Waspadai 5 Komplikasi yang Diakibatkan oleh Hipertensi Sekunder

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   02 Agustus 2019
Waspadai 5 Komplikasi yang Diakibatkan oleh Hipertensi SekunderWaspadai 5 Komplikasi yang Diakibatkan oleh Hipertensi Sekunder

Halodoc, Jakarta - Tekanan darah pada tubuh seseorang dapat memengaruhi kinerja jantung di dalam tubuh. Apabila seseorang mengalami tekanan darah tinggi, kekuatan aliran darah dari jantung ke arteri terbilang di atas normal. Tekanan darah tinggi dikenal juga dengan sebutan hipertensi.

Hipertensi sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah hipertensi sekunder. Gangguan ini disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Jika hal ini terjadi, organ-organ penting dalam tubuh mungkin akan terpengaruh. Selain itu, hipertensi sekunder juga dapat menyebabkan komplikasi.

Komplikasi yang Disebabkan oleh Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder terjadi ketika tekanan darah tinggi yang terjadi pada tubuh kamu disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi yang terjadi pada ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin. 

Hipertensi sekunder mempunyai perbedaan dengan hipertensi biasa. Pasalnya, hipertensi biasa tidak memiliki penyebab yang jelas. Umumnya, gangguan tersebut disebabkan oleh faktor genetik, pola makan yang buruk, kurang berolahraga, dan obesitas. Jika kamu ingin merubah kebiasaan agar terhindar dari gangguan ini, dokter dari Halodoc siap membantu kamu.

Hipertensi sekunder dapat memperburuk penyakit yang terjadi pada kamu karena menyebabkan tekanan darah tinggi. Jika kondisi ini menyerang kamu, pengobatan dari penyakit yang menyebabkannya harus diatasi. Komplikasi yang dapat disebabkan oleh tekanan darah tinggi jenis ini antara lain:

  1. Kerusakan Arteri

Salah satu komplikasi yang dapat disebabkan oleh hipertensi sekunder adalah kerusakan arteri. Gangguan ini dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan arteri (atherosclerosis). Jika sudah tahap parah, hal ini dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, atau komplikasi lainnya.

  1. Aneurisma

Hipertensi sekunder juga dapat menyebabkan aneurisma. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah yang melebar, sehingga dinding pembuluh darah melemah. Jika aneurisma yang terjadi menyebabkan pembuluh darah pecah, kehilangan nyawa mungkin akan terjadi.

  1. Gagal Jantung

Ketika tubuh berusaha memompa darah melawan tekanan yang lebih tinggi di pembuluh, otot jantung akan menebal. Selanjutnya, otot yang menebal tersebut akan sulit memompa darah. Hal tersebut membuat kebutuhan darah di tubuh berkurang. Kesulitan memompa tersebut dapat menyebabkan gagal jantung.

  1. Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik juga dapat terjadi disebabkan oleh hipertensi sekunder. Gangguan ini adalah terjadinya gangguan metabolisme pada tubuh kamu. Hal tersebut juga dapat menyebabkan trigliserida tinggi, kadar insulin tinggi, dan peningkatan lingkar pinggang.

  1. Gangguan Memori atau Pemahaman

Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh hipertensi sekunder dapat menyebabkan gangguan memori atau pemahaman. Gangguan tersebut yang tidak terkontrol dapat memengaruhi cara berpikir, mengingat, dan belajar.

Baca juga: Hipertensi Sekunder dan Hipertensi Primer, Apa Bedanya?

Faktor Risiko Terhadap Hipertensi Sekunder

Setelah dibahas tentang komplikasi yang menyebabkan hipertensi sekunder, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko dari gangguan tersebut. Beberapa faktor dapat diubah dan yang lainnya tidak dapat diubah. Berikut adalah beberapa faktor risiko hipertensi sekunder:

Faktor yang Tidak Dapat Diubah

  • Usia: Seseorang yang lebih tua akan memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan ini. Hal tersebut karena arterinya lebih kaku.

  • Keturunan: Gangguan ini dapat diturunkan oleh orangtua kamu, yang merupakan faktor yang tidak dapat dihindari.

  • Jenis kelamin: Pria lebih berisiko terhadap hipertensi sekunder dibandingkan wanita. 

Baca juga: Perlu Tahu, Tanda-Tanda Terkena Hipertensi Sekunder

Faktor yang Dapat Diubah

  • Obesitas: Kelebihan berat badan yang terjadi sangat berkaitan dengan tekanan darah tinggi. Seseorang dengan obesitas mempunyai risiko dua hingga enam kali lebih tinggi dibandingkan dengan berat badan normal.

  • Konsumsi Alkohol: Terlalu sering meminum alkohol juga dapat meningkatkan risiko hipertensi sekunder. Hal tersebut karena tekanan darah sensitif terhadap alkohol.

  • Kurang Aktivitas Fisik: Seseorang yang kurang bergerak atau berolahraga dapat mengalami obesitas. Akhirnya tekanan darah tinggi dapat terjadi.

Baca juga: Cegah Hipertensi Sekunder dengan 5 Gaya Hidup Ini

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan