Waspada, Rokok Elektrik Bisa Picu Bronkiolitis Obliterans

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Januari 2020
Waspada, Rokok Elektrik Bisa Picu Bronkiolitis Obliterans Waspada, Rokok Elektrik Bisa Picu Bronkiolitis Obliterans

Halodoc, Jakarta – Rokok elektrik, dikenal dengan vape sedang merajai anak-anak muda masa kini. Vape dianggap sebagai simbol kekinian bagi banyak anak muda. Bentuknya yang keren dan tersedianya berbagai macam rasa membuat rokok ini lebih diminati daripada rokok biasa. Di balik ketenaran vape, rokok elektrik ini memberikan dampak yang sama buruknya dengan rokok biasa. 

Pasalnya, kandungan diacetyl yang terdapat dalam vape dapat memicu bronkiolitis obliterans. Lantas, apa yang dimaksud dengan diacetyl? Mengapa diacetyl memicu terjadinya bronkiolitis obliterans? Berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: Lebih Bahaya Mana, Mengisap Vape atau Rokok Tembakau

Alasan Vape Sebabkan Bronkiolitis Obliterans

Diacetyl adalah bahan kimia yang memberikan berbagai macam aroma. Walaupun bahan ini rasanya enak, diacetyl banyak dikaitkan dengan ratusan kasus kematian bronkiolitis obliterans atau popcorn lung. Popcorn lung adalah penyakit paru-paru serius yang tidak dapat disembuhkan. Melansir dari American Lung Association, bahan ini umumnya terkandung dalam produk-produk popcorn dan banyak kasus pekerja pabrik popcorn yang mengalami bronkiolitis obliterans. Itulah asal muasal mengapa penyakit bronkiolitis obliterans disebut sebagai penyakit popcorn lung. 

Selain menjadi bahan campuran popcorn, diacetyl banyak ditemukan dalam banyak rasa rokok elektrik. Bahan ini kemudian dicampur dengan cairan "jus" oleh beberapa perusahaan rokok elektronik untuk melengkapi perasa seperti vanilla, maple, kelapa, dan rasa lainnya. Di balik keharuman vape, terkandung diacetyl yang mengancam pemakainya. Lantas, komplikasi seperti apa yang bisa disebabkan oleh bronkiolitis obliterans? 

Mengenal Bronkiolitis Obliterans yang Sulit Disembuhkan

Dilansir dari Genetic and Rare Diseases Information Center, bronkiolitis obliterans (BO) terjadi ketika saluran udara terkecil paru-paru, yaitu bronkiolus mengalami peradangan. Bronkiolus pengidapnya dapat menjadi rusak dan menyebabkan jaringan parut yang menyumbat saluran udara. Kemunculan BO diawali dengan batuk kering, sesak napas, kelelahan dan mengi tidak mengalami pilek atau asma. Tanda dan gejala BO umumnya berkembang sekitar 2-8 minggu setelah paparan asap beracun atau penyakit pernapasan. 

Baca Juga: Orangtua Harus Apa saat Anak Kecanduan Vape? 

Selain diacetyl, bahan kimia lain, seperti nitrogen oksida, amonia, asap pengelasan dan infeksi saluran pernapasan juga dapat menyebabkan cedera paru-paru yang mengarah ke bronkolitis obliterans. Ini juga dapat dikaitkan dengan rheumatoid arthritis dan penyakit graft-versus-host setelah transplantasi paru-paru atau sel hematopoietik. Kalau kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, kamu bisa bertanya ke dokter Halodoc. Lewat aplikasi, kamu dapat menghubungi dokter  kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Apakah Bronkiolitis Obliterans Dapat Disembuhkan?

BO adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan karena belum tersedia obat khusus untuk mengobati penyakit ini. Meskipun begitu, tersedia pengobatan yang membantu menstabilkan atau memperlambat perkembangannya. Pilihan pengobatan terbaik dan efektivitas perawatan yang dipilih dapat bervariasi berdasarkan penyebab dan keparahan penyakit tersebut. 

Baca Juga: Alasan Rokok Bisa Jadi Penyebab Kanker

Obat-obatan yang sering diresepkan untuk pengidap BO adalah beberapa jenis antibiotik yang disebut antibiotik macrolide, kortikosteroid, dan obat imunosupresif. Pada kasus yang parah, transplantasi paru mungkin direkomendasikan. Terapi seperti penekan batuk atau oksigen tambahan juga dapat diberikan untuk mengatasi gejala yang terkait dengan kondisi ini. 

Referensi :
Genetic and Rare Diseases Information Center. Diakses pada 2020. Bronchiolitis obliterans.
American Lung Association. Diakses pada 2020. Popcorn Lung: A Dangerous Risk of Flavored E-Cigarettes.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2020. Mengenal “Popcorn Lung” yang diakibatkan oleh rokok elektronik.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan