Waspada Infeksi yang Disebabkan oleh Kontaminasi Cacing Kremi

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 Juli 2022

“Infeksi cacing kremi rentan menyerang saluran pencernaan. Masalah kesehatan ini bisa terjadi akibat kontaminasi makanan dan minuman, mainan yang tidak bersih, serta peralatan pribadi yang digunakan secara bergantian.”

Waspada Infeksi yang Disebabkan oleh Kontaminasi Cacing KremiWaspada Infeksi yang Disebabkan oleh Kontaminasi Cacing Kremi

Halodoc, Jakarta – Cacing kremi menjadi parasit berukuran kecil yang bisa memicu terjadinya infeksi pada tubuh, tepatnya pada saluran pencernaan. Masalah kesehatan ini memang rentan terjadi, terlebih pada anak-anak usia sekolah. 

Hal yang perlu diwaspadai, infeksi cacing kremi bisa menular. Cacing kremi masuk ke dalam tubuh ketika kamu menelan atau menghirup telur cacing kremi yang memiliki ukuran mikroskopis. Telur-telur ini dapat ditemukan di tangan dan permukaan yang terkontaminasi. Contohnya seperti sprei, handuk, peralatan makan dan minum, makanan dan minuman, hingga mainan. 

Bagaimana Paparan Infeksi Muncul

Setelah masuk ke dalam tubuh, telur akan masuk ke sistem pencernaan dan menetas di usus kecil. Selanjutnya, larva cacing kremi akan menuju ke usus besar, dan hidup sebagai parasit dengan kepala menempel pada dinding bagian dalam usus.

Selama sekitar 1 hingga 2 bulan setelahnya, cacing kremi betina dewasa akan meninggalkan usus besar melalui anus. Cacing kremi betina akan bertelur di kulit tepat di sekitar anus yang memicu rasa gatal di area tersebut. Sering kali, rasa gatal muncul pada malam hari.

Ketika seseorang menggaruk area yang gatal, telur cacing kremi akan berpindah ke jari dan sangat mungkin membawa telur cacing kremi ke mulut. Siklus selanjutnya akan kembali terulang, saat cacing kremi kembali masuk ke dalam tubuh. Meski begitu, hewan tidak bisa menularkan infeksi cacing kremi.

Gejala Infeksi Cacing Kremi

Gejala paling umum dari infeksi cacing kremi adalah rasa gatal yang muncul di sekitar anus dan sulit tidur. Rasa gatal biasanya menjadi lebih parah pada malam hari. Sebab, cacing berpindah ke daerah sekitar anus untuk bertelur. 

Sementara itu, pada anak perempuan, infeksi cacing kremi dapat menyebar hingga ke vagina dan menyebabkan keputihan. Apabila gatal merusak kulit, kondisi ini juga dapat menyebabkan infeksi kulit bakteri.

Infeksi cacing kremi yang menyerang anak, gejalanya bisa terlihat dari munculnya cacing di daerah anus, terutama sekitar 2 atau 3 jam setelah anak tertidur. Cacing juga bisa muncul di toilet setelah anak buang air besar. Bentuknya seperti potongan kecil benang berwarna putih kira-kira sepanjang staples. Cacing juga bisa terlihat pada pakaian dalam anak di pagi hari.

Sementara itu, gejala lain seperti sakit perut dan mual menjadi gejala yang jarang terjadi. Meski begitu, apabila ada banyak cacing kremi di usus, gejala ini bukan tidak mungkin akan muncul. 

Mencegah Infeksi Cacing Kremi

Meski tidak membahayakan, tetap saja infeksi cacing kremi membuat tubuh merasa sangat tidak nyaman. Oleh karena itu, cegah paparannya dengan melakukan beberapa hal berikut: 

  • Pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun, terutama setelah menggunakan toilet, setelah bermain di luar, dan sebelum makan.
  • Pastikan mandi dan berganti pakaian dalam setiap hari.
  • Jaga agar kuku tetap pendek dan bersih.
  • Hindari menggigit kuku, karena kuku menjadi tempat terbaik untuk kuman dan bakteri berkembang biak.

Jika memang dibutuhkan, lakukan pemeriksaan kesehatan dengan memanfaatkan Layanan Janji Medis di aplikasi Halodoc. Kamu bisa download aplikasi Halodoc secara gratis melalui Play Store dan App Store. 

Referensi:
KidsHealth. Diakses pada 2022. Pinworm Infections.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Pinworm infection.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan