Waspada Komplikasi yang Diakibatkan Granuloma Inguinale

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 Juli 2019
Waspada Komplikasi yang Diakibatkan Granuloma InguinaleWaspada Komplikasi yang Diakibatkan Granuloma Inguinale

Halodoc, Jakarta - Semakin hari, semakin marak terdengar berita tentang pelecehan seksual atau remaja di bawah umur yang melakukan seks bebas tanpa tahu akibat yang terjadi. Padahal, infeksi menular seksual dapat terjadi untuk orang-orang yang melakukan hubungan intim tanpa adanya pengaman, salah satunya adalah granuloma inguinale

Donovanosis, begitu granuloma inguinale disebut, terjadi karena infeksi bakteri Calymmatobacterium atau Klebsiella granulomatis. Tanda paling utama adalah kemunculan lesi pada organ intim yang bisa membesar dan menyebar hingga ke daerah tubuh lainnya. Pada kondisi serius, lesi bisa pecah dan memicu terjadinya kerusakan pada organ genital. Sayangnya, penyakit menular ini sangat sering terjadi pada dewasa mudah produktif, terutama laki-laki. 

Tidak Ditangani, Waspada Komplikasi Granuloma Inguinale

Bakteri yang menyebabkan terjadinya infeksi menyebar dengan cepat melalui hubungan intim, bisa melalui dubur atau seks anal maupun penetrasi langsung pada vagina. Seks oral pun memungkinkan terjadinya penularan, meski hal ini lebih jarang terjadi. Tentu saja, penularan lebih berisiko terjadi pada orang-orang yang sering berganti pasangan dan seks tanpa pengaman. 

Baca juga: Pria Lebih Rentan Terkena Granuloma Inguinale, Ini Alasannya

Semua penyakit, terlebih penyakit menular yang mengancam kesehatan organ reproduksi tidak boleh kamu anggap remeh. Pasalnya, kemungkinan terjadinya komplikasi sangat besar, terutama jika penyakit tersebut memang membahayakan. Seperti halnya komplikasi granuloma inguinale, yang justru akan menyebar ke bagian tubuh lainnya, bahkan menyebabkan kerusakan pada organ kelamin. Ini artinya, kamu harus mengetahui apa saja metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit satu ini. 

Tentu saja, dokter terlebih dahulu harus mendeteksi gejala dan melakukan diagnosis sebelum memutuskan perawatan apa yang bisa dijalani. Namun, sekarang bertanya jawab pada dokter terkait dengan masalah kesehatan bisa lebih mudah. Jika kamu punya dokter favorit, kamu bisa langsung membuat janji temu di rumah sakit pilihan. Sementara itu, apabila kamu memiliki kondisi mendesak atau tidak sempat bertatap muka, manfaatkan saja fitur Tanya Dokter di aplikasi Halodoc.

Baca juga: Ini Alasan Homoseksual Rentan Terkena Granuloma Inguinale

Gejala Granuloma Inguinale dan Tingkat Keparahannya

Munculnya gejala granuloma inguinale terbilang lambat, biasanya ini terjadi pada hari ke-7 dan mencapai maksimal hingga minggu ke-12. Gejala awalnya berupa jerawat atau benjolan pada kulit kelamin, tetapi tidak menimbulkan rasa sakit. Lalu, lesi berkembang berdasarkan tahapan berikut ini. 

  • Tahap Pertama

Jerawat yang awalnya tidak menyakitkan ini berubah menjadi petaka, karena mulai menyebar dan menggerogoti jaringan di sekitarnya. Ketika jaringan mulai rusak, warna dari lesi ini berubah menjadi merah muda terang atau pudar, dan berkembang menjadi luka timbul yang menyerang anus dan alat kemalin. Tidak ada rasa sakit, tetapi luka kecil membuat benjolan ini bisa berdarah. 

Baca juga: Granuloma Inguinale Bisa Sebabkan Kematian, Benarkah?

  • Tahap Kedua

Memasuki tahap kedua, bakteri yang menginfeksi akan mulai mengikis kulit. Ini akan menciptakan luka seperti borok dan mulai menyebar dari alat kelamin dan anus menuju ke paha dan perut bagian bawah atau lebih dikenal dengan daerah inguinal. Biasanya, kemunculan borok ini diikuti dengan bau yang tidak sedap. 

  • Tahap Ketiga

Ketika penyakit menular ini mulai memasuki tahap ketiga atau tahapan terakhir, borok akan semakin dalam dan berubah menjadi jaringan parut. Pada fase ini, komplikasi granuloma inguinale mungkin terjadi jika tidak segera ditangani. 

Setelah sembuh, infeksi berulang masih mungkin terjadi. Ini artinya, kamu dan pasangan harus mendapatkan pemeriksaan awal sebelum memulai berhubungan. Perawatan rutin masih harus dilakukan setiap enam bulan untuk memastikan bahwa infeksi tidak lagi terjadi. 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan