Waspada, Nyeri Panggul Bisa Jadi Tanda Kista Ovarium

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   02 Juli 2019
Waspada, Nyeri Panggul Bisa Jadi Tanda Kista OvariumWaspada, Nyeri Panggul Bisa Jadi Tanda Kista Ovarium

Halodoc, Jakarta - Kista ovarium adalah kantung-kantung yang berisi cairan di ovarium atau di permukaannya. Wanita memiliki dua ovarium, yang masing-masing seukuran dan berbentuk seperti almond pada tiap sisi rahim. Ovum yang berkembang dan matang di ovarium, dilepaskan pada siklus bulanan selama tahun persalinan.

Banyak wanita yang memiliki kista ovarium pada waktu tertentu. Kebanyakan kista indung telur sedikit atau tidak menunjukkan rasa tidak nyaman dan tidak berbahaya. Mayoritas wanita yang mengidap kista ovarium akan menghilang tanpa pengobatan dalam beberapa bulan.

Meski demikian, kista ovarium, terutama yang telah pecah, dapat menyebabkan gejala serius. Untuk melindungi kesehatan kamu, cobalah untuk melakukan pemeriksaan panggul secara teratur dan ketahui gejala-gejala yang dapat menandakan masalah yang berpotensi serius.

Nyeri panggul yang merupakan gejala umum dari kista ovarium dapat menimbulkan perasaan sakit yang tumpul, perasaan yang berat pada panggul, hingga rasa sakit yang dapat terjadi secara tiba-tiba, parah, juga rasa sakit yang terasa tajam.

Baca juga: Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Kista Ovarium

Penyebab Kista Ovarium

Kebanyakan kista ovarium yang terjadi dapat berkembang sebagai hasil dari siklus menstruasi. Jenis-jenis kista lainnya jauh lebih jarang terjadi. Ovarium biasanya menumbuhkan struktur seperti kista yang disebut folikel setiap bulannya. 

Folikel tersebut menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, serta melepaskan sel telur saat seorang wanita berovulasi. Jika folikel bulanan normal terus tumbuh, disebut sebagai kista fungsional. Terdapat dua jenis kista fungsional, yaitu:

  1. Kista Folikel

Di sekitar titik tengah siklus menstruasi, sebutir telur keluar dari folikelnya dan bergerak ke saluran tuba. Kista folikel dimulai ketika folikel tidak pecah atau melepaskan telurnya, tetapi terus tumbuh.

  1. Kista Korpus Luteum

Ketika sebuah folikel melepaskan sel telurnya, maka produksi estrogen dan progesteron mulai terjadi untuk pembuahan. Folikel ini sekarang disebut korpus luteum. Kadang-kadang, cairan menumpuk di dalam folikel, menyebabkan korpus luteum tumbuh menjadi kista.

Kista fungsional biasanya tidak berbahaya, jarang menyebabkan rasa sakit, dan sering menghilang dengan sendirinya dalam dua atau tiga siklus menstruasi.

Faktor Risiko Kista Ovarium

Risiko seorang wanita untuk terkena kista ovarium dapat meningkat dikarenakan:

  • Masalah hormonal: Hal ini termasuk mengambil obat kesuburan clomiphene, yang digunakan untuk menyebabkan wanita untuk berovulasi.

  • Kehamilan: Terkadang, kista yang terbentuk ketika seseorang berovulasi tetap berada di ovarium selama kehamilan terjadi.

  • Endometriosis: Kondisi ini menyebabkan sel-sel endometrium uterus tumbuh di luar rahim kamu. Beberapa jaringan dapat menempel pada ovarium dan membentuk pertumbuhan.

  • Infeksi panggul yang parah: Jika infeksi menyebar ke ovarium, hal tersebut dapat menyebabkan kista.

  • Kista ovarium sebelumnya  Jika kamu sudah pernah mengalaminya, kamu mungkin saja mengalaminya lagi dan mungkin lebih parah.

Baca juga: Kista Ovarium, Benarkah Bikin Susah Punya Keturunan?

Komplikasi Kista Ovarium

Beberapa wanita mengembangkan jenis kista yang kurang umum yang ditemukan dokter selama pemeriksaan panggul. Kista ovarium yang berkembang setelah menopause mungkin bersifat kanker. Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan panggul secara teratur. Komplikasi yang jarang terjadi terkait dengan kista ovarium meliputi:

  1. Torsi Ovarium

Kista yang membesar dapat menyebabkan ovarium bergerak, meningkatkan kemungkinan untuk memutar ovarium yang dapat menimbulkan rasa sakit. Gejalanya dapat berupa timbulnya nyeri panggul yang tiba-tiba, mual, dan muntah. Torsi ovarium juga dapat mengurangi atau menghentikan aliran darah ke ovarium.

  1. Perdarahan

Kista yang pecah dapat menyebabkan nyeri hebat dan perdarahan internal. Semakin besar kista, semakin besar risiko perdarahan terjadi. Aktivitas kuat yang memengaruhi panggul, seperti hubungan intim vaginal juga meningkatkan risiko.

Baca juga: Kista Ovarium Bisa Terjadi pada Usia Remaja?

Itulah pembahasan tentang nyeri panggul yang dapat menjadi gejala kista ovarium. Jika kamu mengalami nyeri panggul dan ingin diperiksa, kamu bisa menghubungi dokter lewat aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan