Waspada, Wanita Menikah Berisiko Alami Kanker Serviks

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   10 April 2020
Waspada, Wanita Menikah Berisiko Alami Kanker ServiksWaspada, Wanita Menikah Berisiko Alami Kanker Serviks

Halodoc, Jakarta - Penyebab pasti kanker serviks memang belum dapat dipastikan. Namun, faktor yang dapat meningkatkan risikonya ada cukup banyak. Salah satunya adalah wanita menikah atau yang telah aktif berhubungan seksual. Meski demikian, bukan berarti wanita yang belum menikah bisa terbebas dari risiko kanker serviks, ya. Sebab, ada banyak faktor yang dapat membuat risiko kanker ganas ini meningkat.

Perlu diketahui bahwa kanker serviks adalah kondisi ketika sel-sel di serviks atau leher rahim berkembang menjadi ganas. Kanker ini berhubungan erat dengan infeksi human papillomavirus (HPV). Selain itu, kemunculan kanker serviks juga dikaitkan dengan faktor keturunan dan penyakit menular seksual. Menurut data WHO, kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan jenis kanker nomor empat yang paling sering menyerang wanita. 

Baca juga: 6 Jenis Kanker Paling Populer di Indonesia

Faktor yang Tingkatkan Risiko Kanker Serviks

Selain wanita yang sudah menikah atau aktif secara seksual, risiko kanker serviks juga dapat meningkat karena beberapa faktor. Berikut beberapa faktor yang dimaksud:

1. Infeksi Human Papillomavirus (HPV)

Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV. Virus ini menginfeksi sel-sel di permukaan kulit dan alat kelamin, anus, serta mulut dan tenggorokan. Seorang wanita dapat terinfeksi HPV dari perilaku seks yang berisiko. Misalnya, sering berganti pasangan seksual sejak usia muda atau sering berhubungan seks tanpa kondom.

2. Mengidap Penyakit Menular Seksual

risiko kanker serviks lebih tinggi dialami wanita yang pernah mengidap penyakit menular seksual, seperti kutil kelamin, klamidia, gonore, dan sifilis. Hal ini karena infeksi HPV bisa muncul bersamaan dengan penyakit menular seksual tersebut.

Baca juga: Penting, Begini Cara Mendeteksi Kanker pada Anak Sejak Dini

3. Pola Hidup Tidak Sehat

Wanita dengan pola hidup tidak sehat, seperti memiliki berat badan berlebih dan jarang mengonsumsi buah dan sayuran, diduga berisiko tinggi terkena kanker serviks. Risiko ini juga akan semakin meningkat jika wanita tersebut memiliki kebiasaan merokok. Sebab, zat kimia pada tembakau dapat merusak sel DNA dan menyebabkan kanker serviks. Selain itu, merokok juga membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah, sehingga kurang efektif dalam melawan infeksi HPV.

4. Kekebalan Tubuh yang Lemah

Wanita yang kekebalan tubuhnya lemah, misalnya karena HIV/AIDS atau menjalani pengobatan untuk menekan daya tahan tubuh, seperti pengobatan kanker dan penyakit autoimun, lebih berisiko untuk terinfeksi HPV, yang merupakan penyebab kanker serviks.

5. Hamil di Usia Muda atau Sudah Beberapa Kali Hamil dan Melahirkan

Hamil untuk pertama kali saat berusia kurang dari 17 tahun dapat membuat seorang wanita lebih rentan terkena kanker serviks. Selain itu, wanita yang pernah hamil dan melahirkan lebih dari 3 kali juga diduga lebih berisiko terkena kanker serviks. Hal ini berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah dan perubahan hormon selama masa kehamilan, sehingga dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi HPV.

Baca juga: Pengidap Kanker Dapat Alami Pruritus, Ini Alasannya

 

6. Faktor Keturunan

 

Wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker serviks, jika ada keluarga perempuannya yang pernah terdiagnosis penyakit serupa. Belum diketahui pasti apa yang mendasari hal ini, tetapi diduga berkaitan dengan faktor genetik.

Itulah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Untuk menekan risikonya, kamu perlu menerapkan pola hidup sehat dan menjauhi perilaku seks yang berisiko. Jangan lupa juga untuk mendapatkan vaksinasi HPV, sebagai langkah pencegahan kanker serviks, serta menjalani skrining atau deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan pap smear atau tes IVA.

Langkah pencegahan tersebut bisa kamu lakukan saat berkonsultasi ke dokter. Untuk itu, segera download aplikasi Halodoc di ponselmu, dan gunakan untuk berdiskusi dengan dokter lewat chat, atau buat janji temu dengan dokter di rumah sakit, untuk menjalani pemeriksaan. Semua langkah pencegahan ini penting dilakukan karena umumnya kanker serviks baru memunculkan gejala saat kanker memasuki stadium lanjut.

Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2020. Human Papillomavirus (HPV) and Cervical Cancer.
American Cancer Society. Diakses pada 2020. What Are the Risk Factors for Cervical Cancer?
American Society of Clinical Oncology. Diakses pada 2020. Cervical Cancer: Risk Factors.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Cervical Cancer. What Are the Risk Factors for Cervical Cancer?
 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan