Yang Harus Dilakukan Orangtua Jika Anak Pemalu

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 Juli 2020
Yang Harus Dilakukan Orangtua Jika Anak PemaluYang Harus Dilakukan Orangtua Jika Anak Pemalu

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu memiliki anak yang pemalu? Secara umum kondisi ini memang normal terjadi pada anak. Beberapa anak secara alami memang pemalu, yang artinya mereka cukup lambat untuk bisa merasa nyaman dalam situasi sosial. Anak yang pemalu sangat gugup jika harus berada dalam sebuah acara atau saat harus berbicara di depan orang lain. Mereka umumnya jauh lebih nyaman untuk menonton dari sela-sela daripada bergabung.

Umumnya, rasa malu ini akan hilang seiring bertambah usianya. Namun, ada juga anak yang tetap memiliki kondisi ini hingga ia dewasa sehingga ini akan mengganggu kehidupannya. Orangtua dapat membantu anak-anak mereka mengatasi rasa malu yang ringan. Pada kasus yang parah, bantuan profesional mungkin disarankan.

Baca juga: Waspada, Ini 5 Dampak Memaksa Kehendak pada Anak

Hal yang Terjadi Jika Anak Terus Merasa Malu

Rasa malu yang konstan dan parah bisa mengurangi kualitas hidup anak dalam banyak hal, termasuk:

  • Mengurangi peluang untuk mengembangkan atau mempraktikkan keterampilan sosial.
  • Memiliki lebih sedikit teman.
  • Mengurangi partisipasi dalam kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat yang membutuhkan interaksi dengan orang lain, seperti olahraga, tarian, drama atau musik.
  • Perasaan kesepian yang meningkat, merasa dirinya tidak penting dan berkurangnya harga diri.
  • Berkurangnya kemampuan untuk mencapai potensi penuh karena ketakutan mereka akan dihakimi.
  • Tingkat kecemasan tinggi.
  • Efek fisik yang memalukan seperti tersipu, gagap, dan gemetar.

Baca juga: 4 Sikap Ibu yang Bisa Merusak Watak Anak

Ini yang Bisa Orangtua Lakukan

Sayangnya, rasa malu tidak selalu hilang seiring waktu, tetapi anak-anak dapat belajar untuk lebih percaya diri dan nyaman berinteraksi dengan orang lain. Ada beberapa kiat yang dapat membantu berikut ini:

Tips untuk Bayi dan Anak Kecil

  • Beri bayi waktu untuk merasa nyaman. Jangan membuatnya langsung ke pelukan orang dewasa yang tidak ia kenal. Sebaliknya, dorong orang dewasa untuk bermain dengan mainan di dekat anak dan gunakan suara yang tenang.
  • Tetap bersama anak dalam situasi sosial, seperti kelompok bermain atau kelompok orang tua, sambil mendorongnya untuk bereksplorasi. Ketika anak merasa lebih nyaman, kamu dapat berangsur-angsur pindah untuk waktu yang singkat. Misalnya, duduk di kursi bersama orang dewasa lainnya sementara anak bermain di lantai. Kamu dapat kembali ke anak jika perlu.
  • Biarkan anak tahu bahwa perasaannya baik-baik saja dan kamu akan membantunya mengatasinya. Misalnya, ‘Mama tahu kamu takut karena tidak kenal siapa yang ada di pesta itu. Yuk, kita lihat bersama sebelum kita masuk '.
  • Hindari terlalu menghibur anak. Terlalu nyaman bisa membuat anak berpikir bahwa ini memang situasi yang menakutkan. Perhatian ekstra juga mungkin secara tidak sengaja mendorong perilaku malu pada anak.
  • Puji perilaku 'berani' seperti menanggapi orang lain, menggunakan kontak mata, mencoba sesuatu yang baru atau bermain jauh. Jelaskan secara spesifik apa yang telah dilakukan anak - misalnya, ‘Wah, hebat ya kamu bisa kenalan dengan anak laki-laki itu. Kamu lihat nggak tadi dia tersenyum sama kamu?" 
  • Cobalah membuat model perilaku sosial yang percaya diri sehingga anak dapat menonton dan belajar dari orangtua. Misalnya, ketika seseorang menyapa, selalu katakan halo kembali.

Kiat untuk Anak Usia Sekolah

  • Dorong temannya untuk bermain, baik di rumahmu atau rumah teman. Jika anak diundang ke rumah teman, ia mungkin merasa lebih nyaman jika orangtua pergi bersamanya terlebih dahulu. Setelah itu, dapat secara bertahap mengurangi waktu untuk menemaninya. 
  • Latihan presentasi. Cara ini membantu anak merasa lebih nyaman ketika dia harus berdiri di depan kelasnya.
  • Dorong anak untuk melakukan beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai minatnya. 
  • Hindari perbandingan negatif dengan saudara atau teman yang lebih percaya diri.

Baca juga: Inilah 6 Jenis Pola Asuh Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua

Itulah hal yang bisa dilakukan agar anak tidak jadi pemalu. Kamu juga bisa tanyakan tips pola asuh yang tepat lainnya untuk anak pemalu dari psikolog di aplikasi Halodoc, lho!

Psikolog akan memberikan saran yang dibutuhkan untuk mendidik anak menjadi anak yang baik. Ambil smartphone kamu, dan diskusikan hal ini di fitur chat pada aplikasi Halodoc.

Referensi:
Better Health Channel. Diakses pada 2020. Children and Shyness
Psychology Today. Diakses pada 2020. Helping Your Shy Child.
Raising Children Network (Australia). Diakses pada 2020. Shyness: Babies and Children.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan