Waspada Komplikasi yang Diakibatkan Kandung Kemih Overaktif

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Juli 2020
Waspada Komplikasi yang Diakibatkan Kandung Kemih OveraktifWaspada Komplikasi yang Diakibatkan Kandung Kemih Overaktif

Halodoc, Jakarta – Kandung kemih yang terlalu aktif dapat memicu keinginan untuk sering buang air kecil frekuensinya sulit untuk dikendalikan. Komplikasi dari kandung kemih yang overaktif dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan iritasi di sekitar area panggul, jatuh, dan patah tulang buat para lansia yang mencoba beberapa kali pergi ke kamar mandi, termasuk juga depresi. 

Komplikasi dari kandung kemih overaktif juga dapat berdampak pada penanganan kesehatan jangka panjang. Namun umumnya, kondisi ini dapat ditangani dengan perubahan gaya hidup dan obat medis. Informasi selengkapnya mengenai komplikasi kandung kemih overaktif bisa dibaca di bawah ini!

Dapat Merusak Ginjal

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, menyebutkan kalau masalah saraf adalah salah satu faktor yang memengaruhi kandung kemih menjadi overaktif. Kondisi Itu terjadi ketika saraf gagal menyampaikan pesan ke otak kapan seharusnya berkemih. 

Beberapa kondisi menjadi pemicu kondisi kandung kemih overaktif mulai dari persalinan normal, infeksi pada otak atau sumsum tulang belakang, diabetes, stroke, kecelakaan yang melukai otak atau sumsum tulang belakang, sklerosis ganda, serta keracunan logam berat.

Baca juga: Anyang-anyangan Bisa Jadi Tanda Infeksi Saluran Kemih?

Selain itu, beberapa anak dilahirkan dengan masalah saraf yang dapat mencegah kandung kemih melepaskan urine, yang menyebabkan infeksi saluran kemih sampai kerusakan ginjal. Ya, kandung kemih overaktif dapat memicu kerusakan ginjal. 

Jika kandung kemih menjadi terlalu penuh, urine akan kembali naik dan tekanan yang meningkat dapat merusak ginjal. Atau bisa juga dikarenakan air seni yang terlalu lama mengendap dapat menyebabkan infeksi pada ginjal atau kandung kemih. 

Informasi lebih detail mengenai komplikasi kandung kemih overaktif bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Penanganan Kandung Kemih Overaktif

Perawatan untuk masalah kontrol kandung kemih tergantung pada penyebab kerusakan saraf dan jenis disfungsi berkemih yang terjadi. Dalam kasus kandung kemih yang terlalu aktif, dokter mungkin menyarankan sejumlah penanganan, termasuk pelatihan kandung kemih, stimulasi listrik, terapi obat, dan, dalam kasus yang parah ketika semua perawatan tidak berhasil dilakukannya operasi.

  • Pelatihan Kandung Kemih

Dokter mungkin meminta kamu untuk membuat catatan harian aktivitas berkemih. Mulai dari mencatat asupan cairan, kapan perjalanan ke kamar mandi, dan episode kebocoran urine. Catatan ini dapat menunjukkan pola yang akhirnya dapat memberikan masukan untuk beradaptasi dan mengelola kandung kemih overaktif.  

Baca juga: Ketahui Obat-obatan untuk Mengatasi Infeksi Saluran Kemih

Ketika kamu sudah memiliki polanya, kamu bisa mengelola kapan saatnya untuk berkemih dan kapan saatnya menahan berkemih. Saat kamu sudah mendapatkan kendali untuk proses berkemih, kamu dapat memperpanjang waktu antara perjalanan ke kamar mandi. Pelatihan kandung kemih ini juga termasuk latihan kegel untuk memperkuat otot-otot yang menahan urine.

  • Stimulasi Listrik

Denyut listrik ringan dapat digunakan untuk merangsang saraf yang mengontrol otot kandung kemih dan sfingter. Ini bergantung pada saraf mana yang membutuhkan perawatan. Bisa di saraf melalui vagina atau anus.

Metode lain adalah prosedur bedah kecil untuk menempatkan kawat listrik di dekat tulang ekor. Prosedur ini melibatkan dua langkah. Pertama, kawat ditempatkan di bawah kulit dan dihubungkan ke stimulator sementara yang akan kamu bawa selama beberapa hari. 

Jika kondisi membaik selama masa percobaan ini, maka kawat akan ditempatkan di sebelah tulang ekor dan melekat pada stimulator permanen di bawah kulit.

Referensi:
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses pada 2020. Bladder Control Problems & Nerve Disease.
Emedicine Health. Diakses pada 2020, Overactive Bladder.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Overactive bladder.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan