Wanita Premenopause dan Menopause Rentan Terkena Polip Rahim, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Desember 2018
Wanita Premenopause dan Menopause Rentan Terkena Polip Rahim, Benarkah?Wanita Premenopause dan Menopause Rentan Terkena Polip Rahim, Benarkah?

Halodoc, Jakarta – Menopause adalah proses alami yang terjadi pada seorang wanita. Walaupun bisa terjadi di usia yang berbeda-beda, tapi umumnya menjelang akhir usia 30 tahun, kinerja ovarium wanita akan menurun (premenopause) dan pada akhirnya akan berhenti memproduksi hormon reproduksi di sekitar usia 50 tahun. Adalah hal yang normal bagi wanita untuk mengalami proses tersebut. Namun, katanya, wanita yang sedang mengalami premenopause dan menopause berisiko terkena polip rahim. Benarkah demikian? Yuk, simak penjelasannya di sini.

Apa Itu Polip Rahim?

Polip rahim adalah kondisi di mana terdapat jaringan yang tidak normal yang tumbuh pada dinding dalam rahim atau endometrium. Karena jaringan tersebut juga bisa bertumbuh pada endometrium, polip rahim juga sering disebut sebagai polip endometrium. Bentuk polip rahim bervariasi, ada yang berbentuk bulat dan ada yang lonjong.

Ukurannya pun berkisar mulai dari beberapa milimeter sampai sentimeter. Seseorang bisa memliki satu atau beberapa polip rahim. Kebanyakan polip rahim bersifat jinak. Namun, bukan berarti kamu boleh meremehkannya, karena ada juga polip rahim yang bisa berkembang menjadi kanker. Kondisi ini disebut juga dengan polip prakanker.

Orang yang Berisiko Terkena Polip Rahim

Sebenarnya penyebab polip rahim yang pasti masih belum diketahui sampai saat ini. Salah satu faktor yang diduga menjadi pemicu timbulnya penyakit ini adalah kadar hormon estrogen yang berubah setiap bulan. Selain itu, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seorang wanita terkena polip rahim. Salah satunya adalah usia. Wanita yang berusia sekitar 40-50 tahun berisiko lebih tinggi terkena polip rahim. Hal ini karena pada usia tersebut, seorang wanita biasanya sedang dalam masa premenopause atau sudah mengalami menopause. Nah, masa-masa tersebut adalah masa yang sangat rentan terjadinya perubahan kadar hormone estrogen.

Namun, selain wanita yang sedang dalam masa premenopause, wanita yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas juga berisiko tinggi terkena polip rahim. Pengidap kanker payudara atau hipertensi juga rentan mengalami penyakit ini.

Cara Mendiagnosis Polip Rahim

Bila kamu mengalami gejala-gejala yang dicurigai sebagai gejala polip rahim, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan. Umumnya, gejala polip rahim berupa menstruasi yang tidak teratur, menstruasi yang berlebihan baik durasinya maupun volume perdarahannya, mengalami perdarahan di luar siklus menstruasi atau setelah menopause, dan sulit hamil. Dokter kandungan dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan adanya polip rahim. Jenis pemeriksaan yang biasanya dilakukan, antara lain:

  • USG transvaginal, untuk melihat keadaan lapisan dinding dalam rahim atau endometrium. Bila terjadi penebalan pada dinding rahim, itu berarti kamu mengidap polip rahim.

  • Kuret atau biopsi dinding rahim. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan endometrium untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium.

  • Histeroskopi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat bantuan berupa kamera dan lampu kecil yang terpasang pada selang halus yang kemudian bisa menampilkan gambaran kondisi di dalam rahim melalui monitor. Dengan demikian, dokter dapat melihat bila ditemukan adanya polip rahim.

Cara Mencegah Polip Rahim

Karena masa premenopause dan menopause merupakan masa yang rentan terjadinya polip rahim, wanita yang memasukki usia 40 tahun ke atas dianjurkan untuk lebih waspada terhadap penyakit rahim ini dengan cara melakukan pemeriksaan ginekologi secara rutin. Pemeriksaan secara rutin ini bertujuan untuk mendeteksi adanya rekurensi dari polip rahim. Selain itu, terapkan pola makan dengan gizi yang seimbang. Kamu perlu memenuhi asupan kalsium harian agar tulang tetap kuat, zat besi untuk mengembalikan darah yang hilang akibat menstruasi, dan asupan kalori yang cukup dari makanan sehat bila kamu sedang hamil.

Bila kamu punya masalah dengan siklus menstruasimu, jangan dibiarkan saja. Segera bicarakan pada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk bertanya seputar kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan