Wanita Lebih Rentan Terserang Anemia Ketimbang Pria, Kok Bisa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 Juli 2019
Wanita Lebih Rentan Terserang Anemia Ketimbang Pria, Kok Bisa?Wanita Lebih Rentan Terserang Anemia Ketimbang Pria, Kok Bisa?

Halodoc, Jakarta – Anemia sudah dikenal banyak orang sebagai kondisi yang disebabkan karena kurangnya sel darah merah di dalam tubuh. Anemia juga bisa terjadi bila sel-sel darah merah di dalam tubuh tidak mengandung hemoglobin yang cukup. Hemoglobin merupakan protein yang penting, karena berfungsi untuk membantu menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh. 

Karena itu, bila jumlah sel darah merah yang mengandung hemoglobin terlalu rendah, tubuh jadi tidak bisa mendapatkan cukup darah yang kaya akan oksigen. Akibatnya, kamu akan mengalami sejumlah gejala, seperti lemas, pusing, sakit kepala, dan sesak napas.

Sebenarnya anemia bisa dialami oleh siapa saja tanpa memandang jenis kelamin. Namun, wanita memiliki beberapa kondisi khusus yang membuatnya lebih berisiko terserang anemia daripada pria. Yuk, simak penjelasannya di sini.

Penyebab Anemia

Tubuh membutuhkan vitamin tertentu, mineral, dan nutrisi untuk membuat sel darah merah yang cukup. Tiga nutrisi penting yang paling dibutuhkan dalam pembuatan sel darah merah adalah zat besi, vitamin B12 dan asam folat. Sebenarnya, ada ratusan kondisi yang bisa menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi tersebut, tapi penyebab anemia pada seseorang bisa dibagi menjadi 3 kelompok:

  • Tubuh tidak memproduksi sel darah merah yang cukup.

  • Terjadi perdarahan yang menyebabkan tubuh kehilangan darah lebih cepat dibanding kemampuannya untuk memproduksi darah.

  • Kelainan pada reaksi tubuh yang cenderung menghancurkan sel darah merah yang sehat.

Baca juga: Cari Tahu 7 Gejala Anemia yang Perlu Dihindari

Mengapa Wanita Lebih Rentan Terserang Anemia?

Seperti yang sudah disebutkan di atas, wanita lebih berisiko mengalami anemia daripada pria. Salah satu alasannya adalah karena wanita mengalami perdarahan setiap bulannya saat menstruasi. Hal ini karena menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah. Apalagi bila menstruasi berlangsung cukup lama dan jumlah darah yang keluar sangat banyak, maka tubuh akan kekurangan zat besi. 

Selain itu, wanita yang sedang hamil pun rentan mengalami anemia defisiensi besi, karena zat besi dalam tubuhnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan darah dalam tubuhnya yang meningkat, serta memenuhi kebutuhan hemoglobin untuk perkembangan janin. Itulah mengapa ibu hamil disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi.

Baca juga: Ibu Hamil Alami Anemia, Ini Cara Mengatasinya

Faktor Risiko Anemia Lainnya

Selain jenis kelamin, masih ada banyak faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena anemia. Misalnya, kurang mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, dan folat. Orang yang memiliki riwayat keluarga yang mengidap anemia yang diturunkan, seperti anemia sel sabit, juga berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan ini. Orang yang mengidap gangguan usus, seperti penyakit Celiac dan penyakit Crohn, juga berisiko terkena anemia, karena penyakit tersebut memengaruhi penyerapan nutrisi di usus kecilnya. Riwayat infeksi tertentu, penyakit darah dan gangguan autoimun, alkoholisme, serta paparan bahan kimia beracun juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami anemia.

Tips Mencegah Anemia untuk Wanita

Ada beberapa jenis anemia yang tidak bisa dicegah. Namun, para wanita bisa memperkecil risiko terkena anemia defisiensi zat besi dan anemia defisiensi vitamin dengan mengonsumsi berbagai macam makanan yang mengandung nutrisi berikut:

  • Zat besi. Nutrisi ini terdapat dalam makanan, seperti daging sapi dan daging lainnya, kacang-kacangan, lentil, sereal, sayuran berdaun hijau gelap, dan buah kering.

  • Folat. Makanan yang kaya folat, antara lain buah jeruk, pisang, sayuran berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, roti, sereal, serta pasta.

  • Vitamin B12. Vitamin bisa kamu dapatkan dengan mengonsumsi daging dan produk susu. 

  • Vitamin C. Makanan yang kaya akan vitamin ini, seperti buah jeruk, melon, dan buah lainnya juga bisa membantu meningkatkan penyerapan zat besi, lho.

Baca juga: 5 Jenis Asupan Makanan untuk Pengidap Anemia

Selain dengan mengonsumsi berbagai macam makanan bergizi, kamu juga bisa memenuhi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi suplemen vitamin. Beli suplemen penambah zat besi lewat aplikasi Halodoc saja. Enggak usah repot-repot keluar rumah, tinggal order melalui aplikasi dan obat pesanan kamu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan