Waspada, Ternyata Virus Zika Bisa Memicu Mikrosefali

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Maret 2019
Waspada, Ternyata Virus Zika Bisa Memicu MikrosefaliWaspada, Ternyata Virus Zika Bisa Memicu Mikrosefali

Halodoc, Jakarta – Banyak yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil, salah satunya adalah masalah kesehatan ibu dan janin. Ada beberapa penyakit yang dapat dialami oleh bayi semenjak dalam kandungan, salah satunya penyakit yang disebabkan oleh virus zika. Serangan terbesar virus zika muncul pada ibu hamil dan hal tersebut bisa berdampak pada kesehatan janin dalam kandungan seperti kerusakan jaringan otot serta sistem saraf pada janin.

Ibu hamil dengan virus zika berisiko melahirkan anak dengan kondisi mikrosefali. Mikrosefali mencerminkan pertumbuhan otak bayi yang kurang. Mikrosefali menyerang ibu hamil juga menyebabkan janin tidak dapat bertumbuh dan menyebabkan bayi memiliki ukuran kepala yang terlalu kecil.

Bahayanya, mikrosefali dapat memengaruhi kesehatan bayi ketika dilahirkan. Hal ini diakibatkan kondisi mikrosefali dapat menyebabkan komplikasi kesehatan seperti kecacatan pada wajah, mengalami keterbelakangan mental, dan hiperaktif. Virus zika juga menyebabkan bayi mengalami kerusakan bagian otak karena berkurangnya jaringan otak.

Selain itu, terganggunya bagian sendi pada tubuh bayi menyebabkan kemampuan bergerak menjadi terbatas. Kerusakan pada bagian belakang mata bisa dialami bayi yang terpapar virus zika.

Baca juga: Kenali Tanda & Cegah Virus Zika

Sebaiknya ibu rajin mengontrol kesehatan ibu dan janin ketika masa kehamilan. Virus zika dapat dideteksi dengan pemeriksaan RT-PCR. Sebaiknya ketahui gejala pada tubuh yang diakibatkan adanya virus zika. Pada ibu yang terinfeksi virus zika, biasanya akan merasakan gatal di hampir seluruh tubuh dengan munculnya bintik-bintik merah pada permukaan kulit.

Selain itu, ibu juga mengalami demam yang disertai sakit kepala dan pusing. Persendian yang terasa nyeri dan mengalami pembengkakan menjadi salah satu tanda yang menjadi gejala dari virus zika. Umumnya, gejala yang disebabkan virus zika hampir sama dengan gejala yang dialami oleh pengidap demam berdarah.

Baca juga: Hati-Hati, Virus Zika Dapat Menyerang Saat Liburan

Pencegahan Virus Zika pada Ibu Hamil

Ada cara yang bisa ibu gunakan untuk menghindari virus zika ketika masa kehamilan, yaitu:

  1. Hindari gigitan nyamuk dengan menggunakan pakaian yang menutup tubuh. Gunakan krim anti nyamuk ketika ibu akan pergi keluar rumah.

  2. Hindari lingkungan yang berpotensi dapat menularkan virus zika pada ibu. Bepergian menuju tempat yang menjadi wabah virus zika meningkatkan risiko paparan infeksi virus zika.

  3. Jaga kebersihan rumah dengan membersihkan sisa-sisa air yang tidak terpakai agar tidak menjadi tempat pertumbuhan nyamuk.

  4. Sebaiknya banyak konsumsi air putih dan beristirahat.

Perawatan Bayi Mikrosefali

Meskipun belum ditemukan cara untuk menyembuhkan mikrosefali agar ukuran kepala menjadi normal, namun ibu bisa melakukan beberapa perawatan untuk perkembangan fisik serta perilaku anak ketika bertumbuh seperti terapi bicara, terapi fisik, dan pemberian obat-obatan untuk meningkatkan fungsi saraf serta otot.

Tidak ada salahnya untuk mengajak anak melakukan kegiatan ringan yang menyertakan aktivitas fisik, hal ini bertujuan untuk melatih psikomotorik anak. Dukungan keluarga juga menjadi kunci untuk merawat bayi dengan kondisi mikrosefali.

Dengan mengonsumsi makanan sehat selama masa kehamilan, tentu bayi akan dilahirkan dengan sehat. Tidak ada salahnya untuk bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai kesehatan ibu selama kehamilan dan kesehatan bayi setelah dilahirkan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Baca juga: Penanganan yang Dapat Dilakukan Saat Anak Terkena Mikrosefali

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan