Waspadai Gejala Campak pada Bayi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 Januari 2020
Waspadai Gejala Campak pada BayiWaspadai Gejala Campak pada Bayi

Halodoc, Jakarta – Bayi dan anak-anak menjadi kelompok yang rentan terserang virus penyebab penyakit campak. Penyakit ini terjadi karena serangan virus campak golongan Paramyxovirus. Campak ditandai dengan beberapa gejala yang khas, seperti demam, batuk, muncul ruam di tubuh, hingga konjungtivitis alias peradangan selaput mata.

Gejala campak pada bayi umumnya akan muncul antara 10-14 hari setelah virus menyerang. Pada bayi, virus campak lebih sering menyerang bayi yang berusia di bawah 5 tahun. Gejala yang muncul sebagai tanda penyakit ini bisa menyebabkan Si Kecil merasa tidak nyaman dan menjadi lebih rewel. Cara terbaik untuk mencegah infeksi virus adalah dengan mendapat vaksin alias imunisasi campak. Baca pembahasannya di bawah ini

Baca juga: Hati-Hati, Bukan Cuma dari Percikan Liur Saja Virus Campak Bisa Menyebar

Vaksin untuk Mencegah Campak

Campak pada bayi sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Jika tidak ditangani dengan tepat, campak disebut bisa memicu berbagai gangguan kesehatan, bahkan berujung pada hilangnya nyawa. Sejauh ini, cara paling ampuh untuk mencegah penularan penyakit ini adalah dengan vaksin atau imunisasi campak. Bayi dan anak-anak yang mendapat vaksin ini akan lebih terlindungi dari serangan virus penyebab campak.

Gangguan kesehatan ini sebenarnya bersifat umum, tetapi bukan berarti boleh diabaikan. Orangtua perlu mengetahui dan mengenal gejala penyakit campak pada bayi. Umumnya, campak ditandai dengan gejala berupa demam. Hal ini menjadi tanda bahwa tengah terjadi infeksi akibat serangan virus di dalam tubuh bayi. Segera bawa Si Kecil ke rumah sakit jik demam dirasa tidak wajar dan tak kunjung mereda setelah 24 jam atau lebih.

Baca juga: Campak dan Rubella, Serupa tetapi Tidak Sama

Selain demam, campak juga membuat anak menjadi lebih rewel. Umumnya hal ini terjadi karena gejala sakit tenggorokan yang muncul karena serangan virus. Bayi yang terserang virus campak juga biasanya menunjukkan gejala batuk dan keluar ingus dari hidung. Campak juga bisa menyebabkan nafsu makan anak menurun serta tubuhnya menjadi mudah lemas dan lemah.

Selanjutnya, campak akan menyebabkan muncul ruam merah pada permukaan kulit bayi. Ruam tanda campak biasanya ditemukan dalam bentuk kecil-kecil, merah atau putih dan terlihat seperti pasir yang muncul dari dalam kulit. Bagian pertama yang sering terkena ruam merah adalah pipi bayi dan selaput lendir yang ada di bagian dalam pipi. Bintik merah ini berbeda dengan biduran pada bayi.

Ruam campak juga bisa ditemukan pada bagian wajah, leher, punggung, lengan, tangan dan akhirnya ke kaki. Pada tahap ini, maka biasanya gejala lain sudah mulai berkurang dan tubuh bayi tidak terlalu demam. Pemberian vaksin campak menjadi cara yang paling disarankan untuk menghindari risiko penyakit ini pada anak.

Banyak orangtua yang merasa khawatir memberikan anak vaksin campak karena efek samping yang diimbulkan. Namun perlu diketahui, efek samping vaksin akan jauh lebih ringan dibanding efek infeksi virus campak. Maka dari itu, pastikan bayi mendapat vaksin  yang tepat sedini mungkin.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Imunisasi Campak Untuk Si Kecil?

Cari tahu lebih lanjut seputar gejala penyakit campak dan cara mencegahnya dengan vaksin. Ayah dan ibu bisa memanfaatkan aplikasi  Halodoc untuk mendapat informasi yang paling akurat. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Sampaikan juga keluhan kesehatan atau gejala awal yang dialami Si Kecil hanya dalam satu aplikasi. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.

Referensi:
Oxford Academy. Diakses pada 2020. Measles, misinformation, and risk: personal belief exemptions and the MMR vaccine.
Kids Health. Diakses pada 2020. Your Child's Immunizations: Measles, Mumps & Rubella Vaccine (MMR),
Mayo Clinic. Diakses  pada 2020. Measles.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan