Waspadai Masalah Mental yang Rentan Dialami Pekerja Kantoran

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   23 Januari 2021
Waspadai Masalah Mental yang Rentan Dialami Pekerja KantoranWaspadai Masalah Mental yang Rentan Dialami Pekerja Kantoran

Halodoc, Jakarta - Memiliki pekerjaan adalah hal yang penting untuk kesejahteraan diri. Selain penghasilan yang didapat, bekerja juga bisa menjadi bagian besar dari identitas diri, cara orang lain memahami keterampilan yang kamu miliki dan bisa menjadi cara untuk berkontribusi pada sesuatu yang lebih besar. Namun, pekerjaan bisa memengaruhi kesehatan mental seseorang dan begitu sebaliknya. 

Faktanya, satu dari enam pekerja mengalami masalah kesehatan mental yang umum, seperti misalnya kecemasan dan depresi. Ada beberapa alasan mengapa kesehatan mental bisa sangat dipengaruhi oleh situasi kerja. Oleh karena itu, simak ulasannya berikut!

Baca juga: Stres Kerja Pengaruhi Kesehatan Secara Menyeluruh

Masalah Kesehatan Mental yang Dialami Pekerja Kantoran

Ada dua jenis masalah kesehatan umum yang paling sering dialami, antara lain: 

Stres

Stres ditempat kerja sebenarnya tidak selalu buruk. Sedikit stres dapat membantu kamu tetap fokus, energik, dan mampu menghadapi tantangan baru di tempat kerja. Itulah yang membuat kamu tetap waspada selama presentasi atau waspada untuk mencegah kecelakaan atau kesalahan yang merugikan. 

Namun, dalam dunia yang sibuk saat ini, tempat kerja terlalu sering terlihat seperti roller coaster yang emosional. Jam kerja yang panjang, tenggat waktu yang ketat, dan tuntutan yang terus meningkat dapat membuat kamu merasa khawatir, lelah, dan kewalahan. Jika stres telah melebihi kemampuanmu untuk mengatasinya, bahkan telah mengganggu kinerja, kesehatan, atau kehidupan pribadi, sudah saatnya untuk mengambil tindakan. 

Tanda dan gejala stres yang berlebihan di tempat kerja termasuk:

  • Merasa cemas, mudah tersinggung, atau depresi.
  • Apatis, kehilangan minat dalam bekerja.
  • Masalah tidur.
  • Kelelahan.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Ketegangan otot atau sakit kepala.
  • Masalah perut.
  • Penarikan sosial.
  • Kehilangan gairah seks.
  • Menggunakan alkohol atau obat-obatan untuk mengatasinya.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Tingkat Stres Saat Bekerja

Kecemasan

Kecemasan kerja mengacu pada stres berlebihan yang disebabkan oleh pekerjaan yang menyebabkan kecemasan, atau dampak dari gangguan kecemasan di tempat kerja. Bagaimanapun, kecemasan kerja dapat memiliki efek negatif. Demikian juga, harus diatasi untuk mencegah hasil yang buruk baik bagi karyawan maupun organisasi.

Meski tidak ada istilah gangguan kecemasan kerja, ada gejala tertentu yang umum terjadi pada gangguan kecemasan dan kecemasan secara umum. Tanda kamu mengalami gangguan kecemasan akibat pekerjaan antara lain:

  • Kekhawatiran yang berlebihan atau tidak rasional.
  • Kesulitan tidur atau tertidur.
  • Reaksi mengejutkan yang berlebihan.
  • Merasa gelisah.
  • Kelelahan atau kelelahan.
  • Merasa seperti ada gumpalan di tenggorokan.
  • Gemetar atau gemetar.
  • Mulut kering.
  • Berkeringat.
  • Jantung yang berdebar kencang.

Selain gejala umum kecemasan tersebut, ada juga beberapa tanda yang harus diwaspadai yang mungkin menunjukkan bahwa seseorang sedang mengalami kecemasan kerja. Tandanya antara lain: 

  • Mengambil cuti dalam jumlah yang tidak biasa.
  • Bereaksi berlebihan terhadap situasi di tempat kerja.
  • Terlalu fokus pada aspek negatif dari pekerjaan mereka.
  • Berjuang untuk berkonsentrasi atau menyelesaikan tugas sebelum tenggat waktu.

Jika kamu merasa stres atau kecemasan akibat pekerjaan sudah benar-benar mengganggu kesehatan mental dan fisikmu, mungkin sudah sebaiknya kamu mengunjungi rumah sakit untuk bertemu psikolog yang akan membantumu mengatasi masalah mental ini. Kamu pun bisa dengan mudah buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui Halodoc, sehingga akan lebih mudah untuk kamu yang tidak memiliki banyak waktu.

Baca juga: Cara Mengelola Gangguan Kecemasan di Tempat Kerja

Cara Situasi Kerja Memengaruhi Kesehatan Mental

Sebagian besar orang mungkin akan menganggap bahwa penyakit fisik adalah yang paling mungkin mempengaruhi karyawan, sementara masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan stres kerap di nomor duakan. Padahal stres dan kecemasan adalah dua hal yang paling sering disebabkan oleh kerasnya pekerjaan sehari-hari. Alhasil, hal ini malah menurunkan produktivitas seseorang. 

Stres di tempat kerja juga merupakan masalah umum. Berdasarkan laporan resmi, terdapat sebanyak 1.610 kasus per 100.000 karyawan pada tahun kerja 2016/2017. Itu hampir setengah juta orang dipengaruhi oleh stres dan kecemasan hanya dalam waktu 12 bulan.

Statistik ini jelas mengkhawatirkan bisnis, karena kehilangan hari kerja berarti produktivitas dan keuntungan menjadi lebih rendah. Namun, ada juga kenyataan bahwa staf yang tidak berkembang secara mental tidak berkembang secara profesional. Ketika seseorang tidak bahagia di tempat kerja, kemungkinan besar mereka tidak akan melakukan yang terbaik.

Jika pemilik perusahaan menjadi lebih sadar akan tanggung jawab mereka sendiri dalam hal kesehatan mental, serta dampaknya terhadap karyawan mereka, hal ini sebetulnya akan membuat perusahaan akan mengeluarkan kebijakan yang saling menguntungkan, baik untuk pekerja maupun pemberi kerja. 

Ingat, rata-rata orang menghabiskan sepertiga dari setiap hari di tempat kerja mereka, jadi masuk akal bahwa segala aspek di tempat kerja, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial berdampak signifikan pada pandangan dan kesejahteraan mereka. Jadi, selain pekerja yang mencari cara sendiri untuk menghilangkan stres dan kecemasan yang mereka alami, perusahaan juga perlu menyediakan lingkungan kerja yang baik. 

Referensi:
Bruntwood UK. Diakses pada 2021. How Office Environment Can Impact Your Employees' Mental Health.
Harvard Health. Diakses pada 2021. Mental Health Problems in the Workplace.
Help Guide. Diakses pada 2021. Stress at Work.
Very Well Mind. Diakses pada 2021. An Overview of Work Anxiety.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan