Wanita Lebih Rentan Terkena Paronikia, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   28 Mei 2019
Wanita Lebih Rentan Terkena Paronikia, Benarkah?Wanita Lebih Rentan Terkena Paronikia, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Bagi wanita yang sering menghias kukunya dengan cat kuku perlu berhati-hati dengan gangguan kuku yang satu ini. Karena kondisi paronikia merupakan infeksi jamur kuku yang dapat menyebabkan kuku kamu menjadi rapuh, serta berubah warna menjadi keputihan, kekuningan, merah, atau hitam karena adanya bekuan darah (hematoma) di bawah kuku. Karena kondisi ini pun kuku bisa berubah warna menjadi coklat karena psoriasis, bengkak, dan kemerahan pada kulit di sekitar kuku yang disebut dengan paronikia.

Penyakit paronikia adalah infeksi tangan yang paling umum terjadi. Sebanyak 35 persen infeksi ini umumnya terjadi pada wanita dibanding dengan pria, dengan rasio 3:1. Kondisi ini bisa terjadi pada pengidap pada usia berapa pun. Kendati demikian, paronikia bisa dihindari dengan mengurangi faktor-faktor risiko.

Umumnya, infeksi jamur kuku dimulai dari ujung kuku, lalu menyebar ke bagian tengah. Kuku berubah warna dan mudah diangkat atau terkelupas. Infeksi pada kuku juga bisa menyebabkan pembengkakan pada kulit di sekitar kuku.

Baca juga: Cara Mengatasi Kuku Cantengan

Selain wanita yang sering mengecat kukunya, hampir sebagian orang berisiko tinggi mengalami penyakit ini, misalnya pengidap diabetes, orang dengan kelainan pada sirkulasi darah, berusia di atas 65 tahun, menggunakan kuku buatan, berenang di kolam renang umum, mengalami cedera kuku, atau cedera kulit pada sekitar kuku.

Terdapat dua jenis paronikia yang akan menimbulkan keluhan yang berbeda, antara lain:

  1. Paronikia Akut. Di saat keadaan akut, biasanya penyakit ini menimbulkan keluhan seperti nyeri, pembengkakan daerah sekitar kuku yang terinfeksi, kemerahan, serta keluhan-keluhan yang bersifat subjektif.
  2. Paronikia Kronik. Jika infeksi tidak cepat ditangani, umumnya dengan paronikia akibat bakteri. Jika infeksi tidak cepat ditangani, biasanya akan terjadi abses (pembengkakan berisi kumpulan pus atau nanah).

Baca juga: Jaga Kebersihan Kuku, Ini Bedanya Paronikia Kronis dengan Paronikia Akut

Kondisi kuku bisa mencerminkan kebersihan dan kesehatan seseorang.  Untungnya, gangguan ini masih bisa dicegah. Kondisi kuku memang mencerminkan kondisi kesehatan kamu. Oleh karena itu, kamu perlu merawat kuku dengan baik supaya terlihat bersih, sehat, dan cantik. Beberapa cara ini bisa membuat kamu tampak lebih sehat dan cantik, di antaranya:

  • Hindari memotong kutikula (lapisan tipis mati di pinggiran kuku). Pasalnya, kutikula merupakan penghalang alami jamur dan bakteri. Dengan memotongnya, membuat perlindungan tersebut hilang.
  • Gunakan pengeras kuku secukupnya atau tidak sama sekali.
  • Melembapkan kuku dan kutikula, terutama setelah membersihkan cat kuku. Kebanyakan pembersih cat kuku mengandung bahan kimia yang mengeringkan kuku.
  • Konsumsi suplemen biotin, yang merupakan bagian dari vitamin B hal ini bisa meningkatkan ketebalan kuku dan mencegah kerusakan kuku.
  • Batasi perawatan kuku profesional, karena paparan bahan kimia bisa membuat kuku menjadi kering dan rapuh. Jika kamu terbiasa pergi ke salon kuku, pastikan beberapa hal terlebih dahulu. Seperti pengalaman atau lisensi petugas perawat dan perias kuku, kebersihan tangan petugas perawat kuku, serta kebersihan alat-alat yang digunakan.

Itulah informasi mengenai infeksi kuku atau penyakit paronikia yang perlu kamu ketahui. Jika kamu mengalami gangguan ini, kamu dapat segera memeriksakannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan