Yang Perlu Diketahui tentang Penyimpangan Seksual Nekrofilia

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 Desember 2020
Yang Perlu Diketahui tentang Penyimpangan Seksual NekrofiliaYang Perlu Diketahui tentang Penyimpangan Seksual Nekrofilia

Halodoc, Jakarta - Beberapa waktu lalu, sempat heboh kasus pemerkosaan mayat oleh seorang pria di Payakumbuh, Sumatera Barat. Dalam medis, fenomena berhubungan intim dengan mayat mengindikasikan penyimpangan seksual nekrofilia. Nama nekrofilia diambil dari bahasa Yunani “necros” yang berarti mayat, dan “philia” yang berarti cinta.

Nekrofilia adalah jenis penyimpangan seksual yang membuat pengidapnya menikmati berhubungan intim dengan mayat. Penyimpangan seksual ini merupakan salah satu jenis parafilia, yaitu perilaku seks abnormal yang ditandai dengan munculnya fantasi seksual, terhadap sesuatu yang tidak lazim bisa meningkatkan hasrat seks seseorang. 

Baca juga: 5 Kelainan Seksual yang Perlu Diketahui

Nekrofilia Sudah Ada Sejak Zaman Yunani Kuno

Meski hanya tercatat sebagai bagian dari parafilia dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental Edisi Kelima (DSM V), nekrofilia sudah ada sejak zaman Yunani kuno. 

Pengidap nekrofilia biasanya mendapatkan akses ke tubuh manusia yang sudah meninggal dengan berbagai cara. Misalnya, dengan menggali kuburan, mendapatkan akses ke kamar mayat, atau membunuh seseorang. 

Sebagai bentuk penyimpangan seksual, nekrofilia tidak berkaitan dengan gangguan mental seperti depresi atau skizofrenia. Namun, pada beberapa kasus, sebagian pengidap nekrofilia mengidap depresi dan skizofrenia jenis vampirisme dan kanibalisme.

Baca juga: Termasuk Gangguan Seksual, Bisakah Pedofilia Disembuhkan?

Nekrofilia Ada Banyak Jenisnya

Penyimpangan seksual nekrofilia ternyata dibagi menjadi beberapa jenis oleh para ahli. Misalnya, menurut Drs. Jonathan Rosman dan Phillip Resnick, yang membagi nekrofilia ke dalam tiga jenis dasar, yaitu:

  • Necrophilia homicide. Dengan sengaja melakukan pembunuhan untuk mendapatkan akses ke mayat yang ingin disetubuhi.
  • Regular necrophilia. Mengambil mayat (bisa dengan menggali kuburan atau mengakses kamar jenazah) untuk menyalurkan hasrat seksualnya. 
  • Necrophilia fantasy. Memiliki ketertarikan seksual terhadap mayat, tapi baru terbatas pada fantasi saja. 

Sementara itu, ahli lainnya, Anil Aggrawal, mengelompokkan nekrofilia ke dalam 10 klasifikasi yang lebih spesifik, dalam Journal of Forensic and Legal Medicine, yaitu:

  • Kelas I: Nekrofilia role player. Merupakan bentuk paling ringan nekrofilia, karena pengidapnya tidak menikmati berhubungan intim dengan mayat. Ia hanya menganggap role play alias bermain peran dengan pasangan yang salah satunya berpura-pura menjadi orang yang sudah meninggal, bisa meningkatkan gairah seksual.
  • Kelas II: Nekrofilia romantis. Pengidap nekrofilia romantis tidak menikmati semua mayat, melainkan hanya merasakan ikatan romantis dan seksual pada mayat orang yang dicintai. Di pikiran nekrofilia romantis, mayat orang yang dicintainya masih bisa menemaninya, termasuk dalam hal seksual.
  • Kelas III: Nekrofilia fantasi. Orang dengan nekrofilia fantasi tidak benar-benar berhubungan intim dengan mayat, tetapi berfantasi tentang sesuatu yang berhubungan dengan kematian. Misalnya, kehadiran benda-benda seperti peti mati atau keranda, dianggap sebagai sesuatu yang menggairahkan.
  • Kelas IV: Nekrofilia taktil. Orang dengan kondisi nekrofilia taktil bisa mendapatkan kepuasan seksual dari menyentuh, mengelus, atau menjilati mayat.
  • Kelas V: Nekrofilia fetish. Orang dengan nekrofilia ini akan memotong bagian tubuh mayat, seperti bagian payudara atau jari, dan menyimpannya sendiri demi memuaskan keinginan seksualnya. 
  • Kelas VI: Nekromutilomania. Merupakan istilah gabungan antara nekrofilia dan mutilasi. Orang yang memiliki gangguan ini akan mendapatkan kesenangan seksual dari memutilasi seseorang. 
  • Kelas VII: Nekrofilia oportunistik. Pengidap nekrofilia oportunistik akan berhubungan intim dengan orang yang sudah meninggal jika ada kesempatan. 
  • Kelas VIII: Nekrofilia reguler. Pengidap nekrofilia reguler menikmati berhubungan intim dengan mayat dan kurang menikmati seks dengan orang hidup. 
  • Kelas IX: Nekrofilia pembunuhan. Jenis nekrofilia paling berbahaya karena pengidapnya selektif hanya memilih untuk berhubungan intim dengan orang yang baru meninggal dunia, sehingga tubuhnya masih “hangat”. Mereka tidak segan mencari korban untuk kemudian sengaja membunuhnya.
  • Kelas X: Nekrofilia eksklusif. Orang yang mengidap kondisi ini benar-benar hanya bisa merasakan gairah seks dan berhubungan intim dengan mayat. Mereka sama sekali tidak bisa merasakan gairah saat berhubungan dengan orang hidup. Untuk mencapai tujuannya, tak jarang mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan mayat, mulai dari menggali kubur, mengakses kamar jenazah, hingga membunuh.

Baca juga: Ini Penjelasan Kenapa Orang Melakukan Pelecehan Seksual di Kereta Api

Itulah sedikit penjelasan mengenai nekrofilia. Apa yang menjadi penyebab penyimpangan seksual ini masih belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui tentang penyimpangan seksual nekrofilia lebih jauh.

Jika masih ada yang belum jelas atau butuh saran ahli, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter atau psikolog, kapan dan di mana saja. 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Paraphilias.
Science Direct. Diakses pada 2020. Necrophilia.
Journal of Forensic and Legal Medicine. Diakses pada 2020. A New Classification of Necrophilia.
Psychology Today. Diakses pada 2020. The Building Blocks of Necrophilia - Changing the focus from life to death.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan