Waspada Postpartum Depression Usai Persalinan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Oktober 2021
Waspada Postpartum Depression Usai PersalinanWaspada Postpartum Depression Usai Persalinan

“Usai persalinan, banyak ibu yang berjuang menghadapi postpartum depression alias depresi setelah melahirkan. Ini adalah kondisi yang bisa menjadi serius dan mengganggu hubungan antara ibu dan bayi. Mengenali gejala dan segera mendapatkan bantuan bisa jadi solusinya.”

Halodoc, Jakarta – Setelah berjuang “mengantarkan” buah hati ke gerbang kehidupan, perjuangan seorang ibu belum selesai. Pemulihan, menyusui, dan adaptasi dengan berbagai perubahan, membuat banyak ibu mengalami stres hingga postpartum depression.

Menurut American Psychiatric Association, sekitar 1 dari 7 ibu mengalami depresi pasca persalinan atau postpartum depression. Seperti namanya, kondisi ini dapat membuat ibu yang baru melahirkan mengalami depresi. Lebih lanjutnya, yuk simak pembahasan berikut ini!

Baca juga: Cegah Postpartum Depression Sejak Masa Kehamilan

Berbagai Gejala Postpartum Depression

Sangat normal bagi ibu baru untuk merasa lelah, murung, atau kewalahan setelah melahirkan. Namun, jika berbagai gejala berikut ini terjadi, bisa jadi itu tanda postpartum depression:

  • Sering menangis dan sedih tiba-tiba tanpa sebab.
  • Kelelahan, tapi tidak bisa tidur.
  • Makan terlalu sedikit atau terlalu banyak.
  • Suasana hati mudah berubah-ubah.
  • Kesulitan membuat keputusan.
  • Kurangnya minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati.
  • Sering merasa cemas dan marah yang terkadang terasa di luar kendali.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Merasa putus asa dan tidak berdaya.
  • Timbul ide untuk menyakiti diri sendiri atau bayi.

Berbagai gejala tersebut biasanya muncul dalam beberapa minggu setelah melahirkan. Namun, ada juga yang muncul beberapa bulan setelahnya, atau terkadang hilang lalu muncul kembali.

Apa Penyebabnya?

Sama seperti masalah kesehatan mental lainnya, penyebab pasti postpartum depression juga seringkali sulit diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang diyakini bisa memicu kondisi ini, yaitu:

  • Mengalami stres, depresi dan kecemasan selama kehamilan.
  • Dukungan dari pasangan dan keluarga yang minim.
  • Konflik dengan pasangan.
  • Masalah ekonomi.
  • Usia ibu terlalu muda saat hamil.

Pada beberapa kasus, postpartum depression juga berkaitan dengan fluktuasi hormonal selama kehamilan dan setelah melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan pola tidur. 

Nah, gangguan tidur yang dialami ini dapat berkontribusi pada timbulnya postpartum depression. Sebuah studi pada 2007 di The Journal of Perinatal & Neonatal Nursing menemukan bahwa kesulitan tidur selama tiga bulan pertama setelah melahirkan bisa menjadi faktor risiko.

Baca juga: Hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Postpartum Depression

Tips Menghadapinya

Ada beberapa tips yang bisa dicoba di rumah saat menghadapi gejala postpartum depression, yaitu:

  1. Ciptakan Keterikatan yang Aman dengan Bayi

Depresi pasca persalinan dapat mengganggu ikatan antara ibu dan bayi. Ibu yang depresi kadang-kadang bisa penuh kasih dan perhatian, tetapi di lain waktu mungkin bereaksi negatif atau tidak menanggapi sama sekali. 

Meski sulit, berusahalah untuk menjalin ikatan dengan bayi. Selain bermanfaat bagi bayi, ini juga bermanfaat bagi ibu karena melepaskan endorfin yang membuat merasa lebih bahagia dan lebih percaya diri.

  1. Minta Bantuan dan Dukungan

Jika merasa ada yang salah pada diri sendiri, jangan memaksa untuk melakukan semuanya. Mintalah bantuan dan dukungan dari pasangan, keluarga, atau teman dekat. Misalnya untuk sekadar melakukan pekerjaan rumah, memasak, atau mengawasi bayi.

  1. Jangan Lupa Merawat Diri

Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk meredakan postpartum depression dengan menjaga diri sendiri. Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan:

  • Abaikan pekerjaan rumah. Jadikan diri sendiri dan bayi sebagai prioritas. Bila merasa kewalahan, cukuplah fokus pada bayi dan diri sendiri saja, dan abaikan semua pekerjaan lain.
  • Olahraga ringan. Tidak perlu berlebihan, cukup berjalan kaki 30 menit setiap hari atau melakukan peregangan.
  • Melakukan meditasi. Ini dapat membuat ibu merasa lebih tenang dan lebih berenergi.
  • Usahakan tidur yang cukup. Bila tidur selama 8 jam penuh di malam hari sulit, cobalah untuk tidur meski sebentar, setiap ada kesempatan.
  • Luangkan waktu untuk bersantai. Minta bantuan pasangan atau keluarga untuk menjaga bayi, dan lakukan hal-hal yang ibu sukai.
  • Jadikan makanan sebagai prioritas. Apa yang dimakan berdampak besar pada suasana hati, serta kualitas ASI.
  1. Luangkan Waktu untuk Pasangan

Banyak ibu mencurahkan seluruh perhatian dan kasih sayang pada bayi setelah melahirkan. Meski ini penting, jangan lupa bahwa ada pasangan dan hubungan yang juga perlu dijaga.

Tidak berarti harus memanjakan atau melayani pasangan, cukup dengan menjadikannya rekan sejati dalam merawat anak. Jaga komunikasi tetap baik, sampaikan apa yang dirasakan pada pasangan, dan tanyakan juga apa yang ia rasakan, karena seorang ayah juga bisa mengalami kondisi ini.

Baca juga: Kenali 6 Tanda Postpartum Depression pada Ayah

Meski sulit, cobalah luangkan waktu untuk sekadar duduk bersantai bersama pasangan. Ini juga dapat membantu ibu merasakan kehadiran seseorang yang selalu ada untuk memberi dukungan. 

Itulah pembahasan mengenai postpartum depression. Dapat diketahui bahwa kondisi ini bisa menjadi serius dan mengganggu keterikatan antara ibu dan bayi. Selain mencoba berbagai tips tadi, penting juga untuk mencari bantuan ahli seperti psikolog atau psikiater. 

Bila bingung harus mulai dari mana, download saja aplikasi Halodoc untuk bicara pada psikolog atau psikiater. Selama masa-masa sulit merawat bayi, ibu juga bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk cek kebutuhan medis bayi tanpa perlu keluar rumah. Sangat praktis, bukan?

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
The Journal of Perinatal & Neonatal Nursing. Diakses pada 2021. Patterns of Sleep Disruption And Depressive Symptoms In New Mothers.
American Psychiatric Association. Diakses pada 2021. What Is Postpartum Depression?
Very Well Mind. Diakses pada 2021. What Is Postpartum Depression?
Help Guide. Diakses pada 2021. Postpartum Depression and the Baby Blues.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan