Waspadai Penyebab Kanker Endometrium

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   16 September 2019
Waspadai Penyebab Kanker EndometriumWaspadai Penyebab Kanker Endometrium

Halodoc, Jakarta – Penyakit kanker endometrium merupakan salah satu jenis kanker yang harus diwaspadai kaum hawa. Sebab, kanker ini menyerang lapisan bagian dalam rahim. Kanker endometrium terjadi saat sel kanker tumbuh di endometrium alias lapisan rahim bagian dalam. Kabar buruknya, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab penyakit ini bisa menyerang. 

Kanker endometrium rentan menyerang lansia atau perempuan yang sudah memasuki masa menopause. Penyakit ini harus segera ditangani untuk menghindari terjadinya komplikasi yang bisa membahayakan. Meski penyebab pastinya belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang disebut bisa menjadi pemicu dan menyebabkan jenis kanker ini menyerang. 

Baca juga: 5 Jenis Pemeriksaan untuk Deteksi Kanker Endometrium

Hal-Hal yang Bisa Menyebabkan Kanker Endometrium 

Hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab penyakit ini. Namun, kanker endometrium diduga bisa terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh wanita. Risiko kanker endometrium menjadi lebih tinggi saat kadar hormon progesteron lebih rendah dibanding hormon estrogen. Ketidakseimbangan hormon ini bisa memicu terjadinya penebalan pada lapisan rahim dan berujung pada tumbuhnya sel kanker. 

Kanker endometrium dibagi ke dalam dua tipe, yaitu kanker endometrium tipe 1 dan tipe 2. Penyakit ini rentan menyerang perempuan yang sudah berusia lanjut atau lebih dari 70 tahun dan sudah memasuki masa menopause. Di antara kedua jenis kanker ini, kanker endometrium tipe 1 adalah jenis yang paling umum terjadi. Pada kondisi ini, sel kanker berkembang secara perlahan dan bisa dideteksi sejak dini. Sedangkan pada kanker endometrium tipe 2, sel kanker biasanya memiliki sifat yang lebih agresif. Hal itu menyebabkan perkembangan kanker pada jenis ini terjadi lebih cepat.

Selain ketidakseimbangan hormon, diduga ada beberapa faktor lain yang bisa memicu penyakit ini. Risiko kanker endometrium meningkat pada perempuan yang mengalami kelebihan berat badan alias obesitas, menstruasi terlalu dini, belum pernah hamil, menjalani terapi untuk kanker payudara, serta mengidap sindrom hereditary nonpolyposis colorectal cancer (HNPCC). Pengobatan untuk kanker endometrium tergantung pada stadium atau tingkat penyebaran sel kanker, kondisi kesehatan tubuh, tipe kanker, lokasi tumbuhnya kanker, serta ukuran tumor yang muncul. 

Kondisi ini bisa diatasi dengan operasi, histerektomi, pengangkatan indung telur, kemoterapi, terapi radiasi, radioterapi eksternal, radioterapi internal, serta terapi hormon. Kanker endometrium juga bisa ditangani dengan peningkatan hormon progesterone yang bertujuan untuk menghambat perkembangan sel kanker.

Baca juga: Ini Alasan Wanita Menopause Rentan Terkena Kanker Endometrium

Karena faktor utamanya adalah ketidakseimbangan hormon, kanker endometrium biasanya akan diatasi dengan melakukan rekayasa hormon. Selain peningkatan hormon progesteron, pengidap kanker endometrium juga bisa ditangani dengan penurunan hormon estrogen. Cara pengobatan ini dilakukan untuk menghancurkan sel kanker, sehingga terhindar dari risiko komplikasi dari kanker endometrium. 

Baca juga: Benarkah Kanker Rahim Adalah Penyakit Genetik?

Cari tahu lebih lanjut seputar kanker endometrium dan komplikasi yang bisa terjadi dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi kapan dan di mana saja melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Diseases and Conditions. Endometrial Cancer. 
Healthline. Diakses pada 2019. Endometrial Cancer (Cancer of the Uterine Endometrium). 
WebMD. Diakses pada 2019. Understanding Endometrial Cancer – the Basics.

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan