Waspadai, Ini Komplikasi yang Diakibatkan Paraplegia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Oktober 2019
Waspadai, Ini Komplikasi yang Diakibatkan ParaplegiaWaspadai, Ini Komplikasi yang Diakibatkan Paraplegia

Halodoc, Jakarta – Paraplegia adalah kondisi medis yang melibatkan gangguan fungsi motorik atau sensorik pada tubuh bagian bawah. Biasanya ditandai dengan hilangnya gerakan atau sensasi setelah kerusakan saraf di tubuh.

Ada beberapa komplikasi yang diakibatkan oleh paraplegia, yaitu depresi, inkontinensia kandung kemih dan usus, gangguan sirkulasi, impotensi, pneumonia, serta komplikasi pernapasan lainnya. Bagaimana paraplegia bisa menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya, bisa baca lebih lanjut di sini!

Mengatasi Komplikasi Paraplegia

Karena kurangnya gerakan dan aktivitas fisik, pengidap paraplegia berisiko mengalami kelemahan otot. Karenanya, berkoordinasi dengan terapis otot untuk mendapatkan rekomendasi latihan yang tepat untuk mendapatkan fungsi otot kembali, sangat disarankan untuk dilakukan. 

Dalam uraian sebelumnya sudah disampaikan, bahwasanya komplikasi lanjutan dari paraplegia adalah kontrol kandung kemih yang terganggu. Selain itu, infeksi saluran kemih dan batu ginjal juga sering terjadi pada mereka yang mengalami kondisi ini.

Baca juga: Paraplegia Dapat Menurunkan Libido, Benarkah?

Lantas bagaimana pengobatannya? Antibiotik biasanya diresepkan untuk mengobati infeksi saluran kemih dan dalam beberapa kasus untuk paraplegia. Ketika inkontinensia terjadi pada usus, maka disarankan untuk mengadopsi diet dengan tinggi serat untuk membantu memudahkan buang air besar.

Paraplegia paling sering terjadi akibat dari cedera traumatis pada jaringan sumsum tulang belakang dan peradangan yang diakibatkannya. Komplikasi lain yang berhubungan dengan saraf dapat sering terjadi.

Disrefleksia otonom adalah keadaan darurat medis yang berpotensi mengancam jiwa yang terjadi paling umum pada pasien dengan paraplegia. Ini ditandai dengan timbulnya hipertensi ekstrem. Biasanya, komplikasi ini ditandai dengan sakit kepala, berkeringat banyak, detak jantung lambat, dan hidung tersumbat.

Bergantung pada lokasi cedera tulang belakang, beberapa pengidap paraplegia kerap mengalami kesulitan bernapas dan batuk. Ini dapat meningkatkan risiko individu terkena pneumonia. Kalau kamu atau kerabatmu mengalami kondisi yang sama, bisa tanyakan langsung ke Halodoc.  

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja.

Biasanya, pengidap paraplegia membutuhkan konsultasi dan diskusi dengan profesional kesehatan multidisiplin untuk memberikan rekomendasi bagaimana cara mengelola kondisi dan komplikasi yang sedang atau mungkin terjadi. Tim tersebut adalah fisioterapis, terapis okupasi, spesialis medis, ahli diet dan psikolog.

Baca juga: Sebabkan Kelumpuhan, Ketahui Faktor Risiko Paraplegia Ini

Perubahan dalam kehidupan pengidap paraplegia dapat menjadi tekanan, baik secara emosional maupun mental. Karenanya, pengidap paraplegia butuh dukungan fisik dan psikis. Psikolog, ahli penyakit jiwa, dan berbagai kelompok pendukung lainnya dapat memberikan metode untuk mengelola gejala depresi dan kesusahan bagi pengidap paraplegia dan keluarga terdekatnya.

Bagaimana kondisi paraplegia akhirnya bisa terjadi, dirangkum dari Spinal Cord, pengidap paraplegia biasanya memiliki kaki yang sangat sehat. Masalahnya justru berada di otak atau sumsum tulang belakang. 

Tali tulang belakang mirip dengan sistem relai tubuh, mengirimkan sinyal ke tubuh dari otak dan menyampaikan sinyal dari tubuh ke otak. Otak memproses dan memahami sinyal-sinyal ini, sebelum mengirimkan informasi penting tentang bagaimana bereaksi dan merasakan sumsum tulang belakang dan kembali ke tubuh.

Ketika otak atau sumsum tulang belakang tidak berfungsi dengan baik, sinyal-sinyal ini mungkin lemah atau tidak ada. Akibatnya, cedera tulang belakang adalah penyebab utama kelumpuhan paraplegia. Kecelakaan, jatuh, kekerasan, aktivitas olahraga, cedera medis adalah beberapa penyebab kondisi ini bisa terjadi.

Referensi:
News Medical Life Sciences. Diakses pada 2019. Paraplegia Complications. 
Spinal Cord. Diakses pada 2019. Paraplegia.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan