Waspada, Ini Penularan Penyakit Malaria

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Maret 2019
Waspada, Ini Penularan Penyakit MalariaWaspada, Ini Penularan Penyakit Malaria

Halodoc, Jakarta – Malaria merupakan penyakit yang masih perlu diwaspadai di Indonesia saat ini. Pasalnya, meski sudah mengalami penurunan, Indonesia masih belum bebas dari malaria, terutama di Indonesia bagian Timur. Papua, NTT, Maluku, dan Bengkulu merupakan wilayah yang masih memiliki tingkat kejadian malaria paling tinggi. Seperti yang mungkin sudah kamu tahu, penyakit malaria bisa menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi parasit. Hanya dengan satu gigitan nyamuk saja, kamu sudah bisa tertular malaria. Ketahui lebih lanjut tentang cara penularan malaria agar kamu bisa mewaspadai penyakit ini.

Baca juga: Karena Gigitan Nyamuk, Chikungunya Vs Malaria Lebih Bahaya Mana?

Penyebab Malaria

Penyebab utama malaria adalah parasit bernama Plasmodium yang hanya disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Dari sekian banyaknya jenis parasit Plasmodium, hanya lima jenis yang menyebabkan malaria pada manusia. Dua jenis parasit yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.

Parasit ini masuk ke dalam aliran manusia melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi. Hanya sekali gigitan saja, parasit bisa masuk ke dalam darah. Gigitan nyamuk malaria lebih sering terjadi di malam hari.

Selain melalui gigitan nyamuk, penyebaran penyakit malaria juga bisa terjadi melalui transfusi darah atau melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian. Ibu hamil yang terkena malaria juga berpotensi menurunkannya ke janin yang dikandungnya.

Gejala Malaria

Gejala malaria biasanya baru akan muncul sekitar 1–2 minggu setelah digigit oleh nyamuk yang sudah terinfeksi parasit Plasmodium. Gejala-gejala awal malaria, antara lain:

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala
  • Mengeluarkan keringat dingin
  • Mual dan muntah-muntah
  • Nyeri otot
  • Diare
  • Anemia
  • Kejang
  • BAB berdarah.

Gejala awal malaria, seperti demam dan sakit kepala seringkali hanya dianggap kondisi yang ringan dan juga sering disalahartikan sebagai penyakit umum lainnya. Tapi, kondisi tersebut bisa menjadi berbahaya bila jenis parasit yang menginfeksi kamu adalah Plasmodium falciparum.

Pasalnya, Plasmodium falciparum merupakan jenis parasit paling berbahaya yang bisa menyebabkan kondisi serius, bahkan mengancam nyawa apabila tidak segera ditangani dalam waktu 24 jam.

Karena itu, kamu sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala-gejala yang dicurigai sebagai malaria. Terutama, apabila kamu sedang atau baru saja bepergian ke daerah tinggi malaria di Indonesia.

Baca juga: Penanganan Pertama Saat Anak Menunjukkan Gejala Malaria

Cara Mencegah Malaria

Menghindari gigitan nyamuk adalah cara terbaik mencegah malaria. Berikut cara-cara yang bisa kamu lakukan agar tidak tergigit nyamuk malaria:

  • Memakai kelambu berinsektisida untuk menutupi ranjang.
  • Gunakan pakaian atau selimut untuk menutupi kulit tubuh saat tidur.
  • Membersihkan bak mandi secara berkala dan menabur serbuk abate untuk membasmi jentik-jentik nyamuk.
  • Menyingkirkan atau menutup genangan air yang berpotensi menjadi tempat jentik-jentik nyamuk bersarang.
  • Memakai losion anti serangga. Pilihlah losion anti serangga yang mengandung DEET atau diethyltoluamide.
  • Memasang obat nyamuk bakar atau semprot secara teratur.
  • Melakukan fogging atau pengasapan secara teratur di lingkungan tempat tinggal kamu.

Bila kamu berencana mengunjungi daerah di mana kasus malarianya tinggi, kamu bisa berjaga-jaga dengan mengonsumsi obat antimalaria sebagai langkah pencegahan.

Baca juga: Disebabkan Nyamuk, Ini Perbedaan Malaria dan DBD

Pemerintah turut membantu pemberantasan malaria dan menargetkan Indonesia bebas malaria sebelum tahun 2030. Di beberapa daerah di Indonesia dengan kasus malaria tinggi, sudah diselenggarakan kampanye anti-malaria. Selain itu, pemerintah juga menyediakan tes darah massal untuk mendeteksi penyakit malaria, sehingga bisa diobati secepatnya. Dalam program ini, pemerintah juga membagikan obat antimalaria secara gratis.

Itulah beberapa cara penularan penyakit malaria yang perlu kamu waspadai. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya-tanya ke dokter tentang cara pencegahan malaria lainnya, khususnya bila ingin bepergian ke daerah yang rawan malaria. Hubungi dokter untuk minta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan