Waspada Gangguan pada Mr P, Ini Alasan Epididimitis Bisa Terjadi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Februari 2019
Waspada Gangguan pada Mr P, Ini Alasan Epididimitis Bisa TerjadiWaspada Gangguan pada Mr P, Ini Alasan Epididimitis Bisa Terjadi

Halodoc, Jakarta - Kamu merasakan nyeri dan adanya pembengkakan pada saluran bagian belakang testis? Hati-hati, ya! Karena bisa jadi kamu mengidap epididimitis. Pria mesti waspada gangguan pada Mr P ini. Yuk, simak alasan epididimitis bisa terjadi di bawah ini!

Baca juga: Mr P Nyeri? Hati-Hati Kena Epididimitis

Epididimitis pada Pria, Berbahayakah?

Epididimitis merupakan peradangan pada daerah epididimis atau saluran yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran sperma. Peradangan ini biasanya diakibatkan oleh infeksi atau penyakit menular seksual.

Epididimis terdiri dari caput (kepala), corpus (badan), dan cauda (ekor). Kepala epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma. Tubuh epididimis berperan sebagai tempat pematangan sperma yang memakan waktu sekitar seminggu. Sedangkan ekor epididimis bertugas untuk menyalurkan sperma ke saluran ejakulasi.

Epididimis terletak di belakang Mr P dan menyambungkan Mr P dengan vas deferens, hingga berlanjut ke saluran ejakulasi, saluran kencing, dan prostat saat ejakulasi. Saat seorang pria mengalami epididimitis, saluran tersebut menjadi bengkak, sehingga menimbulkan rasa nyeri. Peradangan ini juga dapat menyebar hingga ke Mr P.

Baca juga: Serba-Serbi Kesuburan Pada Pria yang Harus Diketahui

Mengidap Epididimitis? Ini Gejala yang Akan Dialami

Epididimitis biasanya ditandai dengan nyeri dan pembengkakan skrotum yang bisa bersifat ringan atau berat. Jika peradangan sudah parah, biasanya menyebabkan pengidap tidak bisa berjalan akibat parahnya rasa nyeri. Infeksi ini juga bisa menjadi sangat berat dan menyebar ke Mr P yang berdekatan.

Rasa sakit akibat infeksi hebat ini mengakibatkan demam, dan kadang mengakibatkan abses (pernanahan). Berikut ini gejala lainnya yang mungkin ditemukan, antara lain:

  1. Darah yang terdapat pada cairan sperma.
  2. Mr P yang terasa nyeri saat buang air kecil.
  3. Nyeri juga dirasakan pada salah satu sisi Mr P.
  4. Pembesaran kelenjar getah bening di pangkal paha.
  5. Frekuensi seringnya buang air kecil dan selalu merasa tidak tuntas.
  6. Adanya rasa nyeri ketika berhubungan intim dan pada saat ejakulasi.
  7. Skrotum akan membengkak, terasa hangat, dan nyeri saat disentuh.
  8. Selangkangan membengkak pada salah satu sisi yang terkena epididimitis.
  9. Munculnya benjolan di sekitar Mr P yang disebabkan karena penumpukan cairan.
  10. Ujung Mr P mengeluarkan cairan tidak normal, biasanya terkait dengan penyakit menular seksual.
  11. Rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut bagian bawah atau di sekitar panggul.

Ini Alasan Epididimitis Bisa Terjadi

Kasus pada epididimitis sebagian besar disebabkan oleh infeksi bakteri yang dimulai dari prostat, kandung kemih, dan uretra. Berikut ini merupakan penyebab-penyebab epididimitis lainnya:

  1. Penyebab utama epididimitis pada pria muda yaitu penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Klamidia merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Sedangkan gonore atau kencing nanah merupakan salah satu penyakit menular seksual yang umum, dan disebabkan oleh bakteri bernama neisseria gonorrhoeae atau gonococcus.
  2. Infeksi bakteri non-seksual juga dapat menyebabkan epididimitis. Bakteri dapat berpindah dari area yang terinfeksi menuju epididimis apabila seseorang mempunyai infeksi saluran kencing atau prostat.
  3. Amiodarone yang merupakan obat untuk jantung yang dapat menyebabkan peradangan epididimis.
  4. Adanya trauma akibat cedera yang dialami pada paha.
  5. Pada kasus yang langka, infeksi tuberkulosis juga dapat menjadi salah satu penyebab adanya epididimitis.
  6. Adanya pengendapan urine pada epididimis. Hal ini terjadi apabila aliran urine mengarah ke arah sebaliknya akibat mengangkat barang yang berat atau mengejan.

Terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap kondisi ini. Faktor-faktor tersebut di antaranya belum disunat, berhubungan intim dengan pengidap penyakit menular seksual tanpa menggunakan pengaman, serta memiliki gangguan pada saluran kemih dan mengidap pembesaran prostat.

Baca juga: Pria Usia Produktif, Bisakah Kena Prostatitis?

Kamu atau orang terdekat kamu punya masalah dengan kesehatan? Jangan menduga-duga, ya! Lebih baik kamu diskusikan langsung dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan