Warna Urine Normal pada Bayi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Agustus 2018
Warna Urine Normal pada BayiWarna Urine Normal pada Bayi

Halodoc, Jakarta -  Enggak jarang ibu merasa cemas ketika warna urine bayi mengalami perubahan warna. Yang tadinya kuning jernih, bisa berubah menjadi kuning pekat, atau bahkan cokelat. Nah, kondisi inilah yang kerap membuat ibu khawatir, jangan-jangan Si Kecil dehidrasi atau mengalami masalah kesehatan. Lalu, seperti apa sih warna kencing normal pada bayi?  

Baca juga: 6 Warna Urine Jadi Tanda Kesehatan

Warna kencing yang normal seharusnya berwarna putih atau sedikit kuning dan jernih. Yang perlu diketahui, warna urine ini amat berkaitan dengan hidrasi tubuh. Contohnya, warna kencing akan berubah menjadi kuning pekat bila tubuh mengalami dehidrasi. Namun, bila kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dengan baik, maka urine akan terlihat bening dan jernih.

Tak Dipengaruhi Susu

Menurut dokter spesialis anak, warna kencing normal pada bayi seharusnya kuning jernih dan tak berbau. Nah, yang mesti ibu ingat, warna normal ini tak dipengaruhi oleh susu yang bayi minum. Baik mengonsumsi ASI atau susu formula, kencing bayi yang normal seharusnya tetap berwarna kuning jernih.

Lalu, apakah usia juga memengaruhi warna urine bayi? Kata ahli di atas, kuning jernih merupakan warna kencing normal pada bayi yang berusia 0-3 bulan dan di atas empat bulan. Dengan catatan Si Kecil hanya mengonsumsi ASI atau susu formula untuk kecukupan gizinya. Namun, bila bayi mengonsumsi makanan tambahan atau obat-obatan tertentu, maka ada kemungkinan urinenya bisa berubah warna.

Awasi Bila Kecokelatan

Nah, warna ini nih yang sering bikin ibu cemas setengah mati. Pasalnya, warna urine yang berwarna cokelat kerap dihubungkan dengan berbagai masalah kesehatan. Contohnya hepatitis yang menyerang organ hati atau liver, yang salah satu gejalanya ditandai dengan urine berwarna gelap.

Baca juga: Menahan Kencing Saat Mudik, Cari Tahu Efeknya Untuk Kesehatan

Ada kalanya kencing berwarna cokelat juga dipengaruhi oleh konsumsi obat-obatan seperti metronidazol. Ibu enggak perlu cemas kalau warna urine berubah dikarenakan hal ini, sebab kata ahli umumnya kondisi ini tidak berbahaya.

Nah, yang perlu dicatat, bila warna urine Si Kecil berubah menjadi cokelat dan disertai dengan gejala atau timbulnya keluhan lain, segeralah berdiskusi dengan dokter. Tujuannya jelas, untuk memperoleh saran dan tindakan yang tepat ke depannya.

Bisa Mengindikasikan Penyakit

Meski asupan makanan dan konsumsi obat bisa menyebabkan perubahan warna, tapi ada beberapa warna urine yang perlu ibu waspadai. Kata ahli, perubahan warna urine ini bisa saja menunjukkan adanya masalah kesehatan dalam tubuh Si Kecil. Contoh sederhananya, infeksi saluran kemih yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan ginjal.

Lalu, bagaimana cara mengamati perubahan warna kencing bayi yang bisa mengindikasikan sehat atau tidak tubuhnya? Kata dokter spesialis anak, ibu bisa kok mengamati perubahan warna ini disertai dengan gejala klinis lainnya. Misalnya, bila perubahan warna urine diiringi dengan keluhan seperti demam, muntah, diare, tidak mau makan, atau rewel, kemungkinan besar Si Kecil memang mengalami masalah kesehatan. Oleh sebab itu, ibu sebaiknya perlu berdiskusi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Alasan di Balik Si Kecil yang Sering Mengompol

Arti di Balik Warna

Kalau warna kencing normal bisa ditandai dengan warna kuning bening atau jernih dan tak berbau, bagaimana dengan urine yang tidak normal? Nah, warna urine yang tidak normal ini bisa ditandai dengan perubahan warna yang biasanya disertai dengan bau tak sedap. Berikut warna urine yang tidak normal menurut ahli:

- Oranye. Warna ini kemungkinan disebabkan karena konsumsi pyridium atau rifampisin. Selain itu, biasanya warna ini juga terjadi pada bayi baru lahir di beberapa hari pertama dan terbilang kondisi normal.

- Berawan atau keruh. Kata ahli, perubahan warna ini bisa menandakan gejala infeksi saluran kemih.

- Cokelat atau hitam. Warna ini mungkin saja karena terdapat myoglobin, pigment empedu, atau konsumsi obat dengan kandungan  metronidazol serta nitrofurantoin.

- Kuning tua. Warna yang satu ini sering disebabkan oleh konsumsi vitamin C, B, betakaroten, jeruk atau wortel.

- Hijau. Ibu perlu waspada terhadap warna ini. Pasalnya warna hijau bisa menandai infeksi saluran kemih karena pseudomonas (meski jarang terjadi) dan penyakit metabolik triptophan herediter

- Pink atau merah. Kemungkinan warna ini disebabkan oleh darah, pewarna makanan, mygolobin, dan hemoglobin.

Sekali lagi, bila warna urine bayi mengalami perubahan warna dan disertai keluhan, segeralah minta saran ahli. Ibu bisa kok berdiskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan