Yang Terjadi Jika Ibu Hamil Terkena Rubella

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Juni 2019
Yang Terjadi Jika Ibu Hamil Terkena RubellaYang Terjadi Jika Ibu Hamil Terkena Rubella

Halodoc, Jakarta – Rubella sangat berbahaya bagi wanita hamil dan bayinya yang sedang berkembang. Siapa pun yang tidak divaksinasi terhadap rubella berisiko terkena penyakit ini. Meskipun rubella dinyatakan sudah tidak ada di Amerika Serikat. pada tahun 2004, kasus dapat terjadi ketika orang yang tidak divaksin terpapar pada orang yang terinfeksi, sebagian besar melalui perjalanan internasional.

Karenanya, wanita harus memastikan bahwa mereka dilindungi dari rubella sebelum hamil. Infeksi virus rubella menyebabkan kerusakan paling parah ketika ibu terinfeksi awal kehamilan, terutama dalam 12 minggu pertama (trimester pertama).

Congenital rubella syndrome (CRS) adalah suatu kondisi yang terjadi pada bayi yang sedang berkembang di dalam rahim yang ibunya terinfeksi virus rubella. Ibu hamil yang tertular rubella berisiko keguguran atau lahir mati, dan bayi mereka yang sedang berkembang berisiko mengalami cacat lahir yang parah dengan konsekuensi seumur hidup.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Rubella dan Campak

CRS dapat memengaruhi hampir semua hal dalam tubuh bayi yang sedang berkembang. Cacat lahir yang paling umum dari CRS dapat mencakup:

  • Ketulian

  • Katarak

  • Cacat jantung

  • Kecacatan intelektual

  • Kerusakan hati dan limfa

  • Berat badan lahir rendah

  • Ruam kulit saat lahir

Komplikasi yang kurang umum dari CRS dapat meliputi:

  • Glaukoma

  • Kerusakan otak

  • Masalah tiroid dan hormon lainnya

  • Peradangan paru-paru

Meskipun gejala spesifik dapat diobati, tidak ada obat untuk CRS. Karena tidak ada obatnya, penting bagi wanita untuk mendapatkan vaksinasi sebelum mereka hamil. Wanita yang berencana hamil harus memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan mereka divaksinasi sebelum hamil.

Baca juga: 8 Tanda-Tanda Anak Terkena Rubella

Karena vaksin MMR adalah vaksin virus hidup yang dilemahkan (dilemahkan), wanita hamil yang tidak divaksinasi harus menunggu untuk mendapatkan vaksin MMR sampai setelah mereka melahirkan.

Wanita dewasa usia subur harus menghindari hamil setidaknya empat minggu setelah menerima vaksin MMR. Wanita hamil tidak boleh mendapatkan vaksin MMR. Jika ibu hamil memiliki infeksi rubella atau memiliki antibodi dari vaksin, kemungkinan besar bisa terlindungi.

Jika seseorang tidak yakin memiliki vaksin rubella, kamu harus menjalani tes darah sebelum hamil. Tes akan memberitahu kamu jika kamu terlindungi dari rubella. Jika tes darah menunjukkan kamu tidak terlindungi dari rubella, kamu harus segera mendapatkan vaksin MMR.

Vaksin harus diberikan setidaknya 4 minggu sebelum kehamilan. Seseorang tidak bisa mendapatkan vaksin ini saat sedang hamil. Jika ibu hamil tidak tahu apakah sudah terlindung dari rubella atau tidak, mintalah dokter untuk menguji.

Jika tidak, hindari kontak dekat dengan orang-orang yang mengidap rubella, dan mereka yang mengalami ruam kurang dari seminggu, kecuali bila seorang dokter mengatakan kepada mereka bahwa ruam itu adalah sesuatu selain rubella. Jika kamu tidak kenal, kamu harus divaksinasi sesegera mungkin setelah kelahiran sebelum meninggalkan rumah sakit.

Baca juga: Inilah Perbedaan Campak dengan campak Jerman

Rubella dalam kehamilan sekarang sangat jarang, tapi ada beberapa hal yang penting untuk menjadi catatan, yakni:

  1. Jika seorang ibu hamil mendapat rubella selama 20 minggu pertama kehamilan, ia biasanya menularkan penyakit pada bayinya yang belum lahir (janin). Bayi itu akan mengalami rubella bawaan.

  2. Jika janin terkena rubella selama 12 minggu pertama kehamilan, bayi kemungkinan akan dilahirkan dengan banyak masalah seumur hidup. Yang paling umum adalah masalah mata, masalah pendengaran dan kerusakan jantung.

  3. Jika janin mendapat rubella antara 12 dan 20 minggu kehamilan, masalah biasanya lebih ringan.

  4. Sangat jarang timbul ada masalah jika janin mendapat rubella setelah 20 minggu kehamilan.

  5. Bayi dengan rubella bawaan menular selama lebih dari setahun.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai rubella dan risikonya pada ibu hamil, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to A Doctor, ibu hamil bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan