Waspada, Lingkungan yang Padat Menjadi Faktor Penularan Meningitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 Maret 2019
Waspada, Lingkungan yang Padat Menjadi Faktor Penularan MeningitisWaspada, Lingkungan yang Padat Menjadi Faktor Penularan Meningitis

Halodoc, Jakarta - Meningitis terjadi ketika terjadi infeksi dan peradangan pada selaput pelindung yang melindungi saraf tulang belakang dan otak yang disebut meninges. Selaput ini mengalami pembengkakan ketika terjadi peradangan dan bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih berisiko pada bayi, anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Adapun meningitis yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah meningitis tuberkulosa.

Tiga gejala utama dari kelainan ini yang perlu kamu waspadai adalah sakit leher, sakit kepala, dan demam. Tetapi, gejala lain yang muncul adalah mengantuk dan kurang responsif, munculnya ruam (meski jarang terjadi), tidak menyukai cahaya terang, dan kejang. Meningitis memicu terjadinya keracunan darah atau septikemia yang mengancam jiwa, bahkan terjadinya kerusakan permanen pada otak maupun saraf.

Meningitis terjadi karena infeksi bakteri maupun virus. Bakteri penyebab meningitis lebih jarang terjadi dibandingkan dengan virus, tetapi sifatnya lebih berbahaya dan serius jika tidak segera ditangani. Penularan meningitis karena bakteri biasanya melalui bersin, batuk, berbagi peralatan.

Baca juga: Bukan Epilepsi, Kejang Bisa Berarti Meningitis Bakterialis

Lingkungan Padat Bisa Memicu Penularan Meningitis

Lantas, apa hubungan lingkungan dengan penularan meningitis? Sebenarnya, lingkungan tempat tinggalmu bisa memicu terjadinya meningitis. Tidak hanya itu, paparan asap rokok pun meningkatkan risikonya.

Bepergian ke luar negeri meningkatkan risiko kamu menemui bakteri yang menyebabkan terjadinya meningitis. Risiko paling tinggi terkena meningitis adalah di wilayah Afrika, terjadi karena angin musim dingin yang hangat dan berdebu, yang merusak selaput lendir di bagian paru-paru, tenggorokan, sehingga memudahkan meningitis menginvasi tubuh.

Adapun tempat tinggal yang digunakan untuk beraktivitas bersama atau berkumpul seperti kos, asrama, sekolah, dan yang lainnya memiliki risiko yang sama tingginya terhadap penularan meningitis. Penyebaran bakteri ini terjadi melalui saluran pernapasan dan cepat, terlebih di lingkungan yang padat.

Baca juga: Alasan Meningitis Bisa Berakibat Fatal

Faktor Risiko Lainnya

Selain lingkungan yang padat, faktor lain yang memicu terjadinya meningitis, seperti:

  • Usia

Kelompok usia tertentu berisiko lebih tinggi mengalami meningitis dan septikemia. Anak kecil yang berisiko karena mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang dengan sempurna daripada orang-orang yang lebih dewasa. Kondisi ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin.

Pada kalangan remaja dan dewasa muda, penularan meningitis karena bakteri meningokokus lebih mudah terjadi. Bakteri ini hidup di belakang hidung dan tenggorokan. Memang, ini bisa dialami oleh orang-orang segala usia, tetapi remaja dan dewasa muda rentan mengalaminya.

  • Ibu Hamil

Pada ibu hamil, infeksi terjadi karena bakteri listeria yang memicu terjadinya listeriosis. Pada tahap lanjut, gangguan kesehatan ini mengarah pada meningitis. Ibu yang terinfeksi bisa menularkan infeksi yang sama pada janin yang berada di dalam kandungan.

Baca juga: Apakah Meningitis Dapat Menular?

Vaksinasi penting untuk dilakukan, karena membantu mencegah terjadinya penularan meningitis, terlebih pada bayi dan anak-anak. Jika kamu berencana bepergian ke wilayah yang rawan terjadinya penularan, kamu bisa melakukan vaksin sekaligus bertanya pada dokter tindakan pencegahan lain yang bisa dilakukan.

Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, sehingga tidak perlu mengantre hanya untuk bertanya jawab dengan dokter. Tanya jawab dengan aplikasi Halodoc juga bisa kamu lakukan di mana saja, dan kapan saja! Yuk, download sekarang!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan