Waspada, Pengidap Obesitas Rentan Alami Osteoarthritis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Mei 2019
Waspada, Pengidap Obesitas Rentan Alami OsteoarthritisWaspada, Pengidap Obesitas Rentan Alami Osteoarthritis

Halodoc, Jakarta - Kegemukan atau obesitas memiliki risiko yang cukup membahayakan untuk kesehatan. Pasalnya, berlebihnya berat badan membuat hampir semua organ tubuh bekerja lebih keras untuk tetap bisa seimbang. Jika tidak mendapatkan penanganan atau berat badan semakin berlebih, banyak penyakit yang rentan menyerang, misalnya diabetes, jantung, atau osteoarthritis.

Osteoarthritis bisa terjadi ketika tulang rawan halus pada sendi tubuh kamu mengalami aus, sehingga berpotensi untuk mengalami kerusakan. Terkadang, hal ini terjadi karena cedera, tetapi lebih sering terjadi karena keausan sendi dari waktu ke waktu. Gangguan sendi ini berkembang di bagian lutut, pinggul, punggung bawah, leher, dan tangan. Persendian mengalami peradangan dan menyebabkan rasa sakit dan kaku.

Obesitas dan Osteoarthritis, Apa Hubungan antara Keduanya?

Faktanya, obesitas dan osteoarthritis menjadi dua penyakit yang saling berkaitan. Berat badan berlebih menyebabkan tekanan pada sendi, sehingga peradangan sendi mungkin terjadi. Kamu mungkin belum tahu seberapa besar tekanan yang diberikan tubuh pada persendian.

Baca juga: Bahaya Pengidap Obesitas yang Alami Kolesterol Tinggi

Untuk setiap 5 kilogram berat ekstra, setidaknya ada sekitar 13 hingga 27 kilogram gaya akan diberikan pada lutut setiap kamu melangkah. Tidak hanya obesitas, usia juga menjadi faktor risiko lain yang memicu terjadinya osteoarthritis. Semakin tua, keausan akan semakin rentan terjadi.

Pada saat yang sama, postur tubuh yang buruk dan gaya berjalan yang tidak sehat sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas, yang berkembang menjadi predisposisi persendian pada osteoarthritis. Kondisi ini menunjukkan kelebihan berat badan memicu kerusakan tambahan melalui cara yang berbeda, bisa dengan meningkatkan kadar glukosa darah, dan insulin, sehingga meningkatkan terjadinya peradangan pada sendi.

Sayangnya, osteoarthritis memiliki efek mengurangi aktivitas, dan kondisi ini memicu terjadinya kelebihan berat badan karena kurangnya tubuh bergerak. Pada akhirnya, hal ini memicu munculnya penyakit lain yang berkaitan dengan obesitas, seperti diabetes, darah tinggi, jantung, hingga stroke.

Baca juga: 3 Pekerjaan yang Dapat Tingkatkan Risiko Terkena Osteoarthritis

Pentingnya Olahraga untuk Pengidap Obesitas

Olahraga kardiovaskular dan penguatan otot disinyalir mampu mengurangi dampak negatif osteoarthritis. Lebih banyak bergerak atau melakukan aktivitas fisik yang diimbangi dengan asupan kalori rendah dapat membantu menurunkan berat badan. Ini akan membuat tekanan pada persendian lebih berkurang.

Tidak hanya itu, latihan yang menguatkan otot di sekitar sendi juga membantu menunda gejala osteoarthritis. Aktivitas melompat seperti olahraga jumping terlihat seperti kegiatan yang memperburuk kondisi sendi. Faktanya, mereka yang rutin melakukannya memiliki risiko yang lebih rendah dalam osteoarthritis.

Baca juga: Osteoporosis Bisa Terjadi Sejak Kecil, Benarkah?

Diet menjadi kunci yang sangat membantu kamu terhindari dari bahaya osteoarthritis. Tidak hanya itu, penurunan berat badan juga membuat kamu lebih sehat karena terhindar dari berbagai penyakit berbahaya lainnya, termasuk stroke dan kanker. Namun, tidak asal diet, kamu perlu bertanya pada dokter jenis diet yang bisa kamu jalani bergantung pada berat badan dan riwayat kesehatan kamu sebelumnya.

Malas ke dokter hanya untuk bertanya masalah diet? Tenang, download saja aplikasi Halodoc di ponsel kamu. Aplikasi ini memudahkan tanya jawab kamu dengan dokter karena ada layanan Tanya Dokter. Kamu bisa langsung bertanya pada dokter spesialis, lho! Tidak hanya itu, Halodoc juga bisa kamu pakai untuk Cek Lab atau Beli Obat.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan