Waspada Kaki Diabetik Bisa Berujung Amputasi

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 November 2020
Waspada Kaki Diabetik Bisa Berujung AmputasiWaspada Kaki Diabetik Bisa Berujung Amputasi

Halodoc, Jakarta - Coba tebak, kira-kira berapa banyaknya jumlah pengidap diabetes di dunia? Menurut catatan International Diabetes Federation (2019), sebanyak 463 juta masyarakat global (20-79 tahun) harus bergelut dengan diabetes. Angka tersebut kira-kira setara 1,7 kali atau hampir dua kali lipat penduduk Indonesia. Parahnya lagi, angka ini diprediksi meroket menjadi 700 juta pada tahun 2045. Sangat banyak, bukan?

Bagi kamu yang masih menyepelekan diabetes, rasanya perlu harap-harap cemas. Penyakit ini tak cuma berkaitan dengan kadar gula dalam tubuh saja, tapi bisa memicu masalah serius lainnya. Bahkan, komplikasi diabetes bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.

Komplikasi diabetes bisa menjalar berbagai bagian atau organ tubuh. Sebut saja jantung, mata, ginjal, dan kaki. Nah, menyoal kaki dan diabetes dikenal dengan sebutan kaki diabetik. Hati-hati, perkara yang satu ini bisa berujung pada amputasi. Tuh, seram kan? 

Baca juga: Diabetes Tipe 1 dan 2, Lebih Bahaya Mana?

Kematian Jaringan di Bagian Kaki

Timbulnya masalah pada kaki atau kaki diabetik bukan persoalan baru bagi pengidap diabetes. Menurut ahli di National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), seiring waktu diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati diabetik.

Kondisi ini menyebabkan kesemutan, nyeri, atau mati rasa. Umumnya, neuropati diabetik ini menyerang saraf di bagian kaki. 

Ketika saraf di kaki mengalami masalah, bahkan menyebabkan mati rasa, hal ini yang menimbulkan persoalan baru bagi pengidapnya. Pasalnya, kondisi mati rasa bisa membuat pengidap diabetes tak menyadari adanya luka pada kakinya. 

Nah, lama-kelamaan luka yang tidak ditangani ini bisa semakin meluas, menimbulkan infeksi yang dapat menyebabkan nyeri, gatal, atau keluarnya cairan di bagian kaki.

Selain itu, diabetes dapat menurunkan jumlah aliran darah di kaki. Lama-kelamaan minimnya aliran darah di tungkai dan kaki ini membuat infeksi sulit sembuh. 

Hal yang paling mengerikan, kaki diabetik atau infeksi yang parah dapat menyebabkan kematian jaringan (gangrene) sehingga harus diamputasi. Amputasi ini dilakukan demi mencegah infeksi agar tak menyebar ke bagian tubuh lainnya, dan menyelamatkan nyawa pengidapnya. Tuh, tidak main-main bukan dampaknya? 

Baca juga: 3 Mitos Makanan untuk Pengidap Diabetes

Cek Kesehatan Kaki Setiap Hari

Pengidap diabetes bisa saja mengalami masalah pada kaki, tapi tak merasakan sakit atau kejanggalan pada bagian tersebut. Oleh sebab itu, para ahli menganjurkan agar pengidapnya rutin memeriksa kondisi kakinya setiap hari. Tujuannya untuk menemukan adanya masalah sejak dini sebelum semakin parah. 

Menurut pakar NIDDK, periksalah kaki setiap malam hari. Periksa dengan teliti, termasuk sela-sela jari kaki. Jika kamu kesulitan membungkuk untuk melihat bagian tertentu, gunakan cermin untuk membantunya. 

Nah, berikut ini hal yang mesti diwaspadai di bagian kaki, yaitu:

  • Luka atau bintik merah.
  • Bengkak atau lepuhan yang berisi cairan.
  • Kuku kaki yang tumbuh ke dalam.
  • Kapalan, bintik-bintik kulit kasar yang disebabkan oleh terlalu banyak gesekan atau tekanan pada tempat yang sama.
  • Kutil plantar, yaitu pertumbuhan daging berwarna di bagian bawah kaki.
  • Athlete’s foot atau kutu air.

Baca juga: Waspadai 9 Gejala Diabetes yang Menyerang Tubuh

Andaikan menemukan keluhan tersebut atau masalah lain pada bagian kaki, segeralah temui atau tanyakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:
The International Diabetes Federation. Diakses pada 2020. Diabetes facts & figures.
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Long-term complications of diabetes.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses pada 2020. Diabetes and Foot Problems

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan