa langsung segera mengobatinya.

Apa Itu Anemia Sel Sabit?

Anemia sel sabit adalah kondisi kurangnya jumlah sel darah merah dalam tubuh akibat adanya kelainan genetik, yang menyebabkan sel darah merah tidak bisa terbentuk secara sempurna. Akibatnya, pasokan oksigen untuk disebarkan ke seluruh tubuh menjadi berkurang.

Jadi, normalnya, bentuk sel darah merah itu bundar dan lentur, sehingga mudah bergerak dalam pembuluh darah. Tapi, pada pengidap anemia sel sabit, sel darah merahnya berbentuk, seperti sabit, kaku, dan mudah menggumpal.

Bentuk yang tidak normal ini, akhirnya menyebabkan sel darah merah susah bergerak dan mudah menempel pada pembuluh darah kecil, serta menghambat aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, kondisi ini bisa memicu rusaknya jaringan dan menimbulkan rasa nyeri pada pengidapnya.

Anemia sel sabit paling sering ditemukan pada orang yang berasal dari Afrika, Karibia, Asia, dan Mediterania.

Baca juga: Inilah Komplikasi Akibat Anemia Sel Sabit

Gejala Anemia Sel Sabit

Anemia sel sabit sebenarnya sudah mulai memunculkan gejalanya sejak pengidap berusia 4 bulan, tetapi umumnya gejala baru terlihat jelas pada usia 6 bulan. Itulah mengapa para orangtua perlu tahu gejala-gejala anemia sel sabit agar bisa langsung segera memeriksakan Si Kecil ke dokter, bila ia menunjukkan gejala tersebut. Meskipun gejala yang dialami setiap pengidap bisa berbeda-beda dan gejala juga bisa berubah seiring berjalannya waktu, tapi umumnya gejala anemia sel sabit sebagai berikut:

1. Gejala Anemia

Anemia sel sabit juga menimbulkan gejala yang kurang lebih sama dengan anemia, antara lain pusing, pucat, jantung berdebar, lemas dan cepat lelah, serta perasaan seperti mau pingsan. Sedangkan pada anak-anak, anemia sel sabit bisa dikenali dari organ limfa yang membesar.

Baca juga: Bukan Cuma Mudah Letih, Ini 14 Gejala Anemia Defisiensi Besi

2. Rasa Nyeri

Anemia sel sabit bisa membuat pengidapnya mengalami rasa nyeri akibat krisis sel sabit. Rasa nyeri tersebut muncul saat sel darah merah yang berbentuk sabit menempel pada pembuluh darah dan menghambat aliran darah, saat akan melalui pembuluh darah kecil di dada, perut, sendi, ataupun tulang. Lagi-lagi tiap pengidap bisa merasakan rasa nyeri dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda, tapi biasanya gejala ini berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa minggu.

Sebagian pengidap bisa mengalami krisis sel sabit hingga belasan kali dalam setahun. Sedangkan pada pengidap remaja dan dewasa, krisis sel sabit bisa menimbulkan nyeri kronis karena kerusakan tulang dan sendi atau luka. Berbagai kondisi diduga bisa memicu timbulnya rasa nyeri pada krisis sel sabit, antara lain faktor cuaca (angin, hujan, dan dingin), dehidrasi, berolahraga terlalu berat, dan stres.

3. Kerusakan Organ Limfa

Pengidap anemia sel sabit juga mengalami kerusakan organ limfa yang berperan dalam melawan infeksi, sehingga pengidap mudah terserang infeksi, mulai dari yang ringan, seperti flu, sampai infeksi yang berbahaya, misalnya pneumonia.

4. Gangguan Pertumbuhan

Bila anemia sel sabit dialami oleh anak-anak, maka bisa menyebabkan pertumbuhan mereka menjadi terhambat. Hal ini karena kekurangan sel darah merah sehat akan menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh juga berkurang. Gangguan pertumbuhan ini menyebabkan anak-anak terlambat mengalami masa pubertas saat usia remaja nanti.

Baca juga: Harus Tahu, Anak-Anak Juga Butuh Medical Check Up

5. Gangguan Penglihatan

Anemia sel sabit juga dapat menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan penglihatan akibat retina yang rusak. Hal ini bisa terjadi karena terhambatnya aliran darah di dalam mata.

Selain gejala umum anemia sel sabit di atas, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai. Bila kamu atau anggota keluargamu yang mengidap anemia sel sabit menunjukkan gejala-gejala berikut, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit:

  • Demam tinggi.

  • Perut bengkak dan terasa sakit.

  • Kulit dan bagian putih mata menguning.

  • Nyeri hebat pada perut, dada, tulang, ataupun sendi yang tidak kunjung hilang.

  • Menunjukkan gejala stroke, seperti kelumpuhan pada setengah badan yang mengakibatkan pengidap menjadi sulit berbicara, berjalan, ataupun melihat.

Kamu juga bisa membicarakan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc bila kamu mengalami gejala anemia sel sabit. Hubungi dokter untuk minta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan