Waspada Sleepover Date Bisa Tularkan HIV dan IMS

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 September 2022

“Kegiatan sleepover date yang ramai diperbincangkan oleh anak muda sebaiknya dihindari dan tidak boleh dinormalisasi. Pasalnya, kegiatan seksual yang dilakukan tanpa tanggung jawab ini dapat meningkatkan risiko HIV dan IMS.”

Waspada Sleepover Date Bisa Tularkan HIV dan IMSWaspada Sleepover Date Bisa Tularkan HIV dan IMS

Halodoc, Jakarta – Kini istilah sleepover date ramai diperbincangkan anak muda Jakarta. Istilah ini merujuk pada kegiatan kencan yang dilanjutkan dengan menginap di rumah pasangan atau di hotel. Sebenarnya istilah ini hampir serupa dengan friends with benefit, tetapi sleepover date dijalankan oleh pasangan yang telah berkomitmen dalam sebuah hubungan.

Kedua istilah tersebut merujuk pada satu kesamaan yaitu kegiatan yang dikaitkan dengan kegiatan seksual. Kondisi ini juga bisa dikaitkan dengan perilaku pergaulan bebas yang tentunya memiliki dampak buruk pada kesehatan fisik maupun mental. Jika dilakukan tanpa tanggung jawab, sleepover date bisa menjadi ajang penularan HIV atau infeksi menular seksual (IMS). 

Sleepover Date Tingkatkan Penularan HIV

Sleepover date adalah kegiatan yang tentunya mengkhawatirkan karena berkaitan langsung dengan perilaku seks bebas. Jika dinormalisasi terus menerus, bukan tidak mungkin kegiatan ini dapat memengaruhi kesehatan seksual. Tak hanya memicu kehamilan yang tidak direncanakan, kegiatan ini juga berisiko menjadi penyebab penularan penyakit HIV dan infeksi menular seksual lainnya. 

HIV adalah virus yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh akan menjadi lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan lainnya. Penyakit ini masih belum ditemukan pengobatannya, sehingga seseorang yang terinfeksi akan memiliki virus tersebut seumur hidupnya. Meski begitu, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan agar penyakit ini tidak berkembang menjadi penyakit yang lebih berbahaya yaitu AIDS.

Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh anak-anak muda yang belum memiliki ikatan pernikahan. Hal ini pun meningkatkan risiko berganti pasangan di antara mereka dan membuat risiko penularan HIV juga ikut meningkat.  HIV ini bisa menular melalui kontak dengan cairan tubuh pengidapnya, seperti darah, sperma, hingga cairan vagina. 

Sleepover Date Tingkatkan Risiko Penularan Penyakit Menular Seksual

Selain HIV/AIDS, sleepover date juga berisiko menyebabkan penularan penyakit menular seksual. Ada berbagai jenis infeksi menular seksual yang bisa terjadi akibat berganti pasangan seksual, seperti:

  • Klamidia

Sering berganti pasangan seksual menjadi salah satu faktor yang memicu penularan penyakit ini. Klamidia disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis yang bisa menular melalui cairan tubuh, seperti sperma hingga cairan vagina.

  • Herpes Genital

Virus herpes simplex menjadi virus yang berisiko menyebabkan gangguan pada kesehatan seksual. Virus tidak menyebar melalui paparan benda tertentu, tetapi terjadi ketika seseorang menyentuh bagian tubuh yang terkena herpes kemudian menyentuh bagian tubuhnya sehingga herpes dapat menyebar ke bagian tersebut.

  • Sifilis

Sifilis bisa terjadi akibat infeksi bakteri Treponema pallidum. Jika tidak diatasi dengan baik, sifilis dapat menyebabkan komplikasi pada bagian otak, sistem saraf, mata, hingga jantung.

  • Gonorea

Gonorea disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang bisa menular melalui kegiatan seksual. Bahkan, bakteri penyebab gonore juga bisa menyebabkan kerusakan pada mata.

Itulah berbagai dampak yang bisa kamu alami ketika kamu sering berganti pasangan. Sebaiknya hindari kegiatan sleepover date untuk menghindari berbagai gangguan kesehatan fisik maupun mental.

Pastikan kamu selalu menjaga imun tubuh tetap optimal dengan mengonsumsi berbagai suplemen vitamin. Kamu bisa cek kebutuhan medis yang diperlukan melalui aplikasi Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Referensi:

Medical News Today. Diakses pada 2022. What You Need To Know About Sexually Transmitted Infections.
CDC. Diakses pada 2022. HIV.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan