Waspada Nyeri di Dada Saat Batuk Tanda Terkena Pleuritis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 April 2019
Waspada Nyeri di Dada Saat Batuk Tanda Terkena PleuritisWaspada Nyeri di Dada Saat Batuk Tanda Terkena Pleuritis

Halodoc, Jakarta – Pleuritis adalah peradangan selaput paru-paru. Tingkat keparahan kondisi dapat berkisar dari ringan, hingga yang mengancam jiwa. Gejala utama pleuritis adalah rasa sakit yang tajam, menusuk, atau sakit yang konstan di dada.

Rasa sakit bisa timbul pada satu atau kedua sisi dada, bahu, dan punggung. Ini akan sering menjadi lebih buruk dengan gerakan bernapas.

Gejala Lain Pleuritis, Termasuk:

  • Napas pendek, atau napas pendek dan cepat

  • Batuk

  • Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan

  • Detak jantung yang cepat

Radang selaput dada sering disebabkan oleh infeksi virus. Dalam kasus ini, gejalanya juga, termasuk:

  • Sakit tenggorokan

  • Demam

  • Panas dingin

  • Sakit kepala

  • Nyeri sendi

  • Nyeri otot

Berbagai faktor dapat menyebabkan pleuritis. Dalam banyak kasus, ini terjadi sebagai komplikasi dari kondisi medis lainnya.

Baca juga: Tak Hanya Nyeri Dada, Ini 14 Tanda Sakit Jantung

Anemia sel sabit merupakan penyebab potensial radang selaput dada. Ini ditandai dengan adanya sel darah merah yang berbentuk seperti sabit. Penyebab paling umum adalah infeksi virus pada paru-paru yang menyebar ke rongga pleura.

Penyebab lain termasuk infeksi bakteri, seperti pneumonia dan TBC, luka dada yang menusuk rongga pleura, tumor pleural, gangguan autoimun, misalnya lupus dan rheumatoid arthritis, pankreatitis, emboli paru, operasi jantung, kanker paru-paru atau limfoma, infeksi jamur atau parasit, penyakit radang usus, dan obat-obatan tertentu, contohnya procainamide, hydralazine, atau isoniazid, Infeksi terkadang dapat menyebar, tapi jarang terjadi radang selaput dada dari orang lain. Itu tidak menular.

Pleuritis lebih sering menyerang orang berusia di atas 65 tahun, mereka yang memiliki kondisi medis ataupun yang baru mengalami cedera dada atau menjalani operasi jantung. Pleuritis dan merokok tidak terhubung kuat. Rokok jarang menjadi penyebab langsung. Namun, seseorang dengan pleuritic disarankan untuk tidak merokok karena sering menyebabkan batuk, yang bisa meningkatkan rasa sakit.

Baca juga: 7 Penyebab Nyeri Dada Sebelah Kiri

Pada orang yang sehat, pleura meluncur dengan lancar di satu sama lain selama bernapas, meninggalkan celah yang disebut ruang pleura. Selama radang selaput dada, mereka saling bergesekan. Penggosokan ini adalah penyebab nyeri dada yang berhubungan dengan radang selaput dada.

Pleuritis dulunya merupakan komplikasi umum dari pneumonia bakteri, tapi sekarang lebih jarang karena penggunaan antibiotik. Radang selaput dada hanya menular jika infeksi yang mendasarinya juga menular. Infeksi dapat berlangsung dari beberapa hari hingga 2 minggu yang tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan peradangan.

Deteksi dini dan manajemen cepat dari kondisi yang mendasarinya memungkinkan untuk mencegah penyakit ini. Misalnya, diagnosis dini dan pengobatan infeksi yang tepat waktu dapat mencegah cairan menumpuk di rongga pleura, atau dapat meminimalkan tingkat peradangan.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Lakukan Rontgen Paru-Paru

Pleuritis bisa sulit didiagnosis, dan mudah bingung dengan penyakit lain. Ketika dirawat untuk kondisi apapun, banyak istirahat, dan menjaga pola makan yang sehat dapat membantu mencegah komplikasi, seperti radang selaput dada. Pleuritis juga dapat didiagnosis melalui tes pencitraan, misalnya CT scan atau MRI. Biopsi juga dapat mengidentifikasi radang selaput dada jika kanker diduga menjadi penyebabnya.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai pleuritis dan hubungannya dengan nyeri dada saat batuk, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan