Waspadai Demam Berdarah pada Lansia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Mei 2020
Waspadai Demam Berdarah pada LansiaWaspadai Demam Berdarah pada Lansia

Halodoc, Jakarta – Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yang umum terjadi di daerah tropis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tidak terkecuali orang yang sudah lanjut usia atau lansia. 

Bila menyerang orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti lansia, demam berdarah dikhawatirkan dapat menyebabkan dampak yang sangat parah. Karena itulah, demam berdarah adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai lansia.

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue yang berkaitan erat. Virus tersebut juga berkaitan dengan virus yang menjadi penyebab infeksi West Nile dan demam kuning.

Penyakit ini ditularkan oleh gigitan nyamuk dari family Aedes yang sudah terinfeksi virus dengue. Jadi, nyamuk dapat terinfeksi bila menggigit seseorang yang sudah memiliki virus dengue di dalam darahnya. Nyamuk tersebut kemudian dapat menularkannya lagi pada orang lain dengan cara menggigitnya. Namun, demam berdarah tidak dapat ditularkan langsung dari satu orang ke orang lain.

Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar DBD

Waspadai Demam Berdarah dengan Mengenal Gejalanya

Gejala demam berdarah biasanya baru muncul sekitar 4–6 hari setelah infeksi dan dapat berlangsung hingga 10 hari. Gejala umum demam berdarah, antara lain:

  • Demam tinggi yang terjadi secara tiba-tiba;

  • Sakit kepala yang parah;

  • Nyeri otot dan sendi yang parah;

  • Nyeri di belakang mata;

  • Kelelahan;

  • Mual;

  • Muntah;

  • Ruam kulit, yang muncul 2–5 hari setelah timbulnya demam; dan

  • Perdarahan ringan, seperti hidung berdarah atau mimisan, gusi berdarah, atau mudah memar.

Kadang-kadang, demam berdarah menimbulkan gejala yang ringan sehingga dapat disalahartikan sebagai gejala flu atau infeksi virus lainnya. Anak-anak yang lebih muda dan orang-orang yang belum pernah terinfeksi virus demam berdarah sebelumnya cenderung mengalami kasus yang lebih ringan daripada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa.

Baca juga: 3 Fase Demam Berdarah yang Wajib Kamu Ketahui

Bahaya Demam Berdarah pada Lansia

Meski begitu, demam berdarah tetap perlu diwaspadai karena dapat berkembang menjadi masalah serius. Contohnya, demam berdarah dengue, yaitu komplikasi langka yang ditandai dengan demam tinggi, kerusakan pada kelenjar getah bening dan pembuluh darah, perdarahan dari hidung dan gusi, pembesaran hati, dan kegagalan sistem peredaran darah. Gejala juga dapat berkembang menjadi perdarahan hebat, syok, dan kematian. Kondisi ini disebut juga sindrom syok dengue (DSS).

Orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti para lansia dan orang-orang yang terinfeksi dengue untuk kedua kalinya diyakini berisiko lebih besar untuk terkena demam berdarah dengue.

Dari data yang masih terbatas, menunjukkan bahwa pengidap dengue lanjut usia memiliki tingkat fatalitas kasus yang paling tinggi, tetapi pathogenesis kematian pada pengidap dengue lansia masih belum jelas. Pengidap lanjut usia juga rentan mendapatkan infeksi yang didapat dari rumah sakit atau hospital-acquired infection (HAI), sehingga menempatkan mereka pada risiko kematian terkait infeksi.

Penanganan Demam Berdarah pada Lansia

Sebenarnya tidak ada obat khusus yang dapat mengobati infeksi dengue. Bila orangtuamu atau lansia yang kamu kenal mengalami gejala-gejala demam berdarah, kamu bisa memberikan obat penghilang rasa sakit seperti acetaminophen untuk meredakannya. Penting untuk diingat, hindari memberikan aspirin karena dapat memperburuk perdarahan. 

Selain itu, orang lanjut usia yang terkena demam berdarah juga harus beristirahat, minum banyak cairan dan pergi menemui dokter. Bila kondisi pengidap lansia memburuk dalam 24 jam pertama setelah demam turun, segera bawa ke rumah sakit untuk diperiksa apakah terjadi komplikasi.

Baca juga: Manfaat Jambu Biji untuk Membantu Pemulihan DBD

Itulah penjelasan mengapa demam berdarah pada lansia perlu diwaspadai. Jangan panik bila orangtua yang terkasih mengalami demam, gunakan saja aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, ibu bisa menghubungi dokter untuk minta saran kesehatan kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Dengue Fever.
NCBI. Diakses pada 2020. Challenges in Dengue Fever in the Elderly: Atypical Presentation and Risk of Severe Dengue and Hospital-Acquired Infection.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan