Waspadai, 14 Faktor Risiko Kehamilan Ektopik

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Oktober 2020
Waspadai, 14 Faktor Risiko Kehamilan EktopikWaspadai, 14 Faktor Risiko Kehamilan Ektopik

Halodoc, Jakarta - Kehamilan terjadi saat sel telur berhasil dibuahi oleh sperma, yang terjadi di dalam rahim. Sel telur yang dibuahi tersebut, kemudian berkembang menjadi zigot dan embrio. Namun jika pembuahan terjadi di luar rahim, kondisi tersebut dikenal dengan istilah kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang membahayakan ibu dan juga janin. Berikut ini sejumlah faktor risiko kehamilan ektopik yang perlu diwaspadai.

Baca juga: 5 Hal Ini Menunjukan Tanda Kehamilan yang Sehat

Faktor Risiko Kehamilan Ektopik yang Perlu Diwaspadai

Belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti dari kehamilan ektopik. Salah satu pemicunya adalah kerusakan pada tuba falopi, yaitu saluran yang berfungsi sebagai penyalur sel telur dari hasil pembuahan. Melalui saluran inilah sel telur bergerak menuju rahim dan berkembang di dalamnya. Meski belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab kehamilan ektopik, tetapi kondisi ini dipicu oleh sejumlah faktor risiko berikut ini:

  1. Pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya.
  2. Mengidap infeksi pada tuba falopi, rahim, serta indung telur.
  3. Mengidap infeksi klamidia, yaitu infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri tersebut dapat menginfeksi serviks (leher rahim), anus, saluran kencing, mata, serta tenggorokan. 
  4. Mengalami kerusakan pada organ reproduksi.
  5. Mengonsumsi obat penyubur kandungan.
  6. Mengidap peradangan atau munculnya jaringan parut pada tuba falopi akibat infeksi atau tindakan pembedahan yang pernah dilakukan.
  7. Faktor hormon masing-masing tubuh pengidap.
  8. Kelainan genetik yang dibawa sejak lahir.
  9. Mengidap cacat lahir karena gangguan pertumbuhan sejak dalam kandungan.
  10. Pernah melakukan operasi usus buntu atau caesar. Kedua tindakan tersebut berpotensi merusak tuba falopi.
  11. Mengidap endometriosis, yaitu kondisi yang memicu terbentuknya jaringan parut di dalam tuba falopi.
  12. Memakai alat kontrasepsi, seperti IUD.
  13. Wanita hamil berusia 34–44 tahun.
  14. Merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol sebelum atau selama kehamilan.

Saat memiliki sejumlah faktor risiko kehamilan ektopik, disarankan untuk mendiskusikan hal ini dengan dokter di aplikasi Halodoc untuk mengetahui langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan. Jangan sampai terlambat, karena kehamilan ektopik dapat membahayakan nyawa ibu hamil dan juga janin dalam kandungan.

Baca juga: Waspada, Ini Kelainan dalam Kehamilan

Atasi dengan Tepat saat Mengetahui Sejumlah Gejalanya

Segera atasi dengan baik juga kamu memiliki sejumlah faktor risiko kehamilan ektopik yang disusun dengan kemunculan sejumlah gejala berikut ini:

  1. Pendarahan. Kondisi ini merupakan gejala umum kehamilan ektopik. Saat hamil, menstruasi akan berhenti. Jika terjadi pendarahan, kamu perlu mencurigainya.
  2. Nyeri perut. Nyeri perut akan ditandai dengan rasa sakit perut yang tidak biasa. Rasa sakitnya akan muncul secara tiba-tiba atau terjadi secara bertahap.
  3. Nyeri bahu. Nyeri bahu yang dialami disebabkan oleh pendarahan internal dalam tubuh yang menjalar dari ujung bahu hingga lengan.
  4. Nyeri saat buang air kecil. Nyeri ini akan dialami di area perut, karena terganggunya saluran kemih yang bertugas mengalirkan urine.

Selain beberapa gejala tersebut, ada sejumlah tanda yang perlu diwaspadai. Beberapa tanda tersebut adalah mual dan muntah, nyeri pada perut bagian bawah, nyeri panggul, kram perut, nyeri pada satu sisi tubuh, pusing atau lemah, pingsan, serta nyeri pada pundak, leher, atau rektum.

Baca juga: Tips Berhubungan Intim Sesuai Trimester Kehamilan

Pengidap kehamilan ektopik masih boleh mengalami kehamilan setelah 3 bulan, atau sekitar 3 kali masa menstruasi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan siklus haid normal sebelum mencoba untuk memutuskan kehamilan selanjutnya.

Referensi:
Pregnancy Birth & Baby. Diakses pada 2020. Ectopic pregnancy.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Ectopic pregnancy.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan